Tuntutan Kenaikan Upah Di Tengah Naiknya Harga
Oleh: Ummu Fery Antoni
Hidup rakyat semakin susah ketika terus menghadapi kenaikan harga BBM , sembako dan rencana naiknya tarif tol . Kenaikan tarif tol pada bulan ini sungguh sangat tidak masuk akal , apalagi pada musim hujan tol sering tidak berfungsi karena banjir . Maka kondisi inilah yang mendorong masyarakat untuk menuntut keadilan dan kesejahteraan dari pemerintah .
Kita dapat melihat dari wilayah Jakarta melalui media massa , partai buruh dan serikat petani Sabtu (24/9/2022 ) untuk menolak kenaikan harga BBM . Dan aksi itu telah di ikuti sekitar 3.000 massa bergerak mulai pukul 10.00 WIB .
Adapun 3.000 massa petani dan buruh aksi di istana untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM ) , menolak Ominibus Law dan menuntut reformasi agraria sejati . Kemudian serikat buruh juga menggelar demo menolak kenaikan harga BBM di 34 propinsi hingga puncaknya pada tanggal 4 Oktober 2022 di Jabotabek , aksi di pusatkan di depan gedung Istana Negara di ikuti sekitar 5.000 hingga 7.000 orang .
Tuntutan aksi mereka masih tetap sama , tolak kenaikan harga BBM , Ominibus Law cipta kerja dan naikan upah buruh . Alasan buruh menolak kenaikan harga BBM karena trend minyak dunia turun selain itu daya beli masyarakat kondisinya masih lemah lantaran pandemi Covid - 19 .
Kondisi masyarakat diperparah oleh harga sewa rumah dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya yang kian menanjak . Meskipun pemerintah mengucurkan dana bantuan langsung tunai ( BLT ) sebesar Rp 150 ribu per bulan , stimulus itu di nilai belum dapat menyelesaikan masalah yang ada .
Pada dasarnya masyarakat sangat berharap akan bantuan dari negara agar dapat memberikan kehidupan yang layak . Karena itu demo di lakukan meskipun tidak mampu mengubah kebijakan negara . Apalagi ketika negara justru mengikuti bisikan IMF yang mengharuskan penghapusan subsidi . Negara lebih mengistimewakan asing dengan memberikan karpet merah di banding rakyatnya . Negara menjadikan asing anak kandung sementara rakyat di jadikan anak tiri .
Kebijakan negara ternyata tidak pernah berpihak ke pada rakyat . Negara tidak membuat langkah nyata untuk memudahkan rakyat mendapatkan kebutuhan pokoknya dan cenderung memberikan perhatian yang lebih istimewa kepada para pengusaha / Oligarki .Nyatalah bahwa penderita rakyat di bawah penerapan sistem kapitalis .
Sudah saatnya umat harus membangun kesadaran politik dengan melihat realitas masyarakat yang di bawah penerapan sistem kapitalis semakin di giring ke dalam jurang kemiskinan . Umat membutuhkan sistem yang menjamin kesejahteraan rakyat dan keadilan , sistem Islamlah yang layak bagi mereka .
Islam memiliki metode untuk merubah krisis seperti yang dialami dunia saat ini menjadi sejahtera .. Metode tersebut tentu saja dengan menerapkan sistem ekonomi Islam dalam pola hubungan ekonomi global melalui khilafah Islamiyyah .
Pertama menerapkan mata uang berbasis Emas dan perak . Mata uang dinar dan dirham menjamin kebebasan setiap negara dan penduduk dunia untuk melakukan transaksi ekonomi dan perdagangan tanpa harus takut mengalami gejolak kurs, kehilangan kekayaan ataupun mengalami penjajahan moneter .
Kedua memajukan sektor riil yang tidak Eksploitatif. Islam memandang kegiatan ekonomi hanya terdapat dalam sektor riil seperti pertanian , industri , perdagangan dan jasa . Dan sektor inilah kegiatan ekonomi didorong untuk berkembang maju , termasuk dalam status hukum kepemilikan barang / jasa akan di atur oleh negara khilafah .
Ketiga menciptakan mekanisme pasar internasional yang adil . Perdagangan global sewajarnya memiliki fungsi bagi setiap negara untuk mendapatkan manfaat pemenuhan kebutuhan nasional dan peningkatan kesejahteraan . Dalam Islam hubungan dagang dapat diberlakukan terhadap negara negara lain jika secara politik negara tersebut terikat perjanjian damai dengan negara khilafah .
Mekanisme pasar dalam Islam tidak mengharamkan intervensi negara lain seperti subsidi dan penetapan komoditas yang boleh diekspor . Sebaliknya negara tidak pernah melakukan intervensi dengan cara mematok harga . Harga dibiarkan berjalan sesuai mekanisme supply . Untuk mempengaruhi harga negara mengintervensi melalui mekanisme pasar . Negara juga tidak mengenakan cukai atas komoditas yang datang dari negara lain, jika negara tersebut tidak memungut cukai atas komoditas yang di bawa warga negara khilafah . Inilah pola hubungan dagang internasional yang adil dan akan membawa kehidupan umat manusia sejahtera .
Wallahu a' lam bi ash- shawwab
Posting Komentar