Kritik Atas Pengelolaan Negara Sekuler
Ibu Dr. Rini Syafri (Pengamat Kebijakan Publik)
Akar masalah dari segala keterpurukan umat adalah sistem pemerintahan demokrasi yang telah menjelma menjadi korporatokrasi. Akibat dari diterapkannya korporatokrasi dirasakan oleh semua kalangan. Sebagai contoh peristiwa banjir yang terjadi di awal tahun kemarin dirasakan oleh semua kalangan. Miskin kaya. Orang biasa hingga kalangan publik figur. Bahkan dalam peristiwa tersebut telah banyak nyawa melayang. Di Bogor telah tercatat ada 47 orang yang meninggal akibat banjir.
.
Banjir terjadi akibat dari alih fungsi lahan, demikian kata para ahli. Pada dasarnya secara ilmiah penataan lahan itu telah dilakukan. Tetapi semua tatanan itu berantakan. Akibat dominasi dari para pengusaha. Hingga banyak terjadi alih fungsi lahan. Inilah salah satu praktek korporatokrasi.
.
Negara korporatokrasi adalah negara menjadi alat kepentingan kapitalisme global. Operatornya memang pengusaha lokal, tapi dibalik pengusaha lokal ada saham-saham asing bercokol disana. Pengusaha-pengusaha inilah yang mengendalikan Negara. Dan, Negara tidak berdaya, bertekuk lutut di hadapannya. Hingga segala kebijakan yang mereka terapkan disahkan hanya untuk melayani kepentingan para pengusaha.
.
Bayangkan, alih fungsi lahan tidak hanya terjadi pada daerah resapan air. Tapi lahan-lahan juga banyak yang dialifungsikan menjadi lahan tambang. Celakanya penguasa lahan tambang itu bukan warga Negara Indonesia sebagai pemilik sah barang milik umum itu. Merekalah (perusahaan asing) yang memiliki dan mengeksploitasinya. Lalu mereka merampok hasilnya dan dibawa untuk kemakmuran perusahaan dan negaranya. Sementara rakyat Indonesia hanya gigit jari lalu tetap berkubang dalam kesengsaraan bahkan hingga kehilangan nyawa. Contoh kasus seperti ini terjadi di Sentani, Papua. Disana Freeport McMorran berlimpah emas di tengah sengsaranya rakyat Papua. Tidak jarang berbagai konflik sosial berdarah ikut mewarnainya.
.
Kenapa negara korporatokrasi itu begitu jahat? Karena ia tegak atas dasar sekulerisme, memisahkan negara dari agama. Hawa nafsu manusia tidak terkontrol lagi oleh agama. Ditunjang oleh sistem pemerintahan demokrasi maka kebebasan manusia termasuk kebebasan kepemilikan semakin menemukan jalannya.
.
Negara model ini akan tunduk pada kepentingan korporasi. Hingga abai terhadap pengurusan segala kebutuhan umat. Karena semua sumber pendapatan Negara sudah dikuasai oleh korporasi. Negara tidak mampu membiayai pelayanan umat. Bahkan untuk keberlangsungan Negara pun mereka bergantung kepada belas kasihan korporasi dan mencekik leher rakyat dengan berbagai macam pungutan. Layanan publik pun mengalami krisis. Serba tidak manusiawi dan mahal.
.
Negara yang memakai sistem korporatokrasi adalah Negara yang salah urus. Mereka memberikan solusi palsu bagi setiap permasalahan umat. Krisis finansial diatasi dengan menaikan pajak. Tapi di sisi lain mereka memberikan tax holiday kepada konglomerat. Lalu jika terjadi berbagai krisis maka mereka menyerahkan pelaksana penyelesainya kepada keluarga. Ketika terjadi banjir, keluarga disuruh menanam pohon. Sementara pengusaha yang menebangi ratusan pohon di hutan tetap dibiarkan. Cabe mahal disuruh menanam cabe. Tanpa melakukan upaya konkrit untuk mengatasinya kecuali membuka kran impor. Agar terlihat keren maka program-program pemberdayaan keluarga itu didukung dananya oleh CSR korporasi.
.
Maka dapat kita simpulkan bahwa memilih Sistem Politik Demokrasi dan Sistem Ekonomi Kapitalisme adalah kesalahan terbesar dari umat Islam. Agar kita bisa keluar dari keterpurukan ini maka kita harus kembali kepada firman Allah dalam QS. Al A'raf : 96, "Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya."
.
_________
Sumber : Wadah Aspirasi Muslimah
Posting Komentar