Jauhkan Santri Dari Predator Dibalik Masyarakat Ekonomi syariah
Oleh : Ummu Hamzah
VIVA – Dalam peringatan Hari Santri Nasional 2021, dan Peluncuran Logo Baru Masyarakat Ekonomi Syariah atau MES, Presiden Joko Widodo berharap pengembangan ekonomi syariah terus dilakukan. Termasuk di kalangan santri. Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengutip data The States of Global Islamic Economy Indicator Report yang menyebutkan bahwa peringkat ekonomi syariah Indonesia terus mengalami kenaikan. Pada tahun 2020, Ekonomi syariah Indonesia sudah berada di peringkat 4 dunia. "Naik, naik, naik terus. Namun kita tidak boleh berpuas diri perlu ada upaya yang sinergi antar pemangku kepentingan agar ekonomi syariah kita tumbuh lebih pesat lagi dan itulah peran penting yang harus dimainkan oleh Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)," kata Jokowi dalam sambutannya, Jumat 22 Oktober 2021. Lahirkan Banyak Wirausahawan Jokowi menaruh harapan besar kepada Masyarakat Ekonomi Syariah. Sebagai organisasi keumatan, MES harus mampu menjadi lokomotif pengembangan ekomomi syariah yang membumi dan mampu melahirkan lebih banyak wirausaha dari kalangan santri yang menggerakkan perekonomian yang inklusif.
Pondok pesantren dan ekonomi syariah memiliki potensi yang sangat besar untuk mendongkrak kemajuan ekonomi nasional. Tercatat pada triwulan pertama 2021, Indonesia memiliki 31.385 pondok pesantren dengan jumlah mencapai 4,29 juta santri.
Potensi ini juga menjadi kekuatan ekonomi syariah Indonesia yang menempati peringkat 4 dunia. Karenanya Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, besarnya potensi tersebut masih bisa dikembangkan secara maksimal. Karenanya semua perlu melakukan upaya peningkatan kapasitas talenta di lingkungan pesantren, baik dari sisi manajerial, keuangan, digitalisasi hingga infrastruktur dan akses pasar, agar lulusan pesantren siap bersaing, baik yang menggeluti dunia usaha maupun dunia karier.
“Juga membangung jaringan serta ekosistem yang saling menguatkan. Upaya tersebut membutuhkan sinergi dan dukungan dari pemerintah dan swasta, termasuk dengan adanya ajang seperti kompetisi wirausaha ini yang memberi tantangan agar talenta di lingkungan pesantren terus berinovasi dan berkembang.” jelas Erick Thohir webinar DSC 12 X NU Circle dengan tema “Jalan Sukses Tembus Omset Ratusan Juta dari Bisnis Makanan” beberapa waktu lalu.
Akibat santri sebagai pengembangan ekonomi
Atas nama penyelamatan ekonomi akhirnya berbagai kalangan dirangkul menjadi penggeraknya, termasuk para santri. Padahal jelas hal tersebut akan menggeser peran utama santri sebagai penerus perjuangan para ulama, sebagaimana terefleksi dalam Revolusi Jihad yang tidak dapat dilepaskan dari lahirnya Hari Santri Nasional. Dengan demikian, pembajakan potensi santri demi penyelamatan ekonomi selayaknya diwaspadai. ketika Orientasi santri difokuskan mencari pekerjaan.Maka santri berperan besar melakukan amalmakruf nahimungkar bagi tegaknya sistem Islam dalam kehidupan ini mengempaskan segala bentuk penjajahan pemikiran dan ideologi atas negeri ini, serta menjadi estafet bagi tersuarakannya Islam sebagai satu-satunya sistem kehidupan yang layak diterapkan dan ditegakkan dalam sebuah institusi, Khilafah Islamiah .Hal tersebut akan jauh dari pemikiran santri.
Mengutip pernyataan dari pak Jokowi beliu mengatakan pada tahun 2020, Ekonomi syariah Indonesia sudah berada di peringkat 4 dunia. "Naik, naik, naik terus. Namun kita tidak boleh berpuas diri perlu ada upaya yang sinergi antar pemangku kepentingan agar ekonomi syariah kita tumbuh lebih pesat lagi dan itulah peran penting yang harus dimainkan oleh Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)dan pernyataan dari Erick Thohir webinar DSC 12 X NU Circle dengan tema “Jalan Sukses Tembus Omset Ratusan Juta dari Bisnis Makanan” beberapa waktu lalu. Pernyataan Pernyataan ini sangat jauh dari pemikiran Islam,cita cita untuk mewujudkan Masyarakat Ekonomi Syariah ini ketika selama masih dibawah naungan kapitalisme tidak akan bisa terwujud dengan sistem Islamlah Masyarakat Ekonomi Syariah sesui idaman,selama masih mengadopsi kapitalisme maka santri sebagai pengembangan Masyarakat Ekonomi Syariah hanya akan dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan dan para swasta, dan yang untung lagi lagi para kapitalisme dan dan para swasta ,adapun kegagalan yang lain timbulnya santri santri yang lupa diri,santri yang pemikirannya kapitalime, sekulerisme dan liberalisme.
Wahai para santri jadilah penerang menuju jalan keluar dari kegelapan kapitalisme,liberalime,sekulerisme.Mari kita berfikir dengan tolak ukur dari pandangan Allah. Wujudkanlah Masyarakat Ekonomi Syariah ini dalam naungan khilafah.
Posting Komentar