Nyawa Tak Berharga Saat Wabah Melanda
Oleh : Didi Diah, S.Kom
Jumlah pasien positif terinfeksi virus corona (Covid-19) kembali bertambah pada Selasa, (24/3). Jumlah pasien positif corona terus bertambah, total 686 orang yang dinyatakan positif terjangkit virus tersebut, 30 orang dinyatakan sembuh Sedangkan jumlah korban meninggal dunia bertambah mencapai 55 orang. ( CNN Indonesia ).
Begitu dahsyat penyebaran virus Corona ini, timeline stay at home dan social distancing dari pemerintah daerah dan pihak terkait sepertinya belum massif dilakukan oleh masyarakat. Di sejumlah tempat, masih banyak ditemui orang lalu lalang dan berkerumun di warung atau ditempat keramaian. Sehingga wajar penyebaran virus ini sangat rentan terjadi, karena masyarakat abai terhadap himbauan yang ada.
Kini, hampir disetiap rumah sakit menerima pasien terinfeksi virus Corona, dan itu membuat kewalahan para tenaga kesehatan (nakes). Sungguh mereka merupakan garda terdepan dalam penanganan Covid-19, bekerja tanpa kenal lelah, dan berjibaku dengan pasien-pasien terpapar virus yang menakutkan.
Ada hal yang menjadi dilema dan membuat miris para nakes, adalah minimnya Alat Perlindungan Diri (APD) di rumah sakit mereka, karena wabah virus Covid-19 ini cepat menyerang dan menular sehingga pasien terus bertambah jumlahnya, namun rumah sakit tidak siap peralatan tersebut dalam jumlah banyak. Seperti cover all suit, google glass, masker N95, masker surgical, gloves, nurse cap, kantong jenazah dan hand sanitizer.
Dan akhirnya, kasus ini harus merenggut nyawa para pahlawan kita, yaitu beberapa dokter dan perawat yang menolong sejumlah pasien Covid-19. Mereka sungguh luar biasa bekerja hingga berkorban nyawa.
Abainya pemerintah pusat pada penyelesaian penanganan wabah ini menjadikan masyarakat bergerak untuk membantu para nakes tersebut. Gelombang simpati datang tanpa henti dengan membuka pintu donasi untuk penyediaan APD dihampir rumah sakit penjuru negeri. Para relawan bekerja secara massif dengan media online untuk pengumpulan donasi tersebut.
Dan donasi ini diharapkan dapat membantu penanganan pengadaan APD bagi semua tenaga kesehatan di rumah sakit, agar mereka juga terlindungi nyawa saat bekerja. Sungguh pengabaian ini membuktikan bahwa kinerja pemerintah perlu dievaluasi, ketidakberpihakan pemerintah kepada rakyat bisa menyebabkan bertambahnya jumlah kematian akibat wabah ini.
Khilafah Melindungi Rakyatnya
Pemerintah Indonesia sangat lamban dalam menangani wabah Corona ini, sehingga rakyat turun langsung bergerak bahu membantu untuk menolong penanganan wabah Covid-19 dengan penggalangan dana pembelian Alat Pelindung Diri (APD) bagi team kesehatan agar mereka mampu meminimalisir korban yang meninggal dunia akibat wabah Corona ini.
Islam hadir sebagai agama yang sempurna dan mampu menyelesaikan segala permasalahan yang ada, hingga kasus wabah menular. Khilafah akan melindungi nyawa rakyatnya.
Rasulullah SAW juga pernah memperingatkan umatnya untuk jangan mendekati wilayah yang sedang terkena wabah. Sebaliknya, jika sedang berada di tempat yang terkena wabah, mereka dilarang untuk keluar. Beliau bersabda:
إِذَا سَمِعْتُمْ بِالطَّاعُونِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَدْخُلُوهَا، وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا مِنْهَا
Jika kalian mendengar wabah terjadi di suatu wilayah, janganlah kalian memasuki wilayah itu. Sebaliknya, jika wabah itu terjadi di tempat kalian tinggal, janganlah kalian meninginggalkan tempat itu
(HR al-Bukhari).
Khilafah tidak hanya melindungi nyawa orang Islam, non muslim pun bisa hidup dan selamat di dalamnya. Dalam Islam warga negara non muslim disebut sebagai dzimmi yang berasal dari kata dzimmah yang berarti "kewajiban untuk memenuhi perjanjian". Islam menganggap orang yang tinggal di bawah naungan Islam sebagai warga negara Islam dan mereka semua berhak mendapatkan perlakuan yang sama. Negara harus menjaga, melindungi, keyakinan, akal, kehidupan dan harta benda mereka. Bahkan merekapun mendapatkan keamanan, kedamaian, kesejahteraan, dan keadilan yang sama seperti kaum muslim.
Islam menjamin perlindungan terhadap orang- orang non muslim, hal ini di sampaikan oleh Rasulullah SAW
"Barangsiapa membunuh seorang mu'ahid (kafir yang mendapat jaminan keamanan) tanpa alasan yang haq, maka ia tidak akan mencium wangi surga, bahkan dari jarak empat puluh tahun perjalanan sekalipun".(HR. Ahmad)
Maka, masihkah kita terus berdiam diri dengan kondisi ini, dimana pemerintah tidak lagi menghargai nyawa manusia. Sudah saatnya ummat beralih kepada Islam yang mulia.
Wallahualam bishowwab.
Posting Komentar