Refleksi Idul Fitri 1442 H ; Derita Umat Islam di Hari Kemenangan
Oleh : Binti Masruroh
Kumandang takbir, tahlil terdengar di seluruh penjuru, menandakan datangnya hari kemenangan, hari raya Idul Fitri 1442 Hijriyah. Kegembiraan meliputi hati kaum musimin di seluruh dunia. Hari raya Idul Fitri meupakan kemenangan bagi kaum muslmin. Menang melawan hawa nafsu, menang melawan setan dan menang melawan perilaku yang menyimpang.
Namun hari kemenangan ini masih diliputi kabut kesedihan, karena saudara kita muslim Palestina merayahan hari raya ditengah gempuran udara tentara Israel. Beberapa hari ini umat Islam Palestina mendapat serangan bertubi tubi dari tentasa Israel. Tak henti-hentinya Israel menumpahkan darah kaum muslimin, tak peduli anak-anak, orang tua maupun wanita, apalagi hal itu dilakukan di bulan Ramadhan yang penuh berkah.
Sebagaimana dilansir dari Aljazeera, pasukan Israel terus melancarkan serangan udara di berbagai lokasi. Pengeboman itu terus berlanjut dari malam hingga Kamis (13/5/2021) pagi waktu setempat. detik.news.(13/05/21)
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan jumlah korban tewas secara keseluruhan sejak dimulainya serangan mencapai 69, termasuk 17 anak-anak dan 8 wanita pada Kamis pagi. Lebih dari 390 lainnya terluka. detik.news.(13/05/21)
Tidak hanya serangan fisik, serangan pemikiran juga terus dilancarkan kepada kaum muslimin, khususnya generasi muda, ide sekuler, moderasi Islam, pluralime dan sinkritisme agama terus diaruskan di tengah-tengah kaum mslimin. Sehingga banyak kaum muslimin yang teracui pemikirannya dengan pemkiran di luar Islam.
Alhasil generasi muda muslim buta terhadap ajaran agamanya, jatuh dalam kubangan kemaksiatan, free sex, aborsi, alkohaol, narkoba, hedonisme, materialis, liberal,menjaga live style kehidupan remaja.
Tidak hanya itu, ulama yang lurus dipersekusi dituduh radikal, dituduh inspirator teroris atau teroris. Mereka dipenjarakan dengan tuduhan yangtidak jelas. Ajaran Islam yang mulia seperti jihad, khilafah tidak boleh diajarkan karena dianggap benih-benih radikalisme.
Padahal harusnya kaum muslimin adalah umat yang terbaik sebagaimana disebutkan Allah SWT dalam sutar Ali Imron ayat 110 :
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.( TQS : Ali Imron 110 )
Hilangnya jati diri kaum muslimin sebagai umat terbaik ini adalah buah dari penerapan sistem kapitalis sekuler. Pasalnya sekulerisme menghilangkan peran agama dalam kehidupan. Pembuat aturan dilakukan oleh manusia. Padahal manusia adalah makhluk yang lemah, ketika membuat aturan pasti dipengaruhi oleh hawa nafsu. Sehingga produk aturan yang dibuat akan mendatangkan kerusakan pada manusia.
Berbeda dengan Sistem Islam. Islam menjadikan pembuat aturan kehidupan ini adalah Allah SWT, Zat yang Maha Sempurna, sehingga aturan yang yang dihasilkan juga aturan yang sempurna, ketika diterapkan anak membawa kebaikan bagi kehidupan manusia. Sebagaimana firman Allas SWT dalam surat Al A’rof ayat 96 :
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“ Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. ( TQS: Al A’rof :96)
Dengan penesapan syari’at Islam secara kaffah kaum muslimin akan bisa mengembalikan jati dirinya sebagai umat terbaik dan mulia. Perayaan hari raya Idul Fitri akan benar-benar mendatangkan kebahagaan lahir batin bagi seluruh kam muslimin di dunia.
Wallahu A’lam bi showab
Posting Komentar