KEMULIAANMU PARA PENGEMBAN DAKWAH
Oleh : Aya Ummu Najwa
Penamabda.com - Carut marutnya dunia saat ini dikarenakan tak menerapkan aturan Islam. Hari demi hari seolah umat semakin dijauhkan dari nilai-nilai Islam. Betapa tidak, ketika para siswa sudah tak beretika, malah pelarangan busana Muslim bagi siswa diberlakukan. Ketika kenakalan remaja sudah merajalela, malah ada wacana pelajaran agama akan dihapuskan dari sekolah, bahwa pelajaran agama bisa diperoleh di rumah atau di luar sekolah.
Umat seakan dipaksa menjauhi agamanya. Agama Islam dijadikan tertuduh dan tersangka, terus disudutkan dan dinistakan. Pembodohan umat terus dilakukan oleh musuh-musuh Islam, begitu masif serangan itu hingga umat sedikit demi sedikit asing dengan agamanya.
Ketika penyakit merajalela, malah perbuatan liwath didukung dan dipuja. Ketika umat menjerit karena lapar, malah tambang-tambang emas untuk mancanegara. Ketika umat rindu akan aturan Rabbnya, malah dituduh makar dan berbahaya, kajian-kajian dibubarkan dengan isu yang dibuat-buat, seakan-akan Islam tak toleran dan radikal. Masjid-masjid ditutup dengan alasan lebih berpeluang penularan wabah di masa pandemi, alih-alih menutup mall dan pusat perbelanjaan.
Tapi, di sinilah peran pengemban dakwah ideologis dinantikan umat. Karena mereka tak hanya mengajak umat kembali pada Islam, tetapi juga mengajak umat menggenggam erat Islam dalam kehidupannya, sehingga dapat merasakan manisnya. Sejatinya pengemban dakwah ideologis adalah tak sekadar seorang guru yang mentransfer ilmunya kepada muridnya. Tak sebatas trainer kepada peserta didiknya. Mereka lebih dari itu.
Perannya dalam mendidik umat, tak kenal jam kerja. Bahkan terkadang dia bisa menjadi ibu, menjadi teman juga menjadi sahabat. Kasih sayangnya kepada umat bagaikan kasih ibu kepada anak-anaknya, menginginkan yang terbaik untuk mereka. Pengemban dakwah ideologis digembleng agar bisa memahami permasalahan umat, hingga dapat memberikan solusi Islam padanya.
Perannya di dalam masyarakat, sungguh sangat berarti. Sebagaimana dokter, dia begitu paham bahwa umat sedang sakit, maka dari itu dia menawarkan obat. Dia tahu umat butuh solusi, karenanya dia tawarkan Islam. Dia juga begitu paham, umat saat ini belum begitu mengenali penyakit yang menggerogotinya, maka dengan penuh kesabaran dia beri pemahaman, agar umat sadar dan ingin sembuh yaitu kembali kepada Islam.
Sungguh hadirnya para pengemban dakwah adalah rahmat dari Allah. Maka umat harus merangkul dan menyambutnya. Begitu juga sebaliknya, kehadiran para pengemban dakwah begitu dinantikan umat, maka mereka harus sabar dan lebih istiqamah di medan dakwah.
Tidak mudah menjadi pengemban dakwah di akhir zaman ini. Cobaan juga ujian begitu keras dan berat, maka tak jarang para pengemban dakwah ini pun berguguran di medan dakwah. Terkadang karena ujian pribadi, keluarga, juga karena tak sabar dalam perjuangan.
Para pengemban dakwah senantiasa dituntut menjadi pionir dalam ketaatan. Senantiasa menjadi contoh dalam kedisiplinan, menjadi teladan dalam keuletan, menjadi tuntunan dalam ketawaduan, juga senantiasa menjadi yang terdepan dalam kemilitansian, dia juga menjadi uswah dalam adab, akhlak dan birul walidain.
Maka tak pantas kiranya, seorang pengemban dakwah masih selalu berkutat dengan permasalahan individunya bahkan tenggelam di dalamnya. Tak selayaknya pula, seorang pengemban dakwah masih silau akan dunia, terjerat dengan nafsu syahwat dan maksiat.
Memang benar mereka para pengemban dakwah bukan malaikat tanpa cela dan dosa, namun dia adalah orang yang senantiasa memperbaiki kualitas keimanannya, semakin bertambah tawadhuannya, senantiasa memperbarui tsaqofahnya, mencharge semangat militansinya, namun ia juga senantiasa mempertebal rasa takut dan malunya kepada Rabbnya.
ٱدۡعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلۡحِكۡمَةِ وَٱلۡمَوۡعِظَةِ ٱلۡحَسَنَةِۖ وَجَٰدِلۡهُم بِٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعۡلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ وَهُوَ أَعۡلَمُ بِٱلۡمُهۡتَدِينَ
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.(Surat An-Nahl, Ayat 125)
Wahai para pengemban dakwah, sungguh kau bagai mutiara, kehadiranmu dirindukan umat ini. Rangkul umat dengan syariah, kabarkan kepada mereka bahwa mereka umat terbaik dan akan kembali menjadi yang terbaik dengan Islam sebentar lagi, biidznillah.
Wallahu a'lam.
Posting Komentar