Gelombang 2 Covid-19 Dan Ambruknya Sistem Kesehatan Kapitalis.
Oleh: Rosyidah
Pasca lebaran kenaikan kasus covid 19 semakin tinggi sehingga penanganan pasien semakin tak terkendali para pakar kesehatan sangat kualahan atasi pasien covid – 19. Sedangkan pemerintah abai dalam menangani wabah ini, pemerintah lebih mementingkan keselamatan ekonomi dari pada keselamatan nyawa rakyat nya. Sehingga dalam keadaan ekonomi rakyat yang semakin sulit alih – alih pemerintah mengumumkan akan kenaikan pajak hingga sembako pun akan di kenai pajak.
Bagaimana mungkin kasus korban covid 19 yang semakin hari angka semakin tinggi bisa tertangani dengan maksimal, sedangkan rumah sakit di berbagai daerah sudah tidak bisa menampung para pasien covid 19 sertakurangnya fasilitas rumah sakit seperti ruang inap atau ruang isolasi pasien covid – 19.
Kebijakan pemerintah sangat menonjol bahwa pemerintah lebih mengutamakan perekonomian dari pada keselamatan nyawa warga negaranya, Rakyat di palak kenaikan pajak di berlakukan dengan semena – mena tanpa belas kasihan Pemerintah yang seharusnya mengayomi rakyat agar kehidupan nya menjadi tentram malah sebaliknya menjadikan rakyat makin tercekik. Sedangkan dana – dana yang di pungut dari rakyat tidak benar – benar masuk ke dalam kas negara melainkan masuk ke dalam kantong – kantong pejabat. Indonesia telah terancam krisis perekonomian dan kesehatan. Selama sistem kapitalis yang di jadikan acuan dalam tatanan bernegara, hal ini menunjukan satu fakta bahwa kegagalan Indonesia dalam menghadapi wabah ini bukan karna minimnya harta dan kemampuan, namun kegagalan di sebabkan oleh tata cara mendistribusikan harta dan rusaknya pemeliharaan urusan rakyat yang bersumber dari sistem kapitalisme yang mereka terapkan.
Situasi wabah yang semakin tak terkendali menunjukan sistem kesehatan yang di terapkan oleh kepemimpinan sistem kapitalistik sudah kolaps. dan ketidak patuhan masyarakat terhadap prokes yang sering dijadikan dalih. Karena kapitalis sudah sangat jelas bukan sebuah sistem yang bisa melahirkan sebuah aturan atas kesejahteraan rakyat. Dalam Islam setiap perbuatan akan bernilai pahala apa bila di lakukan semata – mata karna Allah dan sesuai syariat Islam. Begitu pula saat menghadapi pandemi/wabah, apa bila sabar dalam menghadapi nya maka atas kesabaran ini akan bernilai pahala Ikhtiyar dengan kesadaran dan kesabaran Ikhtiyar dengan sungguh-sungguh maka akan bernilai ibadah. Bahkan orang tidak akan takut mati sebab jika mati pun kematiannya berada di jalan Allah SWT. Hal ini tidak di temukan dalam sistem kapitalis maupun sosialis, semua ini hanya ditemukan dalam islam.
Wallahu a'lam bishowab
Posting Komentar