April Mop, Produk Impor Kaum Kuffar
Oleh: Tawati (Koordinator Media Kepenulisan Daerah)
Biasanya memasuki 1 April begitu banyak lelucon April Mop bermunculan untuk mengerjai teman, keluarga atau orang lain. Tapi berbeda tahun ini, di tengah pandemi COVID-19, banyak orang akhirnya menahan diri untuk mengeluarkan lelucon. Pun begitu kemeriahan April Mop tidak lantas sirna dari dunia maya. Buktinya April Mop menjadi trending topic pada Rabu (dikutip detikinet, 1/4/2020).
Melansir Wikipedia, April Mop (April Fool’s Day) merupakan hari di mana orang-orang yang berbohong atau memberi lelucon kepada orang lain, menjadi suatu hal yang wajar tanpa dianggap bersalah. Lelucon yang datang dari Barat ini, biasanya dilakukan kepada keluarga, musuh, teman, bahkan tetangga dengan tujuan mempermalukan.
Para sejarawan menemukan, April Mop berawal dari pembantaian muslim oleh Spanyol yang dilakukan melalui penipuan. Tragedi tersebut terjadi pada tahun 1487 atau bertepatan dengan 892 H. Sebelumnya, muslim berkuasa di Spanyol sejak dibebaskannya Islam pada abad delapan masehi oleh Panglima Thariq bin Ziyad. Sejak saat itu, Spanyol semakin makmur dan Islam berkembang hingga Prancis Selatan.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak masyarakat yang memeluk Islam di beberapa kota. Diantaranya, seperti Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, dan Tours. Melihat hal tersebut, beberapa negara sekitar Spanyol tidak menerima. Hingga akhirnya kelompok penentang tersebut menemukan cara untuk melumpuhkan kekuatan Islam, yakni dengan melemahkan keimanannya.
Pelemahan keimanan ini diyakini oleh kelompok penentang Islam adalah dengan cara mengotak-atik pola pikir atau perang pemikiran dan budaya. Namun, terlepas dari sejarah kelam itu, ulama kontemporer Yusuf Qardhawi beserta beberapa ulama salafi, menentang keras peringatan April Mop ini bagi umat Islam.
Tersebab adanya larangan untuk berkata bohong dalam Islam. Sebagaimana yang difatwakan Mufti Arab Saudi, Muhammad Ibnu Shalih ibnu Utsaimin, haram hukumnya berbohong walau hanya untuk tujuan kelakar.
"Saya ingin mengingatkan saudara saya umat Islam agar menghindarkan diri dari apa yang dilakukan sebagian manusia yang tidak cerdik seperti April Fool. Pembohongan seperti ini yang diambil dari orang Yahudi, Nasrani, Majusi dan orang kuffar," jelas Utsaimin dalam laman resminya.
"Allah mengharamkan dan melarang dusta, serta mengancam para pendusta, maka tidak boleh berdusta di semua waktu," tegas Utsaimin dalam laman resminya.
Demikian juga Fatwa Mufti Arab Saudi lainnya, Shalih bin Fauzan Al-Fauzan yang melarang keras umat Islam untuk mengikuti tradisi April Mop.
"April Mop diimpor dari kebiasaan batil dan bukan termasuk amalan kaum Muslimin. Berbohong itu jelas tidak boleh, tidak di bulan April, tidak pula di bulan lain." Tulis Mufti Arab Saudi tersebut.
Jika dilihat dari sisi baik atau buruknya, berbohong walaupun dengan dalih bercanda, ternyata memiliki kemudharatan. Orang menjadi tidak percaya apakah itu berita yang benar atau hanya sebuah kebohongan. Seperti tsunami yang terjadi di Hawai pada 1 April 1946 silam.
Kala itu, media massa setempat mengeluarkan peringatan akan adanya tsunami kepada warga setempat. Namun hal ini dianggap sebagai berita hoax di hari April Mop. Akhirnya, tsunami menghantam pulau tersebut.
Selain itu, sebagaimana diketahui bahwa April Mop bukanlah berasal dari Islam. Bahkan Islam melarang pemeluknya untuk merayakan April Mop karena termasuk budaya orang kafir (non muslim).
Sebagaimana sabda Rasulullah Saw, “Siapa saja yang menyerupai suatu kaum, maka ia tergolong bagian dari kaum tersebut.”
(HR. Ahmad, Abu Daud & Thabariy).
Wallahua'lam bishshawab.
Posting Komentar