Politik Tak Dapat Dipisahkan Dari Agama
Oleh: Dartik
Jika kita menelisik kembali sejarah peradaban Islam dimasa lalu, maka kita dapat mengetahui bahwa keberlangsungan suatu negara karena negara dibangun atas dasar pondasi agama. Agama merupakan arah atau petunjuk bagi suatu negara, agar negara tidak oleng atau tidak mudah rubuh.
Keterkaitan antara agama dan politik sangat dibutuhkan dalam mempertahankan keberlangsungan suatu negara.Karena agama berfungsi untuk mengawal laju gerak politik disegala aspek kehidupan umat manusia. Sehingga ketaatan baik individu, masyarakat bahkan negara dapat sejalan karena tuntutan dari agama.
Republika.co.id, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mewanti-wanti agar para tokoh politik tidak menciptakan konfrontasi antara nilai keagamaan dan nasionalisme pada Pemilu 2024.
"Mestinya kita sudah selesai soal nasionalime dan agama.Jadi, para tokoh dan juga warga bangsa tidak perlu mengonfrontasikan sendiri antara nasionalime dan agama, antara sikap kecenderungan nasionalis dan agamais," kata Haedar di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII), Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (7/9/2023).
Alih-alih mempertentangkan nasionalisme dan agama, menurut Haedar, para elite politik maupun peserta yang berkontestasi pada Pemilu 2024 semestinya mampu menghayati keduanya secara bersamaan."Soal di sana ada lebihnya, ya itu soal keunggulan dan di sanalah letak pilihan Bapak Ibu dan Saudara sekalian," ujar Haedar.
Dia berharap Pemilu 2024 tidak lagi memunculkan dikotomi dengan menciptakan posisi diametral atau pemisah antara agama dan nasionalisme.Justru yang paling penting, lanjut Haedar, adalah bagaimana mengintegrasikan antara nilai-nilai keagamaan atau keislaman, dengan nasionalisme.
Ungkapan Menag menyesatkan umat, dan membahayakan kehidupan umat,karena agama dituduh sebagai alat politik
Seorang menteri agama yang seharusnya ia lakukan adalah memberikan edukasi yang baik kepada umat. Memahamkan agama kepada umat manusia agar dalam menjalani kehidupan tidak salah arah.
Namun apa mau dikata menag hasil dari edukasi sistem kapitalisme yang meniscayakan pemisahan agama dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga ia memiliki pemahaman bahwa agama tidak boleh sejalan dengan politik.
Urusan agama hanya diberikan diranah individu bukan ranah publik Sehingga agama tidak punya peran dalam mengatur segala urusan masyarakat maupun negara.Yang mereka inginkan adalah agama harus disingkirkan dalam urusan pemerintahan.
Pandangan ini menguatkan bahwa negara ini memang sekuler.
Tidak heran jika menag tidak menginginkan agama turut serta dalam kancah perpolitikan saat ini. Karena bagi mereka agama merupakan batu sandungan yang harus disingkirkan.
Agama hanya akan mengekang kebebasan mereka dalam menjalankan roda pemerintahan.Agama tidak memberikan kesempatan kepada mereka untuk bebas bertingkah laku sesuai yang ia inginkan.
Bagi mereka agama tidak memberikan kebebasan dalam mengambil kebijakan yang sesuai dengn keinginannya.Salah satu contoh seperti pengalihan lahan diberbagai wilayah akan mudah ia dapatkan yang penting punya cuan .
Bagi para pengusung ideologi kapitalisme segala bentuk aktivitas yang dapat bermanfaat bagi mereka, maka langsung saja ia sikat tak perduli dengan rakyat meskipun kehidupan rakyat berujung sekarat.Lengkap sudah derita rakyat ketika agama harus dipisahkan dari politik.Sangat berbeda dengan idiologi islam.
Dalam islam, politik tak dapat dipisahkan dari agama,karena agama harus menjadi landasan dalam menentukan arah politik negara.
Islam bukan sekadar agama yang hanya mengatur ritual ibadah namun Islam lebih dari itu. Islam adalah akidah yang melahirkan aturan yang sempurna.Aturan yang bersumber dari Wahyu Allah SWT yang diamanahkan kepada nabi Muhammad saw untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia .
Aturan Islam yang bersumber dari Al Qur'an dan as sunnah tidak seperti sistem kapitalisme yang lahir dari kejeniusan akal manusia.Seperti yang telah kita ketahui bahwa akal manusia lemah dan terbatas.Maka manusia tidak layak untuk membuat aturan untuk dirinya sendiri ataupun untuk orang lain.
Islam memiliki aturan yang dapat mengatur urusan individu, masyarakat bahkan negara. Karena agama merupakan penentu arah dari segala bentuk aktivitas masyarakat dan negara sehingga semuanya akan bernilai ibadah.
Karena islam, politik dan spiritual tidak dapat di pisahkan.Karena islam adalah arah dalam mengambil kebijakan politik sebagai bentuk keimanan seorang hamba terhadap sang pencipta alam semesta.
Dengan melibatkan agama dikancah politik maka akan menghasilkan kebijakan yang akan dapat menjadikan masyarakat yang adil dan sejahtera.Karena hanya dengan menyatukan agama dengan politik maka semua problematika umat dapat diselesaikan dengan baik dan benar tanpa harus berlaku zalim kepada rakyat.
Wallahu a'lam bi ash-shawwab
Posting Komentar