Hari santri saatnya meningkatkan spirit santri idiologis
Oleh: Fadhilah Rahmawati, S.P
Indonesia sebagai negara muslim terbesar dunia dengan jumlah pondok pesantren mencapai 36.000 pesantren. Ini merupakan potensi besar jika para santri ini menjadi santri dambaan umat, tidak lain menjadi santri yang tidak hanya berfikir kesuksesan individu, tapi santri yang mampu membawa bangsa ini menjadi bangsa yang maju, sejahtera, bangsa yang mentaati Allah dan Rosulnya secara totalitas, sehingga keberkahan akan di dapatkan.
Merunut latar belakang di bentuknya hari santri oleh bapak presiden Jokowi, tidak lain adalah merujuk pada seruan resolusi jihad dari pahlawan nasional Hasyim asy’ari, yang menegaskan bahwa melawan penjajah itu adalah wajib, dan meninggal berperang melawan musuh ini adalah hukumnya mati syahid
Ini adalah latar belakang mulia yang harus kita sikapi dan lanjutkan dengan pembentukan para santri ini menjadi para generasi yang mampu melawan penjajah.
Penjajah yang kita hadapi saat ini memang bukanlah penjajah yang sedang memerangi secara nyata dengan perang fisik. Namun penguasaan terhadap rakyat dan sumberdaya alam oleh negara lain , ini juga tergolong penjajahan. Termasuk negeri tercinta Indonesia yang kekayaanya telah di kuasai oleh investor asing maka tentunya ini termasuk penjajahan, negeri Indonesia yang Sebagian besar muslim namun pemikiran dan kebudaayaan yang berkembang juga bukan dari islam, ini adalah bukti nyata bahwa kondisi kita ini sedang terjajah.
Bagaimana para santri mampu melepaskan negeri ini dari penjajahan, tidak lain adalah menjadi santri idiologis yang berdasarkan islam. Apakah maksud santri idiologis ini? Idiologis adalah sebuah Aqidah yang mampu memancarkan sistem aturan yang lengkap dalam menyelesaikan permasalahan hidup bermasyrakat dan bernegara, baik masalah individu, politik, ekonomi, pergaulan, Pendidikan dan semua aspek kehidupan. Islam mampu menjadi idiologi yang shohih dan benar karena datang sang maha pencipta yang maha mengatur, yang mana Allah tidak hanya sebagai pencipta namun Allah sudah menurunkan aturan yang lengkap dalam masalah kehidupan ini, yang terbukti pernah di terapakan pada masa rosulullah dan mencapai negara Islam dengan kegemilangan hingga 14 abad lamanya.
Dari sini tergambar jelas bahwa bagaimana kita bisa melepaskan negeri kita dari penjajahan saat ini tidak lain adalah menjadi santri idiologis yang akan memperjuangan menjadi negara yang mempunyai ketaatan kepada Allah dan rosulnya secara totalitas, karena Islam adalah agama idiologis . Sehingga dengan menjadika Islam ini di terapkan secara totalita negara kita akan mendapatkan keberkahan yang besar. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-a’rof ayat 96 yang artinya “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya” Wa’allahu A’lam bishowab.
Posting Komentar