Ramadan Bulan Taubat dan Taat
Oleh : Cucu Aprilianti, S.H.
(Aktivis Remaja Islam)
Penamabda.com - Ramadan merupakan bulan yang mulia yang dimana Rahmat Allah turun begitu banyaknya, di samping itu pula bulan suci ini memberikan peluang besar untuk bertaubat kepada Allah Azza Wa Jalla, maka akan diampuni segenap dosanya dan kembali ke fitrah.
Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya ramadan adalah bulan dimana Allah wajibkan berpuasa dan aku sunnahkan kaum Muslimin menegakkan (Shalat malam). Barangsiapa berpuasa dengan iman dan mengharap keridhaan Allah, maka dosanya keluar seperti hari ibunya melahirkannya. (HR. Ahmad 1596).
Seharusnya kaum Muslimin melakukan taubat atas semua kemaksiatan mengabaikan hukum Allah, dan bersegera kembali kepada Syariat-Nya serta berusaha untuk taat pada Allah. Salah satu keutamaan ibadah puasa yaitu untuk membentuk orang bertakwa yang memohon ampunan Allah. Allah SWT Berfirman : “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhan-mu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (TQS. Ali-Imran [3] : 133).
Ketika umat Muslim melakukan pertaubatan dengan sungguh-sungguh maka mereka akan berusaha dengan segenap jiwa raganya untuk melakukan perbaikan diri dan taat kepada Allah, dengan ketaatan itu tentunya mereka akan tunduk dan patuh terhadap syariat Islam.
Dengan demikian, dalam hal menyelesaikan problematika kehidupannya pun akan berlandaskan pada hukum syara’ termasuk pula dalam penanganan pandemik covid 19, mereka akan berusaha meneladani Rasulullah Saw dan para sahabatnya, sehingga pandemik tersebut dapat terselesaikan.
Islam merupakan solusi tuntas yang mencangkup semua aspek kehidupan, untuk mewujudkan ketaatan yang sempurna yaitu dengan menerapkan syariat Islam dalam kehidupan, penerapan syariat Islam ini membutuhkan peran negara sehingga dapat diterapkan pada seluruh warga negaranya.
Syariat Islam tidak dapat ditegakkan dalam sistem demokrasi yang penuh dengan kepalsuan, syariat Islam hanya dapat diterapkan dalam Daulah Khilafah sehingga dapat terwujud ketaatan yang sempurna.
Wallahu a’alam bishshawab.
Posting Komentar