Dilema sekolah, Teknologi dan Pandemi
Oleh : Dita Istiqomah (Pelajar SMP Taruna Panatagama Putri Yogyakarta)
Penamabda.com - Virus corona SARS-CoV-2, penyebab pandemi Covid-19 pertama kali diketahui menyebar di Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Beberapa pekan setelah itu, dengan cepat wabah Covid-19 menyebar ke seantero dunia, dan menjadi topik hangat untuk di perbincangan khalayak ramai, menjadi pembahasan di berbagai media baik cetak maupun elektronik.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pemerintah di setiap negara pun berusaha semaksimal mungkin menekan angka penularan. Berbagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dilakukan. Hingga saat ini, penyebaran virus corona telah mengekspansi lebih dari 200 negara, termasuk Indonesia.
Presiden Joko Widodo mengonfirmasi kasus pertama covid 19 di Indonesia pada 2 maret 2020. Saat itu banyak upaya yang di lakukan pemerintah indonesia untuk menekan laju penyebaran covid 19. Tetapi masyarakat menilai pemerintah Indonesia kurang cepat Dan kurang efektif dalam menangani corona virus ini.
Menurut juru bicara pemerintah untuk covid 19 achmad yurianto dalam keterangan resmi di media center gugus tugas percepatan penaganan covid 19, graha badan nasional penanggulangan bencana (BNPB), Jakarta, senin (1/6/2020) Sampai tanggal 1 juni kemarin yang terinfeksi covid 19 masih terus bertambah, terkonfirmasi 467 positif covid 19 sehingga angkanya menjadi 26.940 orang, kenaikan ini tentunya adalah gambaran keseluruhan dari negeri Kita.
Sekolah ditengah Pandemi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) menegaskan tahun ajaran baru 2020/2021 akan tetap dimulai pada tanggal 13 Juli 2020. Saat ini pandemi virus corona masih cukup mengkhawatirkan, Kenaikan kasus covid-19 di Indonesia masih belum stabil, namun muncul wacana adanya kegiatan sekolah yang akan segera di mulai.. Hal ini membuat berbagai kebijakan terus dikaji ulang.
Kenaikan kasus covid-19 di Indonesia masih belum stabil. Di tengah pandemi tentu pemerintah harus menyiapkan dengan matang pembukaan sekolah dan pemerintah juga perlu menyiapkan berbagai sarana kesehatan untuk para Siswa Dan guru. Karena sampai sekarang kurva penularan covid 19 masih terus meningkat di beberapa daerah, Hingga Kamis (28/5/2020), kasus Covid-19 di Indonesia tercatat mencapai lebih dari 24.000 kasus.
DPR meminta kemendikbud mempertimbangkan secara matang rencana pembukaan sekolah kembali. Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menilai, pembukaan sekolah di tengah pandemi merupakan pertaruhan besar. Sebab, hingga saat ini belum Ada tanda kasus corona akan mereda. Dia khawatir akan Ada peningkatan kasus Covid-19 di wilayah sekolah yang dibuka kembali. Hingga kemarin kurva kasus positif Covid-19 di sejumlah daerah malah menunjukkan peningkatan tajam sehingga jika dipaksakan membuka sekolah di wilayah-wilayah tersebut maka potensi penularannya di kalangan pelajar akan sangat besar.
Untuk pencegahan penyebaran covid 19 pemerintah Republik Indonesia menginstruksikan untuk melakukan pembelajaran dirumah Akhirnya, berbagai alternatif metode pembelajaran seperti pembelajaran secara daring atau online learning pun diterapkan.
Kebijakan Pembelajaran daring bagi siswa akibat Pandemi Covid-19 menuai banyak kendala, selain fasilitas pendidikan yang sebagian tidak dimiliki lembaga dan siswa. Sistem online juga harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, bagi proses belajar-mengajar kondisinya penuh keterbatasan.
Kendala Belajar dengan Menggunakan Teknologi
Saat pandemic covid 19 banyak sekolah yang mulai menggunakan teknologi sebagai media dalam proses belajar mengajar, belajar daring pun menjadi pilihan bagi para siswa dan guru agar pembelajaran tetap berlangsung sesuai kurikulum. Tetapi minimnya pengetahuan teknologi bagi siswa menjadi salah satu hambatan mareka. orang tua yang membantu dan membimbing anaknya juga belum tentu melek terhadap teknologi, sehinggal Hal itu yang membuat mereka susah dalam melakukan pembelajaran daring. Dan tentunya belajar daring ini tidak lepas dari yang namanya jaringan internet. Jaringan internet sendiri belum merata di seluruh Indonesia bagi para pelajar yang tinggal didaerah pedalaman sulit mengakses internet seperti di pedesaan akan sangat susah mencari sinyal guna berlangsungnya mengikuti pembelajaran daring tersebut.
Selain jaringan internet, hambatan lainya yaitu biaya, why? karena tidak semua siswa yang melakukan pembelajaran daring memiliki fasilitas seperti smartphone dan laptop untuk kegiatan belajar mereka. Dan pembelajaran daring ini tentu menggunakan kuota internet yang tidak sedikit, sehingga siswa harus memiliki persediaan kuota yang cukup banyak selama kegiatan belajar-mengajar berlangsung, kuota internet di Indonesia masih terbilang cukup mahal.
Solusi Islam
Berbeda dengan islam yang mampu menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah baru. Islam mampu menunjukkan keunggulannya sebagai agama sekaligus ideologi yang lengkap yang mengatur semua hal dan memberikan solusi atas segenap persoalan. Islam memiliki seperangkat aturan dalam mengatasi wabah dan menjaga jiwa manusia. Zaman Rasulullah pernah terjadi wabah penyakit menular yaitu penyakit kusta, penyakit kusta ini mematikan dan belum ditemukan obatnya. Salah satu upaya Rasulullah dalam mengatasi wabah ini dengan malakukan karantina dan isolasi terhadap penderita penyakit.
Metode karantina ini sudah di terapkan sejak zaman rasulullah untuk melakukan pencegahan terhadap wabah yang menular. untuk memastikan perintah tersebut di laksanakan, rasulullah membangun tembok besar di sekitar daerah wabah. Rasulullah mengatakan kepada umatya agar tidak mendekati wilayah karantina dan isolasi yang
sudah terinfeksi wabah dan sebaliknya yang sudah berada dalam wilayah karantina untuk tidak keluar dari wilayah tersebut. rasulullah bersabda :
“Jika kalian mendengar wabah terjadi di suatu wilayah, janganlah kalian memasuki wilayah tersebut. Sebaliknya jika wabah itu terjadi di tempat kalian tinggal, janganlah kalian meninggalkan tempat itu” (HR. Al-Bukhari).
Dari hadis tersebut maka negara akan menerapkan kebijakan karantina Dan isolasi yang khusus jika terjadi wabah penyakit menular. Saat di isolasi penderita akan terus di periksa secara detail dan terus di lakukan langkah langkah pengobatan yang ketat dan akan diberikan petugas. Sementara daerah lain yang tidak terkena wabah tetap bisa beraktivitas
Negara mencukupi kebutuhan pokok penduduk, pelayanan kesehatan dan pendidikan yang diberikan secara gratis kepada rakyatnya. Pembiayaan untuk semua itu diambil dari kas Baitul mall, baik dari pos harta milik negara maupun milik umum.
Dengan begitu proses belajar disekolah bisa dilaksanakan tanpa ada rasa kekhawatiran tertular covid-19.
Wallahu’alam bisshawab.
Posting Komentar