Tabur Cinta Sesuai Fitrah Bukan Di Tong Sampah
Oleh: Dartik
Manusia diakhir zaman atas nama kebebasan menghalalkan segala cara demi meraih rasa bahagia. Namun rasa bahagia sesaat yang tidak punya manfaat dunia akhirat. Apa yang akan dihasilkan dari pertemuan rasa cinta yang tidak didasari oleh syariah?. Yang pasti akan berujung sengsara dan nestapa yang berkepanjangan.
Allah SWT telah menciptakan manusia sebaik-baik bentuk dan dilebihkan akal dari mahluk yang lainnya. Sebenarnya potensi dalam diri manusia itu sama, seperti kebutuhan jasmani, naluri dan akal. Sedangkan hewan hanya diberikan kebutuhan jasmani dan naluri saja. Tentunya dunia hewan berlaku kebebasan dan ia berhak atas betina yang mana saja yang ia suka.
Sebebas-bebasnya hewan ketika ingin memenuhi kebutuhan naluri untuk melangsungkan keturunan yang mereka kejar atau direbutkan masih betina bukan sesama pejantan. Ternyata naluri hewan masih sehat dalam pemenuhannya dan tidak keluar dari koridornya. Namun bagaimana dengan manusia dalam pemenuhan naluri untuk melangsungkan keturunannya?.
Allah SWT telah menciptakan manusia berikut aturannya agar setiap aktivitasnya mendapat ridho dari Nya dan akan bernilai ibadah. Namun seiring waktu berjalan aturan itu secara berlahan mereka kesampingkan.Kemudian mereka mengambil aturan yang bukan dari Islam karena lebih memilih hidup happy meskipun harus kehilangan harga diri.
Harga diri yang seharusnya mereka miliki ketika aturan Islam di terapkan baik individu, masyarakat bahkan negara. Namun dalam hal ini dimana peran negara sebagai pelayan umat?. Kenapa saat ini marak pergaulan bebas yang kebablasan?. Ternyata peran negara telah beralih fungsi .Negara hanya sebagai penjamin kebebasan atas segala tingkah laku rakyatnya .
Seperti diketahui bahwa kaum pelangi semakin propokatif menunjukan eksistensinya. Mereka adalah kelompok yang mempropagandakan ide barat yang hendak merusak generasi kita. Dan oleh karena itu maka kita tidak boleh diam dengan aktivitas kaum penyimpang. Kita harus menolak segala eksistensi LGBT yang akan merusak generasi negeri.
Pernikahan sesama jenis sudah jelas melanggar nilai-nilai ajaran agama Islam dan haram hukumnya. Perbuatan tersebut dikutuk oleh Allah dan Rasulullah SAW.
Dalam hadits riwayat Ahmad, Rasulullah SAW bersabda:
“La’anallahu man amila amala qaumi Luthin, la’anallahu man amila amala qaumi Luthin, tsalatsan."
Artinya: “Allah melaknat manusia yang melakukan perbuatan seperti kaum Luth, Allah melaknat perbuatan manusia yang melakukan perbuatan seperti kaum Luth, tiga kali."
Homo dan Lesbian merupakan perbuatan dari kaum Nabi Luth yang dalam Islam dianggap sebagai perilaku zina. Dalam Alquran Surah Al-A’raaf (7): 80-84 dijelaskan, yang artinya sebagai berikut.
“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu melakukan perbuatan keji, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu (di dunia ini). Sungguh, kamu telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama lelaki bukan kepada perempuan. Kamu benar-benar kaum yang melampaui batas.”
Dan jawaban kaumnya tidak lain hanya berkata, “Usirlah mereka (Luth dan pengikutnya) dari negerimu ini, mereka adalah orang yang menganggap dirinya suci.” Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikutnya, kecuali istrinya. Dia (istrinya) termasuk orang-orang yang tertinggal. Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu). Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang berbuat dosa itu."
Perilaku tersebut sudah diperintahkan Allah SWT dan Rasul-Nya untuk ditinggalkan jauh sebelum diutusnya Nabi Muhammad SAW. Allah SWT menjelaskan perbuatan ini dalam Alquran sebagaimana berikut ini.
وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِۦٓ إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ ٱلْفَٰحِشَةَ مَا سَبَقَكُم بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِّنَ ٱلْعَٰلَمِينَ
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Luth berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya kamu benar-benar mengerjakan perbuatan yang amat keji yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun dari umat-umat sebelum kamu," (QS Al Ankabut ayat 28).
Sejarah kelam kaum nabi Luth kini telah terulang kembali.Karena baratlah yang telah mengusung ide tersebut, barat yang punya peran besar dalam gerakan LGBT untuk mengalihkan pemikiran umat islam agar jauh dari ajarannya. Ideologi kapitalisme telah dipropagandakan oleh barat kedalam benak-benak kaum muslim sehingga kaum muslim menjadi pribadi yang rusak.
Umat harus punya kesadaran bahwa segala bentuk propaganda barat yang tidak sesuai dengan islam layak untuk dibuang. Kembali kepada syari'at islam dalam pemenuhan naluri sesuai fitrah.
Seluruh ulama juga sepakat tentang keharaman pernikahan sesama jenis. Bahkan hukum menikah sesama jenis lebih dari hukuman zina. Pernikahan tersebut tidak memenuhi rukun dan keabsahan pernikahan dalam Islam.
Semua problematika umat dapat diselesaikan dengan baik ketika ada sebuah negara yang akan menerapkan sistem Islam secara kaffah. Manusia akan menjalani hidup sesuai fitrah yang telah digariskan oleh Allah SWT. Bukan seperti kaum LGBT yang menabur cinta di tempat sampah yang ada malah semakin jauh dari syariah. Seperti aktivitas jeruk makan jeruk berarti mereka menabur cinta di tempat kotor (tong sampah)
Wallahu a'lam bi ash-shawwab
Posting Komentar