Ramadhan, Bulan Pertaubatan
Oleh : Aya Ummu Najwa
Penamabda.com - Ramadhan telah menyapa, di tengah pandemi juga musibah dan bencana. Dari Corona, banjir, hingga erupsi gunung yang membahana. Ramadhan tahun ini sungguh berbeda, namun tetap ramadhan adalah bulan maghfirah, di mana Allah membuka seluas-luasnya pintu ampunan bagi hamba yang mau bertaubat.
Ramadhan adalah bulan istimewa, yang Allah siapkan bagi siapa saja yang mau mendekatkan diri kepadaNya, dari puasanya, shalatnya, sedekahnya, tilawahnya, hingga dakwahnya, maka Allah sediakan pengampunan dan pahala yang berlipat. Bulan ramadhan memberikan kesempatan untuk bertaubat bagi siapa saja yang bermaksiat, bagi penguasa yang dzalim, bagi ahli maksiat, dan bagi siapapun yang ingin bertaubat, inilah saatnya.
Betapa, kondisi negeri ini begitu carut marut dan kacau balau. Kerusakan dimana-mana, kemaksiatan merajalela. Korupsi dan kecurangan, liwath dan prostitusi, riba juga zina, kriminalitas di mana-mana, Ini semua karena hukum Allah telah ditinggalkan dan dicampakkan, dianggap tak lebih baik dari hukum buatan manusia. Hukum Islam malah dianggap penghalang kemajuan, yang akhirnya menimbulkan kebencian dan permusuhan terhadap Islam, Ulama dan para pengemban dakwah.
Begitupun di sisi lain dunia, umat Islam masih terus merana, muslim Palestina masih menderita karena zionis durjana, Suriah masih membara, Uighur masih dipenjara, Rahingya masih disiksa, muslim India juga sama, dunia Islam masih dalam petaka karena kekejian kaum kufar dan para anteknya.
Umat Islam adalah umat terbaik, yang dipilih Allah untuk memimpin dunia, namun mengapa kehinaan dan keburukan yang masih terus dialami? Ini dikarenakan umat Islam belum menyadari kemuliaannya, umat Islam masih terlena dengan dunia yang fana, memilih taat pada manusia dari pada ayat-ayat penciptanya, lebih memilih menuruti hawa nafsunya daripada keimanannya.
Di momen Ramadhan yang istimewa ini, aruslah menjadi titik balik untuk diri dan juga umat, untuk menyadari hakikat penciptaannya, dan segera bertaubat atas segala dosa dan khilaf, memperbaiki kualitas keimanannya, terus Istiqomah dalam kebaikan juga menggencarkan dakwah Islam sebagai ideologi, Islam sebagai solusi dari setiap kerusakan yang ada, mendakwahkan Islam agar bisa diterapkan dalam setiap aspek kehidupan.
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ رَمَضَان
شَهْرٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ صِيَامَهُ وَإِنِّي سَنَنْتُ لِلْمُسْلِمِينَ قِيَامَهُ
فَمَنْ صَامَهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا خَرَجَ مِنْ الذُّنُوبِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
Bersabda Rasululah shollallahu ’alaih wa sallam, “Sesungguhnya Ramadhan adalah bulan di mana Allah ta’aala wajibkan berpuasa dan aku sunnahkan kaum muslimin menegakkan (sholat malam). Barangsiapa berpuasa dengan iman dan dan mengharap ke-Ridhaan Allah ta’aala, maka dosanya keluar seperti hari ibunya melahirkannya.” (HR Ahmad 1596)
Dalam satu hadits qudsi Allah berfirman;
يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ
وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا فَاسْتَغْفِرُونِي أَغْفِرْ لَكُمْ
“Wahai hamba-hambaKu! Setiap siang dan malam kalian senantiasa berbuat salah, namun Aku mengampuni semua dosa. Karena itu, mohonlah ampunanKu agar Aku mengampuni kalian.” (Hadits Qudsi Riwayat Muslim 4674)
Sungguh Allah maha pengampun segala dosa , maka kembalilah ke jalan Allah, bertaubat dari meninggalkan hukum-hukumNya, tinggalkan semua kemaksiatan, lepaskan penghambaan kepada manusia dan beralihlah kepada penyembahan untuk Allah semata, lejitkan keimanan diri dan bangkitkan persatuan umat dengan Islam sebagai aturan dalam kehidupan.
Wallahu a'lam
Posting Komentar