Mengubah Tokoh Fiktif pada Anak-anak Menjadi Tokoh Inspiratif
Oleh: Maulinda Rawitra Pradanti, S.Pd
(Guru SD Muhammadiyah Unggulan Jembrana)
Penamabda.com - Siapa yang akan disebut oleh Ananda jika para orang tua bertanya "siapakah tokoh yang kamu kagumi?"
Akankah Ananda menjawab Shalahuddin al Ayyubi, Muhammad al Fatih, Ja'far bin Abu Tholib, atau Umar bin al Khattab?
Atau justru akan spontan menjawab Spiderman, batman, spongebob, doraemon, power ranger dan sejumlah tokoh fiktif yang lainnya?
Spiderman, batman, spongebob, doraemon, power ranger dan sejumlah nama-nama tokoh fiktif yang sejak kecil ditanamkan pada diri anak sejatinya adalah salah satu cara membohongi dan membodohi diri anak tersebut.
Anak-anak memang suka dengan cerita-cerita dan kisah-kisah pengantar tidur. Namun alangkah baiknya jika tokoh-tokoh fiktif tersebut diubah menjadi tokoh-tokoh inspiratif seperti pahlawan-pahlawan Islam yang sejak dini telah diajarkan untuk menjadi penakluk peradaban.
Mereka yang senantiasa dibimbing menjadi tokoh perjuangan Islam sampai-sampai di umur yang masih belia bisa menginspirasi banyak orang. Tentunya mereka itu kisah nyata. Bukan fiktif.
Sebut saja Shalahuddin al Ayyubi, Abu Ayyub al-Anshori, Muhammad al-Fatih, Imam Syafi’i, Ja'far bin Abu Tholib, dan masih banyak lagi tokoh-tokoh Muslimin yang nyata dalam perjuangannya untuk memenangkan Islam dan mengagungkan nama Allah.
Secuil kisah dari Shalahuddin al Ayyubi sang penakluk Palestina. Ia mampu membebaskan Masjidil Aqsa dari jajahan tentara Salib. Juga ada kisah Muhammad Al Fatih yang membebaskan Konstantinopel menjadi daerah kekuasaan Islam. Sekaligus ia juga membuktikan bisyaroh Rasulullah saw. Serta kisah-kisah tokoh Islam yang mampu mencapai masa kejayaannya hingga Islam memimpin dunia.
Mengapa bukan kisah pahlawan Islam yang di ceritakan kepada generasi muslim saat ini? Apakah kisah mereka tidak menarik untuk diceritakan kepada anak-anak? Bukankah sebagian para pahlawan Islam berjaya karena mereka sejak kecil sudah diceritakan kisah-kisah inspiratif serta janji Rasulullah?
Maka sudah sepantasnya para orang tua juga para pendidik anak-anak harus mempelajari kisah para tokoh Islam ini.
Dengan demikian maka literasi dalam khazanah Islam juga harus ditambah. Agar kisah para tokoh Islam tidak lenyap ditelan masa.
Ajarkan kepada anak-anak kita bagaimana kokoh dan teguhnya kaum muslim ketika memegang Islam di tangannya. Jadikan anak-anak kita menjadi pelopor kebangkitan Islam, bukan menjadi pembebek kebangkitan kafir.
Wallahu a'lam bish showab.
Posting Komentar