Terus Menerus Dusta
Oleh: Sumarini
Hilangnya rasa percaya Rakyat kepada DPR dan Parpol sekarang ini tidak perlu dengan melihat tinggi rendahnya sesuai dengan data-data yang melibatkan Lembaga-lembaga survei dengan berapa-berapa persennya. Dirasa cukup dengan melihat kerja-kerja mereka yang tidak becus dalam menangani segala permasalahan Rakyat yang sebenar-benarnya butuh mereka sebagai wakil dalam menyampaikan segala aspirasinya. Itu semua sudah merupakan bukti bahwa mereka hanyalah pendusta.
Jelas sudah kalau ternyata mereka ada bersama Rakyat saat mereka butuh suara, hubungan mereka bersama Rakyat, benar-benar mendekati Rakyat bahkan merapat begitu dekat dengan Rakyat, dengan berbekal janji-janji yang begitu manis semanis madu, hingga pada akhirnya setelah terpilih dan duduk diposisi yang mereka inginkan, hubungan itupun lantas merenggang, menjauh hingga tak bisa untuk dijangkau.
Seperti itulah kejadian-kejadian yang membuat Rakyat hilang kepercayaan terhadap Parpol dan juga Anggota Dewan yang katanya sebagai wakil Rakyat, yang pada realitanya tidak pernah membela kepentingan Rakyat, apalagi peduli dengan nasib Rakyat.
Partai Politik seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya saat ini tak lebih hanya pendulang suara saat Pemilu, peran penting sebagai Anggota Partai tidak ada sama sekali. Demikian dengan Anggota Dewan sekali lagi nyata tidak menjalankan amanah sebagai wakil rakyat, hanya terfokus pada menjalankan amanah yang ada di Partai sebagai petugas partai.
Islam jelas punya kriteria dalam memilih seorang Pemimpin ataupun yang setara dengan wakil rakyat, amanah dalam menjalankan tugasnya sudah jelas merupakan salah satu syarat mutlak yang mesti dipenuhi.
Disistem ini tentunya sistem yang rusak dan membuat kerusakan ini pastinya ketidak percayaan rakyat bukanlah satu-satunya sebagai penghalang mereka untuk tetap terus maju dikancah Politik dengan segala taktik meski itu dengan cara yang merugikan orang banyak sekalipun tak diambil peduli oleh mereka-mereka. Sebab tujuan mereka ada dan duduk dikursi-kursi empuk sebagai wakil rakyat (katanya) hanyalah sebagai pemenuhan kebutuhan yang akan mendatangkan keuntungan pribadi semata tanpa berpikir apalagi peduli dengan nasib rakyat.
Dan inilah imbas dari sistem kapitalis yang menjadikan manusianya juga rusak sama dengan sistemnya.
Dan sudah jelas akibat dari semua ini rakyatlah yang jadi korban, sudah salah memilih orang-orang yang dianggap bisa merubah kondisi yang serba sulit hari ini. Tapi nyatanya kesulitan trus berlanjut kian hari kian mengalami yang namanya keterpurukan terlebih dalam soal perekonomian, demikian meski sudah berulang-ulang ganti kepemimpian namun tetap sama saja kondisinya.
Kalau sudah demikian maka kenapa tidak dengan segera untuk mengganti sistem rusak ini dengan sistem Islam yang sudah jelas berjaya di kurang lebih 14 abad silam. Bayangkan pada saat Islam tegak dimuka bumi begitu terayominya kita sebagai penduduk Negeri dengan hamparan nikmat Allah yang disediakan untuk kita sebagai makhluk. Meski pandangan itu masih nun jauh disana namun tanpa sadar saat itu akan datang dan mendekat seperti janji Allah terlebih jika benar-benar kita untuk memperjuangkannya. Maka mulai dan bersegeralah kepada syariatnya Allah. Insyaallah Negeri kita ini akan dipimpin oleh orang-orang yang jujur dan amanah jauh dari pada orang-orang yang didirinya tidak beraqidah kan Islam seperti hari ini.
Wallahu a'lam bishawab
Posting Komentar