Sambut Romadhon Ditengah Prahara Lockdown
Oleh : Hanifah Ummu Zaiha
Tanyakan pada hati, apakah kita termasuk orang-orang yang merindukan Ramadhan?
Sebab beruntunglah orang yang bergembira saat Ramadhan tiba.
Karena bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa.
“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” HR. Ahmad dalam Al-Musnad (2/385).
Saat ini kita berada di permulaan bulan Sya’ban. Satu bulan sebelum tibanya bulan suci Ramadhan. Dan dalam kondisi dicekam wabah Covid-19.
Namun, kita masih memiliki kesempatan untuk bersiap-siap, agar Ramadhan nanti lebih bermakna.
Abu Bakar al Balkhi rahimahullah mengatakan,
شهر رجب شهر الزرع، وشهر شعبان شهر سقي الزرع، وشهر رمضان شهر حصاد الزرع
“Bulan Rajab adalah bulan Menanam, Bulan Sya’ban adalah bulan untuk mengairi tananam, sedangkan bulan Ramadhan adalah bulan Memanen (pahala).”
Nabi ﷺ pernah mengingatkan,
رغم أنف رجل دخل عليه رمضان ثم انسلخ قبل أن يغفر له ” ورغم أنف رجل أدرك عنده أبواه فلم يدخلاه الجنة
“Celaka seseorang yang mendapati bulan Ramadhan hingga berlalu tanpa diampuni dosanya. Dan celaka pula sesorang yang mendapati kedua orang tuanya (masih dalam keadaan hidup) tetapi tidak menjadikannya masuk ke dalam surga.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Oleh karenanya, kita perlu mempersiapkan diri matang-matang sebelum berjumpa Ramadhan.
Perbanyak Ibadah di Bulan Sya’ban ini. Nanti di bulan Ramadhan bukan lagi saatnya pemanasan merenggangkan otot. Tapi waktunya bertarung mencapai kemenangan.
Sya’banlah kesempatan menyiapkan bekal untuk bertempur. Agar kita sukses di ramadhan nanti.
Siap-siap ilmu, siap-siap membiasakan diri untuk giat ibadah. Begitu berjumpa ramadhan, ilmu siap, ibadah pun sudah terbiasa giat. Habbit ibadah sudah mantab.
Nabi mengingatkan kita untuk mengisi Sya’ban dengan banyak ibadah.
Dari Usamah bin Zaid, dia berkata, “Aku bertanya kepada Nabi, “Ya Rasulullah, aku tidak melihat engkau sering berpuasa dalam satu bulan kecuali di bulan Sya’ban?”
Beliau bersabda,
ذلك شهر يغفل الناس عنه بين رجب ورمضان ، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين ، فأحب أن يرفع عملي وأنا صائم
“Ini adalah bulan yang banyak dilalaikan orang, terletak antara Rajab dan Ramadhan.Padahal Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal kepada Tuhan yang mengatur semesta alam. Aku ingin, saat amalku diangkat, aku dalam keadaan berpuasa.”
Sya’ban menjadi bulan yang dilalaikan, karena diapit dua bulan yang mulia, Rojab yang termasuk empat bulan suci (bulan haram), dan Ramadhan. Ternyata, kondisi ini justru menjadikan bulan Sya’ban bulan yang istimewa. Dimana beribadah di bulan ini, bernilai sangat istimewa. Karena untuk bisa tetap semangat di waktu-waktu yang terabaikan, butuh perjuangan besar. Sehingga pahalanya pun besar.
Lalu, bagaimana para sahabat Nabi menyiapkan diri saat bulan suci itu akan tiba?
Dikutip dari sebuah ceramah Ustadz Adi Hidayat, para sahabat ketika mendapati waktu menjelang Ramadhan, mereka luar biasa gembira.
“Masya Allah, mereka sebagian sudah dijamin masuk surga, dekat dengan Nabi Saw. dekat dengan Allah Swt. amalan banyak dikumpulkan. Begitu mendengar Ramadhan akan tiba, maka umumnya mereka mempersiapkan diri,” terang Ustadz Adi.
Para sahabat, lanjutnya bersemangat membuat menu-menu kebaikan, mempersiapkan amalan, menghentikan sebagian aktivitas untuk menyiapkan Ramadhan mereka.
“Kita sahabat bukan, tidak dekat dengan Nabi Saw. belum tentu dekat dengan Allah Swt. begitu mendengar Ramadhan tiba apa yang sudah kita persiapkan?” pungkas beliau.
Karena itu, marilah kita di awal Sya'ban ini benar-benar membiasakan habbit yang baik. Mulai berjalan menanjak, sehingga di Ramadhan nanti kita benar-benar bisa sampai di puncak kemenangan.
Ditengah pandemic covid-19. Di saat kita dihimbau banyak stay at home. Mungkin ada kebaikan di sini, kita bisa punya banyak waktu tuk khusyu' beribadah, memperbanyak baca qur'an, sholat sunnah, baca shiroh nabi dan sahabat, berdiskusi online tuk memantapkan aqidah dan tsaqofah. Wabil khusus memperbanyak puasa sunnah.
Mari kita bersama perbaiki amalan kita. Yang wajib disempurnakan yang sunnah dibudayakan.
Semoga kita bisa bertemu ramadhan dalam kondisi sehat dan iman yang mantap.
Posting Komentar