Valentine Day, Sayang atau Syahwat?
Oleh: Faiza Hanifah Syaputri (Siswi MTS USB Filial Kota Batam)
Bulan Februari adalah bulan dimana virus merah jambu kembali muncul. Yup sebagai remaja zaman millennial, siapa sih yang ga tau perayaan setiap tanggal 14 Februari? Semuanya pasti tau lha yakan? Iya tanggal 14 Februari hari valentine day katanya. Hari kasih sayang sih katanya. Di bulan ini tak sedikit pasangan muda mudi yang berikrar atas nama cinta. Remaja pria merayu remaja wanita dengan taburan cokelat dan bunga. Tak cukup sampai disitu, perayaan V-Day ini pun pada akhirnya menjerumuskan para pemuda ke jurang perzinaan.
Entah konsensus dari mana, tapi pada hari itu cinta hanya disetarakan dengan kartu ucapan, cokelat, bunga mawar, yang tentunya dengan harga yang tak murah. Merugikan yang punya cinta. Menguntungkan yang punya usaha. Konon yang lebih horornya, para pengusaha itu meraup untung yang banyak, dari hasil usaha bisnis syahwat tadi.
Dari segi akidah pun iman tergadai juga terkikis dengan adat yang bukan berasal dari islam. Dari segi kehormatan pun lebih parah lagi, maka jadilah valentine momok menakutkan karena hari itulah terjadi ajang pelepasan kehormatan secara massal. Supaya ga asal tau, mari kita bahas asal usul valentine day sendiri.
Jika ditelusuri dari era Romawi Kuno, terkait kisah Valentine's Day ini merupakan kepercayaan paganisme. Tiap tanggal 13-15 Februari, warga Romawi kuno merayakan Lupercalia. Upacara dimulai dengan pengorbanan dua ekor kambing jantan dan seekor anjing.
Kemudian, pria setengah telanjang berlarian di jalanan, mencambuk para gadis muda dengan tali yang terbuat dari kulit kambing yang baru dikorbankan. Walaupun mungkin terdengar seperti semacam ritual sesat sadomasokis, itu dilakukan orang-orang Romawi lakukan sampai tahun 496 Masehi. Sebagai ritus pemurnian dan kesuburan.
"Upacara ini diyakini bisa membuat perempuan lebih subur," kata Noel Lenski, sejawaran dari University of Colorado, Boulder, seperti dimuat USA Today.
Dalam perayaan ini, para wanita akan memasukkan namanya masing-masing ke dalam sebuah tempat yang telah tersedia. Kemudian para laki-laki akan memilih secara acak nama-nama tersebut. Nama wanita yang keluar dan terpilih akan menjadi pasangan dan bisa menikah selama periode satu tahun. Setelah itu, mereka akan ditinggalkan begitu saja. Di tahun berikutnya, wanita yang tidak lagi memiliki pasangan bisa kembali melakukan hal yang sama. Sungguh perayaan yang penuh dengan kemaksiatan.
Setelah kaum Kristiani berkuasa, sekitar tahun 494 M, Paus Gelasius 1 mengakulturasi Festival Lupercalia ini menjadi “ Festival Penyucian Bunda Maria” sebagai pengganti penyembahan terhadap Lupercalia. Tapi kegiatannya pun sama, penuh dengan nafsu, keburukan, berkelindan dengan kepentingan konsumerisme yang menjadi target para kapitalis.
Pernah pula gereja menjadikan 14 Februari dengan mencangkokkan tokoh Saint Valentine yang berjuang demi cinta hingga menjadi martir pada 14 Februari, hingga hari kematiannya diperingati sebagai hari perjuangan cinta, Valentine day.
Sampai sini saja, sebenarnya sudah cukup alasan bagi kaum mukmin untuk meninggalkan valentine day. karena asalnya saja dari budaya pagan Romawi, dilanjutkan dengan perayaaan besar gereja. Valentine day dizaman ini dijadikan sebagai budaya untuk menyatakan cinta, mencari pacar, melakukan aktivitas maksiat dengan kehormatan sebagai taruhannya. Valentine day adalah awal dari ‘down payment’ kiamat bagi kaum wanita.
Guys, mulai buka mata dan pikiran! Inggris mewanti-wanti penduduknya setiap tanggal 14 Februari sebagai “The National Impotence Day’’. Sedangkan Amerika lebih ekstrem lagi dengan peringatan “ The National Condom Week” setiap tanggal 14-21 Februari setiap tahunnya. Apa artinya? Ya, maka jelas sekali bahwa negara-negara barat, setiap tanggal 14 Februari dijadikan sebagai ajang pesta seks, ajang mengumbar nafsu setan, karena tidak pada tempatnya. Semua kamar hotel “Full Bookeed” serta kehormatan pun juga terjual habis.
So, Bagaimana dengan dinusantara? apakah sama??
Ya jelas sama! Jika kita melihat data berdasarkan angket yang dikeluarkan oleh koran Pikiran Rakyat pada tahun 2005 lalu, Dari 413 responden yang menjawab angket secara sah, 26,4% diantaranya mengaku lebih suka merayakan Valentine bersama doi atau kekasih dengan jalan-jalan, makan-makan, lalu berciuman (melakukan seks). Itu baru data sekitar tahun 2005 lalu, sekarang sudah 2021 pasti makin banyak pelaku maksiat di saat Valentine day.
Bahkan yang lebih miris nya lagi, penjualan kondom dan obat kuat meningkat sebesar 40-80% disetiap gerai, sehai menjelang Valentine. Dan dapat dipastikan semuanya sudah sold out pada hari itu juga. Bahkan yang lebih menjijikkan lagi, ada beberapa gerai yang tak malu memajang sepaket coklat Valentine day yang dibanderol lagi dengan sebungkus kondom, Astagfirullah..
Ironisnya, puluhan tahun hari kasih sayang diperingati dan dirayakan. Namun kasih sayang diantara keluarga dan sesama masih jauh dari panggang api. Jadi, apa gunanya ada Valentine day, kalau setiap hari pertengkaran antar sesama masih sering terjadi??
Lantas, Siapa yang diuntungkan dengan adanya Valentine day?
Jelas saja para kapitalis yang dengan serius mendukung gerakan ini! Di Amerika saja, total penjualan retail barang yang berhubungan dengan valentine day mencapai angka 144.000.000.000.000,00 ± Wow, angka yang fantastis bukan? Tak hanya akidah yang serong, tapi kantong juga bolong.
Innalillahi, ketika syahwat bertopeng cinta, bagaikan setan yang sedang bersolek. Namun sayang mata remaja muslim sulit terbuka karena tertutupi oleh dunia yang fana. Pertanyaannya Valentine day itu love or lust? Sayang atau Syahwat?
Maka dari itu, untuk menyelamatkan umat khususnya dari generasi dari bahaya liberalisme tidak cukup hanya dengan menolak perayaan V-day. Perlu ada perubahan sistem secara mendasar. Dari sistem sekuler menjadi sistem Islam. Karena sistem sekuler menjadikan Islam tidak boleh diterapkan secara kaffah mengingat prinsipnya bahwa agama tidak boleh disatukan dengan kehidupan. Sehingga, selama tanpa adanya hukum-hukum Islam yang diterapkan, budaya-budaya kufur begitu mudahnya masuk ke negeri-negeri kaum muslimin.
Tolak V-Day!! Selamatkan umat dengan sistem Islam!!
Wallahu A’lam Bishowab
Posting Komentar