Manusia Hebat, Siap Di Kritik!
Oleh: Sumarini
Apakah sulit untuk kita menerima sebuah Kritik ataupun sebentuk Saran yang kadangkala itu bertujuan baik, ataupun kalau itu berupa sindiran mengapa kita tidak berusaha belajar untuk menerima dengan lapang dada, bebesar hati, sabar, bahkan ikhlas dengan apapun itu. Bahkan kalau memang benar dengan semua yang terjadi, yang membuat mereka mengkritik kita adalah karena kesalahan yang kita lakukan, lalu kenapa harus malu untuk segera meminta maaf dan berusaha menjadi benar. Berjiwa besar adalah karakter Manusia hebat.
Sayang seribu kali sayang yang banyak kita temui sekarang ini justru orang-orang yang tak bisa terima meski ia dalam posisi salah dan benar-benar ini adalah sebuah kesalahan besar yang mesti segera dirubah, dibenahi, dan diarahkan yaitu pada Aqidahnya yang mungkin belum beraqidahkan Islam. Untuk kembali pada Aqidah Islam yang dengan berkeyakinan mantap kepada Allah maka akan jadilah kita orang-orang yang Amanah, Bertanggung jawab dan tentunya akan siap dengan kritikan.
Terlebih seorang Pemimpin, seorang Pemimpin yang baik tentu saja justru dia yang minta kepada rakyatnya agar senantiasa mengingatkannya jika ada kesalahan yang dia lakukan. Sebagain seorang Manusia fitrahnya memiliki keterbatasan, kekhilafan, dan juga kelemahan yang tidak menutup kemungkinan untuk berbuat kesalahan maka itu tidak ada salahnya menerima teguran, saran yang semacam dengan kritik yang malah akan membuat kita sadar dan berusaha bangkit dari satu kesalahan hingga memperbaikinya.
Tidak terima saat dikritik bahkan sampai marah hingga mengancam sunghuh ini sangat jauh daripada sifat seorang Mukmin. Namun di Negeri ini justru demi membungkam para Pengkritik di siapkanlah UU ITE sebagai wadah yang dibuat untuk membuat mereka tidak bisa berkutik untuk hal kritik.
Akibat dari enggak mau dikritik bagaimana jadinya perilaku para Pemimpin di Negeri ini. Apapun yang mereka kerjakan, apapun itu yang mereka buat pastinya sesuai dengan apa yang menjadi mau mereka. Tanpa peduli dengan nasib Rakyatnya dalam memutuskan sesuatu juga sama tidak peduli dengan kondisi Rakyat.
Meski sebenarnya kritik yang membangun yang bertujuan demi memajukan keadaan Negara adalah penting. Namun semua itu tak dianggap saat yang bicara itu kita Rakyat kecil.
Islam seperti gambaran yang dicontohkan oleh Umar bin Khattab di pidato pertama saat diangkat jadi Khalifah yaitu bahwa jabatan adalah ujian dari Allah Swt. bahwa seorang Pemimpin harus memiliki sikap Rendah hati saling mendukung dan saling mengingatkan antara Pemimpin dengan masyarakatnya.
Beliau minta agar masyarakat tak ragu untuk menegurnya jika ia berlaku salah. Bahkan Umar meminta Rakyatnya tak ragu menuntutnya jika Rakyat tak terhindar dari bencana, atau saat pasukan yang terperangkap ke tangan musuh.
Betapa hebat dan mulianya gambaran Pemimpin seperti yang dicontohkan oleh seorang Umar bin Khattab, kenapa tidak bisa mencontoh beliau. Kenapa harus mengancam saat kita dikritik, berlakulah yang baik, Amanah agar Allah kembali memberikan kebaikan dan juga kemudahan bagimu yang berlaku baik pada sesama.
Wallahu a'lam bishawab
Posting Komentar