Toleransi Ala Barat Hanyalah Slogan Semu
Oleh: Zahrul Hayati
Seandainya marah saat sesajen di tendang, semestinya lebih marah lagi saat Al Qur'an dibakar.
Jika tidak, maka kampanye toleransi hanyalah tipuan.
Tindakan rasis pemicu konflik berupa pembakaran salinan Al-Qur'an oleh Rasmus Paludan, Pemimpin partai Sayap kanan Denmark garis keras Swedia di Stockholm (21/ 1) yang dilakukan saat demonstrasi anti-Turki dan upaya Swedia untuk bergabung dengan NATO menunjukkan bahwa Islamophobia semakin menggila, dilakukan oleh orang-orang gila dan didukung oleh aturan yang gila juga.
Hanya orang gila dan rasislah yang nekad membakar Al-Qur'an, kitab suci dan disucikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Jika orang normal dan punya akal sehat tidak mungkin akan melakukan tindakan gila itu. Lebih gila lagi saat perilaku abnormal itu didukung oleh peraturan negara atas nama kebebasan berekspresi. Bahkan aksi rasis pembakaran Al-Qur'an oleh Rasmus Paludan di jaga oleh sejumlah polisi setempat.
Pembakaran Al-Qur'an berulang terjadi. Salah satunya dilakukan oleh politisi Swedia. Melihat fakta tersebut pemerintah Swedia menyatakan tidak dapat menghentikan hal tersebut karena itu termasuk berekspresi.
Jika memang mereka mengagungkan kebebasan, lantas mengapa muslimah disana dilarang menggunakan purdah / cadar?
Pentingnya dipahami oleh umat Islam bahwa kitab suci Al-Qur'an adalah kitab suci yang memiliki kemuliaan yang berisi petunjuk setiap umat, tolok ukur, serta barometer dalam segala hal. Petunjuk Al-Qur'an di garansi terjamin kesempurnaannya. Al-Qur'an adalah pedoman petunjuk untuk kebaikan manusia seluruh dunia, maka tidak ada yang salah dengan Al-Qur'an, lantas mengapa Al-Qur'an dihina dan dibakar?
Kapitalisme Liberal Biang Masalah.
Kehancuran dunia saat ini dengan adanya kemiskinan, kejahatan, korupsi, kerusakan alam dan lingkungan, kebebasan seksual, kezaliman, penjajahan dan kondisi buruk lainnya tidaklah disebabkan oleh Al-Qur'an, namun disebabkan oleh penerapan ideologi Kapitalisme Sekuler Liberal atau Komunisme Sosialis ateis diseluruh dunia, termasuk di negeri-negeri kaum muslimin.
Perhatikan firman Allah SWT : Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah : "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?"(65)
Tidak usah kamu minta maaf karena kamu kafir, sesudah beriman. Jika kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka bertaubat), niscaya kami akan mengazab golongan ( yang lain) di sebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa".(66)
Imam Syafi'i juga menegaskan mengolok-olok Al-Qur'an dengan maksud lelucon masuk kategori orang kafir. Dia merujuk Al-Qur'an surat At Taubah ayat 65-66 di atas. Kemudian Ibnu Taimiyah juga berpendapat bahwa orang-orang yang meremehkan Al-Qur'an dan mengejek Al-Qur'an adalah kafir.
Hikmah
Islam pasti menang dengan atau tanpa kamu, tapi kamu tanpa Islam pasti kalah dan tersesat.
Imam Malik ra, berkata :
Tidak akan pernah bisa memperbaiki kondisi generasi akhir umat saat ini kecuali apa yang telah terbukti mampu memperbaiki kondisi generasi awal mereka.(Imam at- Tirmidzi, Adhwa'al-Bayan, Mukhtashar asy Syamail Muhammadiyyah,2/282).
Syariah Solusi Terbaik.
Jadilah Umat Islam Yang Menolong Agama Allah.
Umat Islam harus bangkit berjuang menjadi penolong agama Allah, sedikit maupun banyak. Sebab jika sudah tidak ada lagi yang menegakkan ajaran Islam dan membelanya, berarti sudah tidak ada lagi yang namanya umat Islam di dunia ini. Karena Rasulullah Saw optimis akan selalu ada segolongan umat Islam yang Istiqomah menolong agama Allah, semoga salah satunya adalah kita orang nya.
Akan senantiasa ada sekelompok dari umatku yang menegakkan perintah Allah, tidak ada yang membahayakannya orang yang menghinakan atau menyelisih mereka sampai datangnya hari kiamat, dan mereka akan selalu menang atas manusia. (HR Muslim dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu' Anhu).
Nah, jadilah muslim pembela Islam, Rasulullah, Al-Qur'an dan seluruh umat Islam di seluruh dunia. Sebab manusia akan hidup mulia dibawah naungan Al-Qur'an. Lebih dari itu, teruslah berjuang untuk menegakkan institusi Islam agar agama ini tegak dengan kemuliaan nya sehingga tidak akan ada lagi yang berani menghina Islam, baik individu maupun negara manapun. Semoga kita termasuk penolong agama Allah.
Wallahu a'lam Bishawwab.
Posting Komentar