MUSLIMAH, HINDARILAH AFFAIR DI KANTOR
Oleh : Ustaz Iwan Januar
Hampir setiap mengisi kajian perkantoran saya menyentil peluang terjadinya perselingkuhan di tempat kerja. “Aneh bila kepada teman kerja lain jenis ada muslim memanggilnya ‘say’ atau ‘babe’,” sindir saya. Sentilan saya biasanya ditanggapi dengan gelak tawa sebagian hadirin. Entah menertawakan rekannya, atau mungkin menertawakan diri sendiri.
Affair di tempat kerja menjadi hal sering terjadi. Mulai dari sekedar makan siang bersama sampai berujung pada perzinahan. Na’uzubillahi min dzalik. Ngerinya, banyak pelaku affair ini yang justru kecanduan. Alasannya jadi mirip pacaran jaman dulu. Backstreet atau kucing-kucingan.
Hal yang perlu diperhatikan oleh para muslimah, jumlah wanita yang banyak melakukan affair di tempar kerja mengalami peningkatan. Menurut hasil penelitian Dr. Shirley Glass, seorang psikolog Amerika dan pakar soal perselingkuhan, perselingkuhan yang dilakukan kalangan istri justru meningkat secara signifikan – dari 1982 sampai 1990, 38 persen istri melakukan perselingkuhan dengan rekan kantor berbanding dengan 50 persen jumlah istri tidak setia dari tahun 1991 sampai 2000.[i]
Ada dua sebab utama mengapa perselingkuhan marak di tempat kerja. Pertama, pihak yang harus paling disalahkan dalam hal ini adalah diterapkannya sistem kehidupan kapitalisme. Di alam yang berprinsip survival of the fittest dibumbui tipu daya kesetaraan gender kaum perempuan digiring bahkan dipaksa untuk bekerja di luar rumah. Mereka menjadi lebih sering dan rutin dalam waktu lama ‘hidup bersama’ lelaki bukan mahram di tempat kerja ketimbang bersama suami dan keluarga mereka.
Dengan kondisi kerja penuh ikhtilat terjalinlah keintiman yang berujung pada perselingkuhan. Bagaimanapun juga frekuensi kebersamaan membuat banyak pria dan wanita tergoda untuk melakukan affair di tempat kerja.
Kedua, sikap pria dan wanita pekerja yang membuka peluang terjadinya perselingkuhan. Karena lebih sering dan intens bertemu pria rekan satu kantor rasa kebersamaan itu akhirnya terpupuk. Apalagi bila kemudian para muslimah tidak memiliki sifat iffah, menjaga harga diri. Tidak jarang ada muslimah yang senang bercanda dan dicandai pria rekan kerja. Terkadang candaan itu sudah mengarah pada jinsiy atau erotis masih juga ditanggapi oleh muslimah yang bersangkutan.
Selain itu kondisi rumah tangga yang menjadi kian renggang akibat miskin komunikasi dengan suami, sebagai dampak jarang bertemu, membuat sebagian muslimah memilih curhat kepada pria rekan sekerja. Inilah peluang besar terjadinya affair.
Ada beberapa hal yang wajib dilakukan para muslimah agar terhindar dari skandal asmara di tempat kerja, yaitu:
Pahami bahwa hal itu adalah dosa. Meskipun banyak orang melakukannya dan menganggap hal itu biasa, namun di hadapan Allah affair itu adalah dosa. Bahkan ia sudah sejengkal lagi jaraknya dengan perbuatan zina.
Milikilah rasa malu untuk berkumpul dengan pria dimanapun, apalagi rekan sekantor. Hindari duduk berdampingan atau dalam satu lingkaran. Carilah tempat duduk terpisah dari lingkaran kaum pria.
Minimalisir interaksi dengan pria rekan sekerja. Lakukanlah sebatas keperluan kerja. Bila sudah selesai maka tinggalkan.Jangan membiarkan hati senang bercanda atau dicandai oleh mereka.
Berkhalwat atau berduaan adalah momen berbahaya bagi munculnya love affair. Atau malah bisa menjadi peluang terjadinya pelecehan seksual di tempat kerja. Kasus pelecehan seperti ini sudah sering terjadi akibat kondisi pria-wanita hanya berduaan.
Jangan curhat kepada pria rekan kerja. Umumnya kaum pria senang membantu wanita yang kesusahan. Pria merasa gentle bila membantu wanita. Ini membuat mereka selalu terbuka untuk menjadi teman curhat. Padahal inilah salah satu pintu utama menuju love affair di tempat kerja. Lebih beresiko lagi bila Anda curhat urusan pribadi dan rumah tangga kepada rekan pria. Bila si pria itu sudah menaruh hati kepada Anda, bukan tidak mungkin ia akan memperdaya Anda untuk jatuh ke dalam perangkap love affair-nya.
Tunjukkan ketidaksukaan Anda bila ada rekan pria memanggil dengan sapaan ‘say’, ‘beb’, atau apapun yang menunjukkan kemesraan, sekalipun banyak orang menganggap hal ini lumrah. Sungguh ini adalah bagian dari zina lisan dan pendengaran yang haram.
Bila Anda sudah terlanjur terjebak pada love affair maka bertobatlah, minta pindah bagian agar tidak satu divisi lagi dengan rekan pria tersebut. Putuskan hubungan sebenar-benarnya. Ganti nomor hp anda. No contact at all!
Saran terakhir mungkin berat, tapi mujarab, berhentilah bekerja di tempat-tempat yang sudah jelas menjadi perangkap love affair bagi Anda. Ini jauh lebih baik dan terhormat di hadapan Allah ketimbang Anda kehilangan harga diri, keluarga, dan mendapat siksa dariNya. Carilah pekerjaan lain yang aman, lebih menjaga kehormatan Anda.
Para muslimah, bila memang nafkah suami sudah cukup, buat apa Anda masih bekerja? Bekerja tidak wajib sama sekali bagi muslimah. Mubah hukumnya. Ladang pahala dan kewajiban muslimah adalah mengurus keluarga, menuntut Ilmu terlebih lg ilmu Agama dan berdakwah.
Yakinlah kepada Allah dalam urusan rizki. Ia yang menciptakan manusia, Ia juga yang akan menjamin kehidupan mereka.
Sungguh syaitan mempersiapkan banyak perangkap zina bagi anak-anak Adam. Semoga Allah melindungi kita semua, khususnya Anda para muslimah.
”Kedua mata dapat berzina, dan zina keduanya adalah melihat. Kedua telinga dapat berzina, dan zina keduanya adalah mendengar. Lidah zinanya dengan bicara. Tangan zinanya dengan menyentuh. Kaki zinanya dengan melangkah. Hati zinanya dengan berhasrat dan menginginkan. Dan kemaluan akan membenarkan atau mendustakannya.” (HR Muslim).
________
Sumber: iwanjanuar.com
Posting Komentar