Boikot Total Negara Penghina Nabi
Oleh : Dyah Astri Wandi (Aktivis Muslimah)
Seruan aksi boikot produk prancis kini digencarkan oleh negara-negara Islam didunia. Bahkan di Indonesia sendiri seruan ini juga mulai ditunjukkan oleh kalangan para artis. Bagaimana tidak, semenjak Presiden Prancis Emanuel Macron membiarkan aksi Charlie Hebdo menghina nabi, hal ini tentu memicu amarah kaum Muslim diseluruh dunia. Dengan dalih kebebasan berekspresi, Macron secara terang-terangan menghina Islam.
Diketahui, hal ini merupakan bukan kali pertama Charlie Hebdo menghina Nabi saw. dengan aksinya menggambar karikatur. Dilansir dari laman Republika.co.id, sejak tahun 2006 Charlie Hebdo memulai aksinya membuat gambar satire menghina Nabi Muhammad pada sampul depannya. Tahun 2011, Charlie Hebdo kembali membuat kartun yang meledek Nabi Muhammad. Dalam kartun tersebut, Charlie menggambarkan Nabi Muhammad sebagai gay.
Pada 2012, Charlie Hebdo kembali mendapat kecaman setelah mengkritik Muslim dan Yahudi. Dalam halaman depannya, Charlie Hebdo membuat kartun seorang Rabi Yahudi mendorong seorang ulama Muslim beserban dengan menggunakan kursi roda.
Apa yang telah dilakukan Charlie Hebdo adalah salah satu bentuk kebencian Barat (Kafir) terhadap Islam yang sejak dahulu kala tak bisa dihentikan. Inilah perang peradaban antara Islam dan Sekulerisme yang seharusnya menjadi kesadaran kita bersama bahwasanya Yahudi dan Nasrani selamanya tidak akan pernah ridho terhadap Islam.
Bahkan disebutkan inilah sejarah yang kembali terulang. Sejak masa kekhilafahan Ustmani masih tegak berdiri dibawah kekhalifahan Sultan Abdul Hamid II, Prancis juga pernah membuat Khalifah sangat marah. Itu terjadi sebab terdengar kabar bahwa Prancis akan menggelar pertunjukan teater yang menampilkan tokoh utamanya yakni Nabi Muhammad SAW.
Tak menunggu lama, Khalifah Abdul Hamid II langsung memerintahkan agar segera memanggil kedutaan Prancis. Ketika kedutaan Prancis itu tiba dihadapan Sang Khalifah, Ia kemudian berkata "Akulah Khalifah umat Islam Abdul Hamid Han! Aku akan menghancurkan dunia di sekitarmu jika kamu tidak menghentikan pertunjukan tersebut!,"
Pernyataan itu ia lontarkan dengan nada geram sembari melemparkan koran kepada legasi Prancis tersebut.
Inilah sikap para penguasa Islam dalam Khilafah membungkam Negara penghina Nabi. Tentu tak ada satu pun yang berkutik di hadapan Khalifah dan kekuatan Khilafah. Berbeda kondisinya disaat tidak ada Khilafah, para penguasa Muslim hanya mampu berikan kecaman dan boikot barang-barangnya.
Ditambah lagi dengan masih bercokolnya sistem sekulerisme-liberal, demokrasi dan kapitalisme, maka kejadian ini tidak akan pernah membuat jera dan menghentikan total terhadap aksi penghinaan terhadap Nabi saw. Maka hanya dengan Khilafah-lah solusi satu-satunya agar Islam tetap mulia dan umat Islam senantiasa terjaga kehormatannya. Wallahu'alam bisshowab.
Posting Komentar