Realitas Ummat Yang Disabdakan Rasulullah SAW
Oleh : Marya Wahyudi (Owner Khimar Syar'i Marya Collection)
India kembali diambang konflik sosial terkait ramainya isu kebencian terahadap salah satu agama, bahkan ada seruan melakukan genosida umat muslim di sana oleh kelompok ekstrimis Hindu.
Hampir seluruh warga di India marah besar atas seruan dari para pemimpin agama berpakaian safron yang menyerukan umat Hindu agar mempersenjatai diri untuk sebuah "Genosida" terhadap Muslim
Dalam Video yang beredar di media masa seorang Ekstrimis Hindu berpakaian khas keagamaan menyerukan untuk membunuh muslim dan melindungi negaranya.
"Jika 100 dari kita menjadi tentara dan siap untuk membunuh 2 juta muslim, maka kita akan menang .. melindungi India dan menjadikan negara Hindu," kata Anggota Senior Sayap Kanan Hindu. Partai Politik Mahasabha dalam sebuah video.
Seruan Genosida umat muslim dalam video itu terjadi pada satu konferensi atau pertemuan tertutup di Haridwar India bulan Desember 2021 lalu, seruan kekerasan tersebut disambut oleh pemuka agama juga para penonton dengan tepuk tangan yang meriah, dikutip dari CNN Internasional, Sabtu (15/1/2022).
Atas dugaan pernyataan provokatif oleh para pemimpin agama Hindu pada Desember 2021 tersebut, Mahkamah Agung India telah mengirimkan pemberitahuan kepada pemerintah negara bagian Uttarakhand untuk dimintai penjelasannya, mengapa tidak ada upaya penangkapan kepada mereka yang menyerukan pernyataan provokatif genosida terhadap umat muslim. Dilansir di Sky News, Kamis (13/1/2022), pengadilan tersebut akan memulai penyelidikannya pekan depan. Sementara itu, polisi Uttarakhand mengatakan mereka menginterogasi para tersangka, tetapi sejauh ini tidak ada penangkapan yang dilakukan.
Serangan terhadap minoritas dan tidak adanya hukuman segera dan keras telah membuat para ekstremis Hindu semakin berani. Banyak yang melihatnya sebagai dukungan diam-diam oleh pemerintah.
Aksi kebencian umat muslim sudah berulang - ulang terjadi. Ini bukan pertama kalinya kehebohan soal agama terjadi di India. Sejak Partai Nasionalis Bharatiya Janata (BJP) yang dipimpin petahana Perdana Menteri Narendra Modi berkuasa, diskriminasi dan penganiayaan agama dilaporkan kerap terjadi. REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI
Fakta dan realitas bagaimana kondisi umat Islam saat ini diberbagai belahan bumi manapun hampir mengalami berbagai diskriminasi, intimidasi, penganiayaan, bahkan genosida.
Islam tidak lagi memiliki power dan kekuasaan dalam kancah dunia Internasional, sehingga musuh - musuh Islam memandang sebelah mata terhadap umat Islam dan berani dengan terang mengkerdilkan umat Islam.
Umat Islam dengan bangganya mengadopsi pemikiran yang tidak sejalan dengan Islam disemua lini kehidupan.
Umat Islam terjerembab dalam ide dan bangga menjalankan aturan - aturan perpolitikan yang musuh Islam sajikan.
Tidak adanya saling keterikatan pemikiran dikalangan umat Islam, saling mengedepankan rasa ashobiyah antar golongan, kelompok dan jamaah.
Tidak adanya sebuah Institusi yang menjaga dan menaungi umat Islam yang dapat mengimbangi himpitan dan cengkeraman sejumlah kekuatan besar, yaitu kekuatan Ideologi komunis dan Kapitalis. Sehingga apa yang dikatakan Rosululloh SAW telah menjadi kenyataan.
Rasulullah SAW telah mengibaratkan keadaan kita umat Islam suatu ketika. Seperti buih di lautan. Lemah tak berdaya, walaupun banyak jumlahnya. Bergerak kemana dihempas. Itulah realitas umat Islam saat ini.
Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya.” Lalu seseorang bertanya: ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” ”Bahkan kalian banyak, namun kalian seperti buih mengapung. Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam hati kalian penyakit Al-Wahan.” Seseorang bertanya: ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahan itu?” Nabi SAW bersabda: ”Cinta dunia dan takut akan kematian” (HR. Abu Dawud).
Tak ada yang bisa mengubah keadaan kita yang sudah demikian terpuruk ini, kecuali umat Islam itu sendiri yang harus mengubahnya dengan berharap kekuatan dari Allah.
Qur’an Surat Ar-Ra’d :
“Innallaha la yughayyiru ma bi qoumin, hatta yughayyiru ma bi anfusihim.”
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Terjemahan ” Q.S. Ar-Ra'd : 11
Kita harus memperbaiki diri disemua lini kehidupan dan berbangga mengambil ajaran Islam dan diterapkan dalam semua sendi kehidupan. Mengabaikan semua ide yang berasal dari Ideologi lain, tidak terpengaruh dengan konsep dan segala bentuk permainan perpolitikan yang disajikan oleh mereka.
Senantiasa menjaga ukhuwah tanpa memandang madzab, organisasi dan partai yang berbeda dan tidak kalah pentingnya umat Islam harus mempunyai sebuah Institusi yang bisa menerapkan kembali konsep - konsep Islam dan mengimbangi kekuatan musuh - musuh Islam sehingga Umat Islam akan bisa merasakan kembali kemasa - masa kegemilangannya yang dahulu.
Masa kegemilangan yang dapat dirasakan oleh semua umat Islam dan umat yang lain di seluruh belahan dunia. Yang diharapkan umat Islam tidak lagi menerima berbagai diskriminasi, intimidasi, penganiayaan, bahkan genosida yang berulang - ulang seperti yang terjadi di masa - masa kini.
Wallahu A'lam bishowab
Posting Komentar