Aksi Ritual Pawang Hujan Di Mandalika
Oleh : Ema
Aksi dari seorang wanita yang bernama Rara Istiani Wulandari merupakan anggota dari tim pawang hujan di MotoGP Mandalika. Aksinya tersebut menjadi viral di setiap media sosial bahkan di soroti oleh akun resmi @MotoGp. Menurut Rara, apa yang di lakukannya pada pergelaran MotoGP itu bertugas untuk memodifikasi cuaca yang telah berkoordinasi dengan BKMKG dan komando lapangan Mandalika serta dengan kekuatan do'a.
Tak hanya mencegah hujan, tetapi juga menurunkan hujan di tempat - tempat yang diperlukan. Dimana pada hari sebelumnya pegelaran MotoGP yaitu tanggal 9 - 11 Maret 2022, Rara di minta mendatangkan hujan untuk mendinginkan trek sirkuit Mandalika setelah di aspal ulang.
Rara direkomendasikan oleh Erick Thohir dan kerap bertugas mengawal presiden Joko Widodo. Acara besar yang pernah dia kawal adalah Asean Games 2018 dan AFC U-19 saat Indonesia melawan Jepang. Rara menjelaskan, bahwa ritual yang dilakukannya hanya membutuhkan es batu atau kayu abu. Hal ini merupakan kekuatan do'a dan kearifan lokal. Orang Indonesia zaman dahulu seperti diketahui Rara memutari area sirkuit dan membawa sesaji di tempat tertentu seperti di race control, lokasi start dan bagian dalam ruang di sirkuit Mandalika. Lokasi pawang hujan di dekat pintu masuk utama, sedikit di belakang pagar. Bahkan tempat pawang hujan di dekat salah satu tenda itu juga di beri julukan " gerbang hijau". Di dalam tenda tersebut di ketahui ada sesaji yang digunakan untuk melakukan ritual memanipulasi hujan di arena sirkuit Mandalika.
Badan meteorologi dan Geofisika membantah dan menegaskan bahwa hujan berhenti pada MotoGP Mandalika adalah hanya kebetulan. Namun kesaktian Rara sudah terlanjur viral di semesta maya secara tak terhentikan. Karena di sepanjang sejarah memang belum pernah terdengar berita bahwa hujan di Lemans, Manual, Manoko, Indiaana Polis, Nuernurgring, Suzuka Hamamatsu, Shanghai, atau manapun juga di tentukan oleh pawang hujan.
Ritual ini merupakan suatu bentuk kesyirikan dimana ritual yang meyakini adanya kekuatan selain Allah. Kesyirikan termasuk dosa besar. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surah An Nisa (48) :
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَآءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِا للّٰهِ فَقَدِ افْتَـرٰۤى اِثْمًا عَظِيْمًا
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar."
Praktik kemusyrikan seperti ini merupakan suatu ironi yang sangat besar pada kondisi ini akan terus menerus tumbuh jika sistem sekuler masih menjadi pijakannya.
Praktik syirik pawang hujan di Sirkuit Mandalika dipastikan akan terus tumbuh jika tidak menerapkan syariat Islam dalam satu institusi Khilafah Islamiah.
Wallahu'alam
Posting Komentar