Dakwah Pemikiran dan Upaya Menyebar Syariah Islam di Tengah Masyarakat
Oleh: Sarinah (Aktivis Dakwah Muslimah)
Penamabda.com - Pasangan artis Irish Bella dan Ammar Zoni telah dikaruniai putra pertama. Meski baru lahir, pasangan ini telah memberikan nama untuk sang buah hati. Nama anak Ammar Zoni dan Irish Bella ini pun tidak biasa. Ammar menjelaskan soal makna atau arti dari nama panggilan sang buah hati, Air Rumi Akbar 1453. Penjelasan itu disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube KH Infotainment, Jumat (18/9/2020).
Dalam sebuah konferensi pers secara daring, suami Irish Bella ini menjelaskan nama panggilan anaknya adalah Air. Untuk arti dari Air, Ammar Zoni mengungkapkan memiliki makna seperti pada umumnya. Selain itu, ia juga mengaitkan nama panggilan sang buah hati dengan kondisi pandemi Covid-19 sekarang ini. Di mana Ammar Zoni ingin mengenang bahwa Air lahir di tengah pandemi Covid-19. Bahkan nama Air dipilih sebagai pengingat bahwa putra pertama mereka lahir di kondisi pandemi yang menggemparkan dunia. (banjarmasinpost.co.id, 19/9/ 2020)
Diketahui Irish Bella telah melahirkan putranya pada Jumat (18/9/2020) pukul 05.34 WIB. Irish Bella menjalani persalinan di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bina Medika, Bintaro dengan operasi sesar. Berjenis kelamin laki-laki, putra pertama keduanya memiliki berat 3,4 kilogram dengan panjang 48 sentimeter. Kemudian, melalui akun Instagram masing-masing, Irish Bella mengungkapkan nama lengkap sang anak. Yakni Air Rumi Akbar 1453, dengan nama panggilan Air. Pada kesempatan itu, Ammar Zoni kemudian menjelaskan makna dari setiap nama sang anak.
"Banyak yang bertanya juga, kenapa kok namanya Air Rumi Akbar 1453 dan kenapa harus ada angkatnya juga."
Lebih lanjut, ia memang menaruh harapan untuk sang putra di setiap nama yang mereka pilih. Ia berharap agar kelak anaknya bisa bermanfaat bagi orang banyak, memiliki sifat rendah hati dan bisa beradaptasi. Untuk nama Rumi, Ia mengaku terinspirasi dari seorang tokoh bernama Maulana Jalaluddin Rumi.
“Kalau Rumi karena saya suka sekali dengan tokoh sufi, Jalaluddin Rumi dan syair-syairnya begitu bagus."
"Kami berharap dia juga bisa menjadi fisolofi tentang pecinta, bagaimana mencintai sang pencipta, kepada sesama manusia," jelas Ammar Zoni.
Sedangkan nama Akbar, selain merupakan nama belakang dari Ammar Zoni, Akbar juga memiliki arti dalam bahasa Arab yang artinya besar. Terakhir, ia juga menjelaskan makna dari empat angka yang disematkan di akhir nama Air yakni angka 1453. Ia menuturkan bahwa nama tersebut terinspirasi dari kisah Sultan Muhammad Al-Fatih yang telah menaklukkan kota Konstantinopel yang sekarang bernama Istanbul Turki. Ia mengisahkan bahwa pada masa itu Sultan Muhammad Al-Fatih telah berhasil mewujudkan bisyarah Nabi tentang penaklukan Konstantinopel. Sebaik-baik pemimpin adalah pemimpinnya dan sebaik-baik pasukan adalah pasukannya. Mereka berharap agar angka itu kelak mengingatkan sang buah hati tentang kisah dibalik angka yang disematkan pada namanya.
Apalagi hal itu merupakan sesuatu yang jarang terjadi dimana seorang pemuda yang diusianya masih menginjak 21 tahun namun telah berhasil mewujudkan bisyarah Nabi tentang penaklukkan Konstantinopel yang telah disabdakan 800 tahun sebelumnya. Pasangan itu juga berharap putranya bisa membawa perubahan di masa depan.
