Alutsista adalah kepanjangan dari Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia. Alutsista terdiri dari peralatan utama beserta peralatan pendukung yang menjadi suatu sistem senjata yang memiliki kemampuan untuk pelaksanaan tugas pokok TNI. Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 46, tahun 2016, berikut ketentuan penggunaan Alutsista, sebagai berikut:
1. Digunakan untuk mendukung tugas perbantuan, yaitu alutsista yang memiliki kemampuan daya gerak dan atau daya angkut.
2. Alutsista yang mempunyai kemampuan daya gerak merupakan alutsista yang memiliki kemampuan bergerak dari suatu tempat ke tempat lain yang dituju baik darat, di atas air dan di udara.
3. Alutsista yang mempunyai kemampuan daya angkut merupakan alutsista yang memiliki kemampuan angkut dai suatu tempat ke tempat lain yang dituju baik di darat, di atas air hingga di udara.
4. Permintaan bantuan penggunaan alutsista dari kementerian atau lembaga, pemerintah daerah dan instansi lainnya dilaksanakan dengan mengajukan permohonan kepada panglima TNI dengan tembusan kepada menteri.
5. Permohonan kepada Panglima TNI tertulis paling sedikit memuat:
a. Alutsista yang dibutuhkan
b. Jangka waktu penggunaan, dan
c. Penjelasan serta pertimbangan penggunaan alutsista.Tribunnews.com
Kapal Selam adalah bagian dari alutsista digunakan untuk menjaga kedaulatan Indonesia diperairan, karena Indonesia merupakan negara maritim, maka ketahanan dari alutsista sangat dibutuhkan. Tentunya ketahanan tersebut harus dilakukan dalam berbagai segi, baik itu perawatan/maintenance dari peralatan yang ada dan juga pengadaan alat-alat baru guna menjaga exsistensi alat-alat tersebut. Sehingga segala ancaman diperbatasan dapat dilakukan secara total.
Indonesia pernah memiliki 12 kapal selam dan menjadi armada angkatan laut yang disegani. Namun salah satunya NKR Nanggala 402 yang dilaporkan hilang sejak Rabu, 21 April 2021 dini hari sekitar pukul 03.00 WIT. Sampai saat ini, kapal tersebut masih dalam tahap pencarian. Berdasarkan kronologi kejadiannya, kapal buatan Jerman itu hilang kontak di perairan sekitar 60 mil laut utara Pulau Bali, dalam manuver menyelam. Dalam proses pencarian itu, seperti diwartakan Antara, Kapal milik Basarnas KN SAR Antasena pun dikerahkan. Berdasarkan laporan terakhirnya, kapal itu tiba di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi, Jawa Timur, pada Kamis (22/4) malam. https://tirto.id
Dengan peristiwa tersebut membuat kita bertanya-tanya mengapa hal tersebut bisa terjadi, dan muncul berbagai spekulasi bahwa banyak terjadi suap dan korup dalam penggadaan Alutsista. Fakta Tengelamnya KRI Naggala 402 banyak bermunculan seperti :
Dalam Channel Youtube Deddy Corbuizer “Connie berbicara soal pertahanan, menurut Pengamat militer Connie Rakhudini Bakrie, artinya berbicara tentang berbagai aspek. Connie mengatakan harus ada road map yang jelas soal pertahanan termasuk menyangkut Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia (alutsista). Dalam wawancaranya di channel YouTube Deddy Corbuzier, Connie juga menyinggung soal keberadaaan mafia alutsista. Kali ini, ia bercerita tentang adanya dugaan suap mafia berinisial Mr. M di salah satu angkatan di TNI.
Selain itu juga fakta lain dalam Kompas.com “Direktur Imparsial Al Araf mengapresiasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas pengungkapan kasus dugaan korupsi penjualan kapal Strategic Sealift Vessel (SSV) kepada Filipina. Dalam kasus tersebut, KPK menangkap Firmansyah Arifin selaku Direktur Utama PT PAL Indonesia, perusahaan pembuat kapal tersebut. Menurut Al Araf, pengungkapan kasus tersebut membuktikan rentannya sektor pertahanan menjadi lahan penyimpangan korupsi. Khususnya terkait pengadaan alutsista.
TNI disebut tak memprioritaskan pembenahan alat utama sistem senjata (alutsista). Target persenjataan pokok minimal atau Minimum Essential Force (MEF) tahap III pun diragukan bisa mencapai target pada 2024. Dalam Rapat Panitia Kerja Alutsista Komisi I DPR RI pada 21 Maret 2021, Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem M. Farhan menyebut TNI memprioritaskan anggaran untuk dukungan operasi pasukan penjaga perdamaian. Selain itu, peningkatan fasilitas komunikasi elektronik, dan peningkatan kapasitas fasilitas Komando Gabungan Wilayah Pertahanan. "Itu yang prioritas yang lagi diutamakan, enggak ada satu pun poin tentang pengadaan maupun maintenance (alutsista)," kata Farhan saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (27/4).
