Pemimpin Ideal Selalu Terdepan Untuk Umat
Oleh : Azimah Ummu Zaidan
Kehidupan umat yang beragam mulai dari agama, ras, suku, bahasa selalu membutuhkan seperangkat aturan yang bisa mengurusi urusan umat dalam seluruh segi kehidupan serta membutuhkan sosok pemimpin yang mampu memimpin umat. Wujud seorang pemimpin akan sangat mempengaruhi suatu kondisi di era kepemimpinannya, karena dalam setiap persoalan yang dihadapi oleh umat maka Pemimpin sebagaimana mestinya akan selalu melaksanakan tanggung jawabnya memecahkan setiap persoalan dan hal ini sangat tergantung pada pola kepemimpinanya.
Pola kepemimpinan yang benar akan dapat membuahkan hasil yang signifikan untuk umat disertai tata aturan yang benar pula. Sebaliknya, jika pola kepemimpinan itu salah disertai tata aturan yang salah maka akan mengakibatkan penderitaan bagi umat. Adapun terkait kepercayaan umat akan terealisasi jika Pemimpin benar-benar mampu memenangkan hati umat bukan sekedar ucapan dalam janji manis semata tetapi dalam wujud tingkah laku.
Tak dapat dipungkiri bahwa umat selalu membutuhkan peran Pemimpin yang dapat melindunginya dan mengurusinya. Dalam persoalan kebutuhan bahan pangan seperti saat ini naiknya harga dan langkanya minyak goreng maka bukanlah solusi yang tepat jika umat diminta merebus makanan dan mengurangi gorengan. Kemiskinan merajalela dalam masa pandemi bukanlah solusi yang tepat jika umat diminta untuk irit dalam menu makanan dan mengurangi porsi makan. Bahkan dalam mengatasi radikalisme bukanlah solusi yang tepat jika umat diminta waspada terhadap pemuda masjid yang hafidz Qur'an. Lalu, mengapa dibalik solusi tersebut persoalan semakin meningkat?
Dalam pola kehidupan demokrasi seperti saat ini wajar jika setiap persoalan dipecahkan berdasarkan pertimbangan akal manusia. Akal manusia bersifat terbatas maka jika persoalan tersebut dipecahkan berdasarkan akal buatan manusia akan berpeluang terjadinya perselisihan dan pertentangan yang bisa menghantarkan pada kesengsaraan hidup manusia. Bahkan dalam demokrasi perkara baik atau buruk standartnya adalah manfaat. Sehingga melindungi pihak korporasi yang mempunyai pengaruh besar dalam modalnya akan dilindungi oleh penguasa di negeri kita sekalipun kesalahan pihak korporasi dalam menguasai SDA negeri kita ditutup-tutupi dengan menimpakan kesalahan kepada rakyat. Penguasa yang dibutakan oleh harta, tahta akan melakukan apapun meskipun sampai menyakiti hati umat Islam karena asas kemanfaatan tersebut.
Tentunya dalam menuntaskan persoalan pasti dibutuhkan solusi yang tepat dan pemimpin yang tepat pula. Semua itu hanya ada pada solusi Islam. Karena semua solusi yang diberikan bersandar pada Al Qur'an dan as-Sunnah. Dalam memilih pemimpin juga harus berdasarkan pertimbangan Syara'. Rasulullah bersabda yang artinya: "Imam (Khalifah) adalah raa’in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya” (HR al-Bukhari).
Pemimpin dalam Islam akan selalu mengedepankan urusan umat daripada urusan pribadi. Hal inilah yang ditunjukkan oleh Khalifah Abu Bakar sebagai pemimpin yang amanah, beliau tidak akan tidur dengan tenang sebelum mengontrol kondisi rakyatnya. Merangkul umatnya dengan penuh cinta karena semata-mata kecintaanya kepada Allah. Beliau juga menunjukkan ketegasannya dalam menegakkan hukum. Beliau bergerak cepat ketika ada musibah melanda di tengah-tengah rakyat.
Pemimpin Islam tidak akan menjalin kerjasama dengan negara kafir harbi ( negara yang memusuhi dan memerangi islam). Pemimpin Islam akan mampu mengelola harta kepemilikan umat dengan sebaik-baiknya berdasarkan aturan Islam dan tidak akan pernah memberi jalan bagi pihak asing untuk menguasai aset kepemilikan umat.
Walhasil pemimpin ideal hanya ada dalam Islam yang selalu terdepan memberikan kemaslahatan untuk umat. Pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya dihadapan Allah atas kinerjanya selama menjadi pemimpin. Pahalanya luar biasa jika mengaplikasikannya dengan penuh amanah namun sebaliknya siksaannya sangat berat jika mengaplikasikannya tidak sesuai amanah yang dipikulnya.
Wallahu 'alam bis-showab
Posting Komentar