UCAPANMU MENENTUKAN MASA DEPAN ANAKMU
Jangan pernah remehkan ucapan kita pada anak kita apapun itu, karena boleh jadi dari ucapan kita yang sederhana akan menentukan kemana anak akan meniti, menjadi apa dan siapa anak kita dimasa depannya.
Tentunya kita masih ingat sosok Muhammad Al Fatih seorang panglima yang dengan izin Allah ditakdirkan untuk menaklukkan benteng konstatinopel di Istanbul. Ternyata dibalik kegemilangan beliau ada kalimat motivasi yang sering disampaikan oleh ibundanya. Motivasi yang membangkitkan azam beliau untuk menaklukkan benteng tersebut.
Dahulu ibunda Muhammad Al Fatih sering mengajak beliau pada waktu shalat fajar untuk memperlihatkan padanya tembok-tembok konstatinopel di Istanbul. Sang ibu berkata:
“Engkau wahai Muhammad Al Fatih kelak akan membuka tembok-tembok ini, namamu Muhammad sebagaimana janji Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Sang anak yang masih kecilpun berkata:
“wahai ibu,,bagaimana aku bisa membuka kota yang besar ini ?”
Sang ibu bertkata dengan penuh hikmah: “dengan Al Quran, kekuasaan, persenjataan dan cinta manusia.”
Pesan yang telah dikatakan oleh ibundanya inilah, membuat azzam dan tekad Sultan Muhammad Al-Fatih membulat kuat. Membuatnya pribadi yang kokoh dan akhirnya mampu membebaskan wilayah Konstantinopel.
Allahu Akbar…Ternyata kalimat sederhana mampu menentukan arah anak, maka jangan pernah meremehkannya.
Siapa yang tak kenal Imam Adz Dzahabi ? ketika kita berbicara ilmu hadist maka kitab beliau terdepan menjadi rujukan, ketika berbicara sejarah maka tidak lengkap kalau kita tidak membaca karya beliau ‘siyar a’lamin Nubala’.
Beliau adalah imam besar jarh wa ta’dil dalam ilmu hadits dan segudang karya yang monumental lainnya yang hampir-hampir sulit kita mendapatkan orang semisal beliau di zaman ini dengan karya-karya yang luar biasa.
Beliau berhasil meninggalkan kekayaan ilmiah yang besar dan penuh berkah. Di mana kitab-kitab dan karya tulis beliau mencapai 200 lebih yang mencakup ilmu qiraat, hadits, mushthalah hadits, sejarah, biografi, akidah, ushul fiqih, dan lain-lain.
Ada satu kisah menarik tentang beliau yaitu sebuah kalimat motivasi dari gurunya yang menjadikan beliau mencintai ilmu hadits. Kalimat tersebut membekas dalam hatinya yang dikemudian hari memotivasi beliau untuk menulis ilmu hadist.
Satu kalimat yang ternyata bermanfaat ‘sepanjang hayat’. Kalimat yang tulus dari guru beliau Al Barzali. Beliau mengisahkan,
“Suatu hari guruku melihat catatanku. Maka beliau berkomentar, ‘Gaya tulisanmu mirip sekali dengan tulisan para ulama hadits.’ Sejak itulah aku begitu cinta dengan thalabul ilmi. Aku mendengar hadits dari beliau. Dan ilmunya yang luas di bidang hadits dan tarikh begitu berkesan bagiku.”
[Ad Durar Al kaminah, 4/278]
Renungkanlah dalam-dalam bagaimana sang ibu memberikan motivasi kepada putranya yang masih kecil dengan motivasi yang mampu membangkitkan semangat untuk selalu menjadi yang terbaik, selalu memberikan manfaat bagi diri maupun orang lain, motivasi yang mampu menghadirkan ruh percaya diri mampu menaklukkan sesuatu yang “mustahil”. Itulah ibu Muhammad al-Fatih, mendidik anaknya di waktu berkah, pagi hari setelah Subuh. Dia tidak membiarkan anaknya terbiasa dengan tidur di waktu pagi. Ia lakukan sesuatu yang menarik perhatian sang anak. Memotivasinya dengan sesuatu yang besar. Motivasi berjuang berdasar agama dan kasih sayang, bukan spirit penjajahan. Minimal ada empat sayarat yang harus dipenuhi untuk merealisasikan sebuah cita-cita, mimpi dan harapan , yaitu Al Quran, kekuasaan, persenjataan, dan cinta manusia.
Subhanallah..ternyata hari ini banyak yang hanya memfokuskan satu saja dan melupakan syarat yang lain.
Orang tua juga jangan aggap remeh ucapan kita pada anak kita seperti, “nak suaramu indah sekali semoga engkau menjadi seorang muadzin di masjidi haram, nak bacaanmu bagus sekali semoga engkau menjadi seorang penghafal Al Quran.”
Para guru juga hati-hati dengan ucapannya jangan pernah sekali-kali yang keluar dari lisannya adalah kalimat celaan dan hinaan pada anak didiknya, namun berikanlah kalimat motivasi yang mampu memupuk rasa percaya dirinya. Berikanlah selalu kalimat-kalimat motivasi saat mengajar apapun materinya jangan sampai anak merasa bosan lantaran materi yang kosong tanpa arah.
Wa Allahu A’lam Bisshawab
Sumber : Dunia Parenting
Posting Komentar