Virus Corona di Indonesia: Rata-rata 3 Pasien Meninggal Setiap Hari
Kasus pasien positif virus corona di Indonesia melonjak pesat. Data yang disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan corona, Achmad Yurianto, per Jumat (27/3), pasien positif virus corona telah mencapai 1.046.
Tidak hanya itu, angka kematian karena virus corona juga turut bertambah. Di tanggal yang sama, terdapat penambahan 9 kasus kematian. Dengan begitu, total sudah ada 87 kematian akibat virus corona di Indonesia.
Sedangkan, 46 pasien dinyatakan sembuh, bertambah 11 dari hari sebelumnya.
Terkait kasus kematian, di Indonesia, baru terjadi di hari ke-10 setelah diumumkannya kasus pertama dan kedua positif corona. Namun, sejak diumumkannya kasus kematian pertama pada 11 Maret lalu, angka kematian pun terus bertambah.
Kami pun mencoba menghitung rata-rata kematian yang terjadi di Indonesia akibat virus corona. Data yang kami gunakan berasal dari worldometers.info, sebuah situs yang menampilkan garis waktu penularan virus corona di seluruh dunia secara real time.
Adapun rumus untuk penghitungannya adalah sebagai berikut:
Jumlah kematian ter-update dibagi Jumlah hari, sejak kasus positif corona pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.
Dalam hal ini, 87 kasus kematian dibagi 26 hari. Hasilnya memunculkan angka 3,34 yang kami bulatkan menjadi 3.
Berdasarkan perhitungan itu, dapat disebutkan bahwa terdapat rata-rata 3 kasus kematian akibat corona di Indonesia setiap harinya.
Selain mencermati angka kasus kematian yang tinggi, pasien positif corona di Indonesia juga telah menembus ribuan kasus. Menurut pengamatan Achmad Yurianto, ada beberapa faktor yang membuat angka tersebut terus meningkat setiap harinya.
Pertama, adalah karena masih ada kasus positif yang berkeliaran di ruang publik. "Ini menandakan bahwa penularan masih berlangsung terus-menerus," ungkap Yuri di Gedung BNPB, Jakarta, Jumat (27/3).
Dengan begitu, lanjutnya, maka potensi kontak langsung dengan kasus positif juga masih sangat besar. Bila kontak dengan orang yang sakit ini terus terjadi, tentunya jumlah orang yang tertular kemungkinan akan semakin tinggi.
"Ini yang kemudian jadi faktor utama penambahan kasus dari hari ke hari," kata Yuri.
Solusi yang ditawarkan pemerintah untuk menelusuri orang yang diduga positif COVID-19 adalah dengan rapid test. Saat ini pemerintah akan melakukan rapid test untuk kelompok-kelompok yang memiliki risiko tertular dari pasien positif di rumah sakit.
"Ini kita laksanakan bersama masyarakat sehingga bisa cepat ditemukan dan isolasi, baik secara mandiri di rumah atau di rumah sakit," tutur Yuri.
____
Sumber : kumparan
Posting Komentar