Ramadhan, Tingkatkan Taqwa Meraih Islam Kaffah
Oleh: Siti Farihatin, Sos (Guru KB dan Anggota Aliansi Penulis Rindu Islam)
Penamabda.com - Ramadhan kali ini berbeda dengan ramadhan sebelumnya. Bulan ini kita diberi nikmat ujian Allah dengan adanya wabah covid-19, korban wabah ini semakin hari semakin bertambah terhitung per 21 April 2020 ada 7.135 positif covid-19, 842 orang sembuh dan 616 orang dikabarkan meninggal, info terbaru dari Kementrian Kesehatan RI.
Sebagai seorang muslim yang beriman, dengan adanya wabah ini kita hendaknya bersikap mengimani dengan keimanan yang sempurna, bahwa apa yang terjadi adalah sudah menjadi kehendak sang pencipta.
Keimanan yang kaffah (sempurna) bisa kita tunjukkan dengan menjadikan diri kita sebagai individu yang yakin bahwa wabah ini adalah makhluk yang dimana dia mempunyai khasiat yang memang Allah ciptakan. Kita bisa meraba dengan fakta misalnya pisau disana ada dengan khasiat untuk memotong, begitu juga dengan covid-19 dia adalah makhluk renik tak kasat mata yang mempunyai khasiat untuk menyebarkan penyakit.
Manusia, diciptakan Allah dengan potensi akalnya agar bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Manusia yang mempunyai kemampuan untuk bisa menemukan obat dari wabah ini dia akan mendapatkan pahala atas apa yang menjadi aktivitasnya. Bagaimana dengan mereka yang tidak mempunyai kemampuan untuk mendapatkan obatnya? Maka dia sebagai seorang muslim sejati wajib untuk mengimani dan ikhtiyar untuk mencegah covid-19.
Ketika manusia mempunyai sikap demikian, maka dia akan yakin dan tawakal atas apa yang menimpa dirinya. Pun demikian Allah menciptakan penyakit pasti Dia jualah yang menciptakan obatnya. "Semua penyakit ada obatnya. Apabila sesuai antara obat dan penyakitnya, maka (penyakit) akan sembuh dengan izin Allah SWT.", (Hadist Riwayat Muslim).
Inilah ranah yang seharusnya menjadi konsentrasi makhluk yang bernama manusia, mereka mempunyai kewajiban untuk mengimani apa yang sudah menjadi ketetapan Allah dan berusaha untuk menjadi insan yang terbaik di hadapan Allah dengan tawakal dan berusaha.
Bulan ramadhan kali ini menjadi bulan yang luar biasa bagi umat Islam, banyak cobaan untuk menyambut bulan yang suci ini. Wabah covid-19 yang menyerang negeri ini menjadi segala aspek lumpuh termasuk dalam bidang ekonomi. Tidak sedikit masyarakat yang menjadi korban, karena ekonomi sedang lumpuh dan kondisi ini lebih parah dari krisis ekonomi pada masa presiden Soeharto.
Ketika rakyat menderita karena wabah ini, penguasa tidak secara maksimal menjadi garda terdepan untuk menanganinya. Kebijakan plin plan yang dicanangkan, berbagai subsidi yang menimpulkan pro dan kontra bahkan untuk mendapatkan subsidi menguras kesabaran masyarakat karena prosedur yang berbelit belit.
Sungguh kita tidak mendapati penguasa yang sekarang menjadi pemimpin yang mampu bertanggung jawab untuk kesejahteraan umat, karena secara fakta mereka hanya memikirkan individu di dalam pemerintahannya. Contoh kecil saja banyak staf khusus presiden yang digaji puluhan juta tapi mereka tidak mempunyai peran yang pasti untuk mengayomi rakyat.
Berbanding terbalik dengan apa ada dalam pemerintahan Islam. Sudah menjadi rahasia umum bahwa kholifah Umar bin Khatab adalah pemimpin yang amanah dan sangat takut dengan Tuhannya ketika beliau menjabat sebagai kholifah.
Pemerintahan Kholifah Umar Bin Khatab pernah mengalami wabah Thaun Amwas, ketika itu juga kholifah menutup akses keluar dan masuk (lockdown) secara total di wilayah yang terdampak wabah. Ketika beliau menutup wilayah tidak serta merta beliau abai dengan rakyat yang berada di wilayah yang terdampak wabah.
Beliau memberikan perhatian khusus kepada korban, dengan menjamin keamanan, kesehatan bahkan kebutuhan masyarakat yang terdampak wabah. Dengan adanya kebijakan tersebut, menjadikan rakyat terjamin dan untuk wilayah yang tidak terdampak wabah bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.
Tidakkah kita menginginkan sistem yang sempurna tersebut? Sistem yang dimana akan kita dapati pemimpin yang amanah, sistem yang mampu menjamin rahmat bagi seluruh alam, sistem yang mampu menjadikan manusia dimanusiakan.
Semoga di bulan ramadhan yang mulia ini kita bisa melaksanakan kewajiban dengan sempurna meskipun di tengah badai covid -19. Kita tingkatkan keimanan dan yakin bahwa badai ini pasti berlalu. Aamiin
Posting Komentar