Butuh Peran Orangtua Dalam Mewaspadai Moderasi Beragama
Ditengah arus sekulerisasi yang semakin menjepit pandangan masyarakat, kita harus benar-benar berusaha sekuat tenaga agar selalu membersamai keluarga dan anak anak kita untuk mewaspadai segala tindak tanduk maupun ide ide yang dituangkan dalam kancah sistem ini.
Sejatinya sekulerisme ini adalah sistem yang akan terus menjauhkan umat islam dari pemahaman islam yang benar atau kaffah, sehingga tanpa disadari umat akan terus terwarnai jika salah dalam memaknai suatu hal yang terjadi, Salah satunya adalah moderasi beragama ini.
Program moderasi ini atau yang lebih mudah dipahami adalah menganggap semua agama sama, sudah dimasukkan kedalam Kurikulum pendidikan baik ditingkat madrasah maupun disekolah umum.
Sebagaimana Kemenag telah meluncurkan empat modul moderasi beragama sebagai pedoman teknis implementasinya.pertama,modul pendidikan karakter melalui moderasi beragam.
Kedua,modul penguatan wawasan moderasi beragama. ketiga, modul integrasi moderasi Beragama pada pendidikan agama islam. Keempat, modul pengelolaan kegiatan moderasi Beragama bagi siswa. (Republika,23-9-2021).
Karna menurut menteri pendidikan moderasi ini sangat penting untuk diajarkan pada peserta didik.
Mengetahui hal ini tentu mendapat respon atau tanggapan dari banyak kalangan masyarakat termasuk salah satunya saya kutip dari Ustazah Najmah Saiidah beliau menuliskan bahwa kualitas masa depan generasi umat jika terus dibiarkan dalam cengkraman program moderasi beragama ini akan sangat miris sekali, karna arus ataupun ide yang dibawa melalui guru disekolah atau madrasah akan menjauhkan identitas utamanya sebagai khairu ummah pelanjut peradaban islam mulia.
Kendati demikian hal ini akan menjadi momok bagi generasi karna mereka yang menerapkan islam secara konsisten sesuai syariah akan dituduh radikal, ekstrem, dan intoleran.
Sedangkan produk yang dibawa islam moderat adalah mereka yang tidak mempertentangkan agama, menganggap semua agama benar, dan menjunjung tinggi toleransi yang kebablasan.
Maka hal ini yang patut untuk diperhatikan para orangtua muslim agar bisa membekali anak anak dengan tsaqofah islam yang benar.
Ustazah Najmah Saiidah juga mengatakan bahwa ide moderasi islam ini adalah rangkaian proses sekulerisasi pemikiran islam ke tengah umat yang diberi warna baru.
Menyerukan semua agama sama dan membangun islam inklusif (bersifat terbuka) hingga bersikap toleran terhadap ajaran agama lain.
Padahal jelas sekali dalam islam bahwa Allah swt menerangkan dalam Al Qur'an suroh Ali imran ayat 19:
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ.
"Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Alloh hanyalah Islam".
Ustazah Najmah Saiidah juga menambahkan bahwa ide moderasi islam ini sama artinya menjadikan nilai nilai islam yang datang dari sang pencipta disepadankan dengan aturan buatan manusia.
Ajaran islam yang mulia perlahan dikebiri menjadi sebuah pemikiran saja, padahal islam adalah sebuah ideologi yang paling tinggi dan sempurna aturannya bagi manusia.
Disini peran orangtua lah yang harus bisa menyeimbangi anak anak kita para penerus generasi dari gempuran moderasi islam.
Upaya keras dari orangtua sangat diperlukan ditengah sistem sekuler ini, dengan menanamkan akidah islam sebagai pijakan berpikir dan berprilaku.
Salah satunya dengan membawa anak anak kita untuk mengkaji islam kaffah.
Ditangan merekalah tonggak kebangkitan islam akan terwujud dan untuk menjadikan para generasi bisa bangkit harus ada peran orangtua.
Bagaimana caranya?
Berikut yang sudah saya rangkum dari ustazah Najmah Saiidah
Pertama, orang tua harus menyadari sepenuhnya bahwa anak adalah titipan Allah swt yang harus dijaga jangan biarkan anak anak kita terjerumus pada kesesatan yang bertentangan dengan islam.
Hal ini tercantum dalam Qs At Tahrim ayat 6 bahwa orang tua harus menjaga diri dan keluarganya dari api neraka.
Kedua,menanamkan islam sejak dini kepada anak anak dan mendorong keluarga untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya berikut untuk taat kepada ajarannya.
Jika anak anak telah terbiasa diajarkan islam sejak dini maka akan terbentuk benteng kokoh dalam menghadapi pemikiran yang membawa kesesatan.
Ketiga, orangtua harus bisa menjelaskan kekeliruan islam moderat, disini orangtua juga harus memiliki ilmu dan bekal untuk mendidik anak anak. Menanamkan bahwa hanya islam lah agama yang diridhoi Allah swt.
Siapapun yang mencari selain islam,amalnya akan sia sia dan diakhiratpun akan merugi (Qs Ali imran ayat 85).
Keempat, mengajak anak mengkaji islam sebagi ideologi bukan sekedar ilmu pengetahuan. Mengajari mereka agar terikat dengan syariat Islam sehingga paham betul baik buruk berdasarkan ajaran islam.memperbanyak membaca buku, menghafal ayat alquran dan hadis maka lambat laun akan mampu membentang dirinya sendiri dari moderasi islam atau bahaya pemikiran lain.
Tidak sampai disini ustazah Najmah Saiidah juga menganjurkan agar para orangtua menjadikan program ini turut dilakukan bersama keluarga dan dibalut dengan suasana yang menyenangkan.
Mengajak diskusi agar terus terjalin kedekatan di antara keluarga.
Kelima, menyiapkan anak anak kita menjadi pembela dan pejuang islam kaffah penghancur moderasi Beragama. Orangtua juga harus membangun kesadaran pentingnya dakwah menyampaikan islam. Dimulai dengan berani menyampaikan islam didepan keluarganya.
Untuk kemudian pupuk keimanannya dan kepedulian anak anak,terus tanamkan sikap berpihak pada islam dam membela islam.
Keenam, memilihkan sekolah, pondok atau lembaga pendidikan yang menerapkan kurikulum pendidikan berbasis aqidah islam. Sekalipun nanti ada celah masuknya moderasi islam tapi peluang ya lebih kecil, anak anak akan tersuasana dengan ajaran islam yang benar.
Demikian poin poin yang bisa diterapkan dirumah khususnya bagi orangtua yang saat ini merasakan kekhawatiran terhadap masa depan generasi yang akan datang.
Saat ini kita berada dalam kondisi yang memprihatinkan jadi persiapkanlah anak anak kita agar terhindar dari bahaya moderasi beragama.
Wallhu a'lam
Posting Komentar