"Jadi harapan kami semoga dia bisa menjadi penakluk dari semua dan bisa membawa sebuah perubahan besar di negara ini," pungkasnya. (Tribunnews.com, 21/92020)
Tren hijrah di kalangan artis akhir-akhir ini memang cukup meningkat. Semangat untuk mengkaji islam dan menjalankan syariahnya serta meninggalkan kehidupan glamor yang cenderung mengekeksploitasi diri tidak lepas dari peran tokoh dan ulam dalam menyebar dakwah islam di tengah masyarakat. baik melalui media maupun pengajian umum. Tak tanggun-tanggung pasangan artis Ammar Zoni dan Irish bella bahkan menyematkan angka 1453 sebagai pelengkap nama sang buah hati yang baru saja lahir. Tentu hal ini mengundang pertanyaan, namun diketahui pasangan artis tersebut bukanlah orang pertama yang menggunakan angka 1453 di belakang nama sang anak. Namun ada seorang ustdaz keturunan china yakni ustadz Felix Siauw yang juga menggunakan angka tersebut di belakang nama anaknya yang berjenis kelamin laki-laki.
Menurut penuturan Ammar Zoni dalam video yang sempat diunggah di kanal youtubenya mengungkapkan, bahwa ia dan istri memang sengaja menggunakan nama tersebut sebagai pengingat jika kelak anaknya telah dewasa maka ia akan mencari tahu tentang sosok di balik angka tersebut yakni Muhammad Al-Fatih, yang terkenal sebagai seorang kesatria muda yang diusianya masih menginjak 21 tahun namun telah berhasil mewujudkan bisyarah Nabi yakni menaklukan kota Konstantinopel dan mendapatkan gelar sebaik-baiknya pemimpin.
Tentu hal ini memberi pengaruh positif terhadap cara pandang masyarakat dalam memahami islam. Terlebih banyaknya isu-isu negative yang dialamatkan kepada islam dan pengembannya. Apalagi masyarakat umumnya cenderung menelan mentah-mentah informasi yang disampaikan. Kita mengetahui bahwa media memiliki Peran utama dalam mempengaruhi masyarakat. Apalagi dalam sistem sekarang ini yang justru menggunakan media sebagai sarana untuk menyebar paham-paham liberal serta tayangan-tayangan yang bertentangan dengan Islam. Maka wajar jika masyarakat memiliki pandangan negative terhadap islam serta menjauhi syariahnya karena dicekoki berbagai konten negatif serta paham liberal yang bertentangan dengan islam.
Media dalam Islam
Disinilah pentingnya Negara mefasilitasi masyarakatnya agar mudah mengakses informasi tentang islam dengan benar. Dalam islam, media memiliki peran sebagai alat pengontrol serta sarana menebar kebaikan dan syiar dakwah islam baik di dalam maupun ke luar negeri. Dengan kata lain, media memiliki peran politis dan strategis sebagai benteng penjaga umat dan negara, sehingga suasana taat terus tercipta dan wibawa negara terus terjaga. Peluang penyelewengan fungsi media sebagai alat penguasa maupun alat propaganda kebatilan pun ditutup oleh paradigma Islam tentang fungsi kekuasaan atau kepemimpinan itu sendiri. Dimana dalam Islam, kekuasaan dan kepemimpinan dipandang sebagai amanah yang berdimensi dunia akhirat. Bukan alat untuk meraup materi atau kepentingan pribadi dan kelompok.
Dalam paradigma islam, kontrol sebuah Negara sangatlah ketat terhadap cara kerja media. Dalam arti, negara akan memastikan kerja media tak keluar dari koridor hukum-hukum syara. Lembaga i’lamiyah atau penerangan, akan senantiasa memastikan konten berita tak membawa kemudharatan bagi umat. Termasuk menjaga tersebar luasnya pemikiran asing atau budaya yang tak sesuai dengan hukum-hukum Islam. Dan negara akan memberikan sanksi tegas terhadap pelaku pelanggaran. Semua ini hanya bisa terwujud apabila sistem islam di terapkan secara menyeluruh dalam berbagai aspek kehidupan. Sehingga qidah ummat serta pemikiran mereka dapat terjaga dari pemahaman yang bertentangan dengan syariah Islam.
Wallahu a’lam bis showab.
Posting Komentar