Prioritas yang aneh
Hilangnya kontak dengan KRI Nanggala 402 menjadi sinyal kuat diperlukan peremajaan alutsista. Namun kita tahu alutsista di TNI sudah banyak yang tua dan rusak. Fakta ini sangat disayangkan. Seharusnnya peremajaan alutsista yang diutamakan, namun prioritas kebijakan yang diambil justru mengabaikan hal yang sangat penting.
Selain itu juga alokasi dana yang arahkan untuk peremajaan Alutsista dialikan untuk alokasi dana covid-19, alasan ini sangat tidak masuk akal, karena Alutsista ini sudah ada sejak lama dan mengapa alokasi tersebut tidak dilakukan secara rutin setiap tahun. Mengapa ketika wabah covid-19 melanda justru dijadikan alasan.
Alasan yang dibuat-buat ini sudah menjadi ciri khas disebuah negara yang menganut paham Kapitalis dan sekuler. Dimana setiap alasan yang mereka sampaikan hanya untuk menutupi kebusukan sistem kapitalis dan sekuler. Semua kebijakan dan alasan diambil hanya untuk kepentingan para pemilik modal dan dengan aturan yang bebas tanpa memperhatikan kepentingan orang banyak.
Ketahanan Negara dalam Islam
Pertahanan negara yang baik adalah dalam islam, dimana selama 13 Abad Islam menjadi tongak perubahan sejarah dunia, dimana dalam Khilafah rakyat menjadi prioritas utama baik itu dalam pelayanan terhadap umat dan juga memberikan rasa aman dan perlindungan dalam pertahanan keamanan sebuah negara islam yang menerapkah hukum syariah secara menyeluruh.
Dalam setiap peperangan terjadi, pasukan perang kaum Muslim memang dikenal dengan ketangguhannya, taktik, dan strategi yang tepat dalam melawan musuh. Banyak panglima perang pun yang mahir dalam berkuda, memanah, mengatur strategi, dan sudah tentu jago bertarung. Begitu juga halnya dalam pertahanan kelautan sejarah pasukan angkatan laut Muslim pertama, tercatat bahwa pasukan ini pernah menaklukkan kota Qaisariah yang membutuhkan waktu sekitar tujuh tahun untuk menjebolkan pertahanan kota itu. Lalu, angkatan laut Islam juga telah berhasil menaklukkan Tripoli yang terkenal memiliki benteng yang kuat.
Pada masa khilafah Abbasiyah
Pasukan tetap yang bertugas aktif, biasanya disebut sebagai murtaziqah. Mereka dibayar secara berkala oleh pemerintah. Sedangkan pasukan pengawal istana, memperoleh bayaran lebih tinggi dibandingkan pasukan lainnya. Mereka juga mengenakan seragam bagus dan dipersenjatai secara lengkap.
Namun, pada masa awal tampuk pemerintahan Dinasti Abbasiyah, mereka telah memiliki pasukan reguler, yang terdiri atas pasukan infanteri atau harbiyah yang dipersenjatai dengan tombak, pedang, dan perisai. Juga, ada pasukan panah (ramiyah) dan kavaleri (fursan), yang bersenjatakan tombak panjang dan kapak.
Perlengkapan lainnya yang mereka kenakan adalah pelindung kepala dan dada. Terkait dengan tingkat gaji, ratarata gaji yang diterima pasukan infanteri sekitar 960 dirham per tahun. Mereka juga mendapatkan tambahan santunan rutin. Sedangkan, pasukan kavaleri mendapatkan gaji dua kali lipat dari gaji pasukan infanteri.
Pada masa Khalifah Al-Ma'mun, saat dinasti ini mencapai puncak kejayaan kekuasaannya, pasukan yang bermarkas di Baghdad, Irak, mencapai jumlah 125 ribu. Saat itu, pasukan infanteri hanya menangguk gaji sebesar 240 dirham per tahun.
Namun, pasukan kavaleri tetap saja diberi gaji dua kali lipat dibandingkan mereka.
Sejumlah terobosan Sejarawan Ibnu Khaldun dan AlThabari mengisahkan, saat tampuk kekuasaan di tangan Al-Mutawakil, pasukannya diajari membawa pedang di pinggang, layaknya gaya para pasukan Persia. Saat itu, orang-orang Arab telah terbiasa membawa pedang di punggungnya.
Sungguh sangat luar biasa sistem islam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara yang selalu mengutamakan kesejahteraan dan keamanan diatas segalanya. Semoga khilafah cepat berdiri untuk membawa perubahan dan melindungi kita semua. Aamiin ya Rabbal alamiin
Wallahu a’lam bis showaab.
Posting Komentar