Islam Bukan Sekedar Bisnis Syariah
Oleh: Rut Sri Wahyuningsih
Institut Literasi dan Peradaban
Dilansir dari tribunnews.com, 16 Februari 2021, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa turut menghadiri Pengukuhan dan Ta’aruf Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur beserta Perangkat Organisasi Masa Khidmat 2020-2025 di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Pengukuhan tersebut dilaksanakan berdasarkan SK Dewan Pimpinan Pusat MUI No. Kep 41/DP MUI/1/2020. KH M Hasan Mutawakkil Alallah dikukuhkan sebagai Ketua Umum MUI Jawa Timur Periode 2020-2025. Dan Gubernur Khofifah menjadi Ketua Dewan Pertimbangan MUI Provinsi Jawa Timur, serta Wagub Emil Elestianto Dardak sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Provinsi Jatim bersama KH Ali Masyhuri, KH Abdusshomad Buchori, . Saifullah Yusuf, K. Marzuki Mustamar, KH Sa’ad Ibrahim.
Dalam sambutannya, Khofifah menjelaskan, fakta umat Islam di dunia mencapai 1,9 miliar atau setara 24 persen. Seharusnya Indonesia bisa menjadi Pioneer produk halal dunia. Namun fakta lain menyebutkan jika Indonesia adalah importir terbesar dan belum masuk 10 besar dunia.
Maka ia berharap, MUI harus jadi motor penggerak kekuatan pengembangan Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Insaniyah, dan Ukhuwah Wathaniyah dengan menciptakan kolaborasi dalam struktur MUI terdapat kyai, santri dan akademisi.
Format lengkap ini disebut Khofifah bisa menjadi penguatan Jatim sebagai lokomotif produsen halal food. Pembangunan sentra-sentra industri makanan halal, Kawasan Industri Halal (KIH) di setiap kabupaten/kota di Jatim juga bisa menjadi salah satu program strategis MUI Jatim Masa Khidmat 2020-2025.
Seakan ada angin segar bagi kaum Muslim bahwa negara " Tertarik" dengan syariat. Namun kita perlu waspada, ini adalah jebakan sekularisme sebab perhatian pemerintah hanya pada sektor ekonomi syariahnya saja.
Rasul Muhammad SAW bersabda, “Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara [pusaka]. Kalian tidak akan tersesat selama-lamanya selagi kalian berpegang teguh pada keduanya, yaitu Kitab Allah (Alquran) dan sunah Rasul.” (HR Malik, Muslim dan Ash-hab al-Sunan).
Hadis di atas menjelaskan bahwa hanya dengan Alquran dan As Sunnah sajalah kehidupan manusia akan membaik dan tidak tersesat. Sebab Islam diibaratkan sebagai pusaka, yaitu senjata sebagaimana orang yang akan berangkat berperang melawan musuh maka ia butuh senjata. Dalam Medan kehidupanpun manusia butuh senjata. Artinya, Islam sudah lengkap dan sempurna sebagai sistem pengaturan kehidupan.
Maka, sebenarnya kaum Muslim tak butuh sistem lain. Hari ini yang ditampakkan penguasa hanyalah analisa rendah tanpa iman. Bahkan menyesatkan. Hanya dengan melihat jumlah kaum Muslimin yang 24 persen dari penduduk dunia, jika semua diarahkan kepada ekonomi maka pertumbuhan ekonomi akan naik dan kesejahteraan terwujud.
Semua karena cara pandang kapitalisme yang asasnya sekular, syariat diambil sekendak hati, yang mudah dan mendatangkan manfaat diambil sementara yang tidak mendatangkan manfaat dibuang. Ini ibarat mengambil jasad tanpa ruh, tak akan hidup dan berhasil.
Wallahu a' lam bish showab.
Posting Komentar