Konten Demi Eksistensi, Wujud Rendahnya Taraf Berfikir Generasi
Oleh: Nofia Cahya Arini
Rasanya tidak heran lagi mendengar berita-berita konyol tentang Generasi Bangsa ini. Berita kematian yang seharusnya menjadi berita duka, malah menjadi bulan-bulanan warganet karena penyebab kematiannya.
Terlepas dari Takdir yang hanya milik Allah Swt. Istilah "Mati Konyol" memang benar-benar ada dan nyata. Berpura-pura gantung diri demi sebuah Konten, yang berujung kehilangan nyawa dengan cara tergantung karna kursi yang menjadi pijakannya meleset.
Adakah yang lebih Gila dari itu??
Tentu ada! Masih banyak hal Gila yang dilakukan oleh Generasi yang disebut GenZ ini. Semakin Gila justru semakin Viral.
Ya! Kata "Viral" memang sangat berbahaya ditelinga para Pemuda Pemudi kita saat ini.
Kenapa berbahaya? Karna mereka akan melakukan apapun tanpa terkecuali.
Mengabaikan rasa Malu.
Mengesampingkan fitrah sebagai Wanita Muslim yang seharusnya menjaga sikap dan tingkah lakunya.
Seperti kisah diatas, hanya demi konten.
Sekali lagi, HANYA PERKARA KONTEN. Berakibat kehilangan nyawa dengan cara yang sangat miris jika kita pikirkan lagi dan lagi.
Apa yang salah sebenarnya dari Pemuda Pemudi kita saat ini?
Bukankah jaman semakin canggih?
Bukankah seharusnya kita bisa menghasilkan Generasi yang Cerdas dengan segala kecanggihan saat ini?
Bukankah akses yang mudah untuk mempelajari apapun jika digunakan dengan cara yang benar dapat memajukan kecerdasan para penerus Bangsa?
Lalu kenapa kita malah terlihat semakin bodoh?
Jawabannya adalah Generasi kita sedang mengalami Krisis Berfikir juga Krisis Aqidah.
Untuk membentuk pribadi yang berkarakter kuat, baik dalam berpikir ataupun bertingkah laku haruslah didasari dengan Aqidah yang kuat pula. Lemahnya Aqidah dan pola pikir tentang Agama membawa seseorang itu pada kelemahan berpikir. Sehingga perbuatan yang dihasilkan pun sangat jauh dari akal sehat.
Hari ini, dimana konten sudah menjadi sebuah kebutuhan hidup. Apapun akan dilakukan, tanpa terkecuali. Bahkan hal2 yang dapat membahayakan diri sendiri tak lagi jadi pertimbangan bagi para "Penggila Adsense" ini. Kira-kira begitulah sebutan yang diberikan oleh masyarakat untuk mereka. Hidup hanya untuk meraih uang dan keuntungan, mendapat eksistensi dari masyarakat atau terlalu berambisi mendapat pengakuan, juga mencapai tingkat kepopuleran.
Sistemnya yang bermasalah, berimbas pada generasi yang tak punya daya. Tak adanya ketegasan dalam Negara hingga menjadikan Pemuda Pemudinya terlalu bebas tanpa terarah. Justru dalam sistem ini sengaja mengarahkan Generasi Bangsa ini untuk masuk kedalam jurang kesesatan. Apalagi Moderasi beragama sedang gencar-gencarnya disemarakkan di Negara ini.
Jadi bagaimana cara kita agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi?
Yaitu dengan membangun pola pikir Islam pada para Pemuda Pemudi dan menegakkan aturan Islam di Negeri ini. Agar Kerusakan dapat diperbaiki, Kejahatan dapat diminimalisir dan Kebodohan bisa tersingkir.
Wallahu a'lam bishawab..
Posting Komentar