Solusi Tuntas Untuk Palestina
Oleh: Hamnah B. Lin
Sampai pertengahan bulan oktober kemarin, Kementerian Kesehatan melaporkan jumlah korban tewas di Gaza mencapai 2.450 jiwa. Termasuk 724 di antaranya anak-anak. Korban luka-luka 9.200 orang. Jumlah bom yang dijatuhkan kaum agresor Yahudi mencapai 6 ribu bom dengan total berat 4 ribu ton. Militer Israel juga menggunakan bom fosfor putih. Bom tersebut sesungguhnya telah dilarang penggunaannya di medan perang karena efek merusaknya yang dahsyat pada korban.
Palestina adalah bagian dari negeri Syam. Syam tidak bisa dipisahkan dari ajaran Islam. Syam adalah negeri yang terdiri dari Suriah, Yordania, Lebanon, dan Palestina (termasuk yang diduduki Isr4el) saat ini. Rasulullah saw. memberikan banyak pujian pada negeri Syam. Di antaranya:
طُوبَى لِلشَّامِ فَقُلْنَا لِأَيٍّ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لِأَنَّ مَلَائِكَةَ الرَّحْمَنِ بَاسِطَةٌ أَجْنِحَتَهَا عَلَيْهَا
“Keberuntungan bagi penduduk Syam,” Kami bertanya, “Karena apa, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Karena para malaikat membentangkan sayap-sayapnya kepada mereka (penduduk Syam).” (HR At-Tirmidzi).
Syam juga adalah negeri para nabi. Rasulullah saw. pernah bersabda, “Para nabi tinggal di Syam. Tidak ada sejengkal pun Kota Baitulmaqdis, kecuali seorang nabi atau malaikat pernah berdoa atau berdiri di sana.” (HR At-Tirmidzi).
Di Palestina, sebagai bagian dari negeri Syam, juga terdapat Masjidilaqsa. Masjid ini merupakan kiblat pertama kaum muslim dan tempat singgah perjalanan Isra Mikraj.
Masjidilaqsa adalah tempat suci ketiga bagi umat Islam dan satu dari tiga masjid yang rasulullah saw. rekomendasikan untuk dikunjungi. Beliau bersabda, “Tidaklah diadakan perjalanan dengan sengaja kecuali ke tiga masjid: Masjidku ini (Masjid Nabawi di Madinah), Masjidilharam (di Makkah) dan Masjidilaqsa.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Fakta lainnya, Palestina adalah tanah air kaum muslim dan telah berabad-abad menjadi bagian dari wilayah Islam. Kaum muslim pun terikat dengan Palestina serta Yerusalem karena dua alasan. Pertama, wilayah Yerusalem telah menjadi bagian dari negeri-negeri Islam dengan status sebagai tanah kharaj sejak era Kekhilafahan Umar bin al-Khaththab ra. pada 637 M. Setelah peperangan yang berkecamuk selama berbulan-bulan, akhirnya Uskup Yerusalem, Sophronius, menyerahkan kunci Kota Yerusalem kepada Khalifah Umar bin al-Khaththab ra. secara langsung.
Kedua, kaum muslim terikat dengan kaum Nasrani Yerusalem untuk melindungi negeri tersebut lewat Perjanjian Umariyah. Dalam perjanjian tersebut, Khilafah berkewajiban memberikan jaminan kepada kaum Nasrani baik terkait harta, jiwa, dan ibadah mereka. Khilafah juga diminta untuk tidak mengizinkan orang-orang Y4hud1 tinggal bersama kaum Nasrani dan kaum muslim di Yerusalem. Khalifah Umar kemudian menjamin tidak ada satu pun orang Y4hud1 yang lewat dan bermalam di wilayah tersebut. Perjanjian Khalifah Umar dengan kaum Nasrani Yerusalem ini mengikat kaum muslim hari ini bahkan hingga akhir zaman.
Dengan alasan inilah, haram hukumnya mengakui keberadaan negara Y4hud1 penjajah di Palestina. Haram pula mengambil solusi dua negara yang diusulkan PBB dan negara-negara Barat. Semua itu hakikatnya sama dengan mengakui keberadaan kaum Y4hud1 penjajah di tanah kaum muslim.
Serangan yang tak henti dilakukan oleh Israel atas Palestina selain telah menewaskan ratusan ribu warganya, juga telah membuat kesengsaraan yang pedih setiap detiknya. Maka pangkal masalah atas penderitaan rakyat Palestina adalah masih bercokolnya Israel disana. Oleh karena itu, kaum Y4hud1 penjajah wajib diusir dari tanah Palestina. Mereka hanya bisa diusir dari tanah suci tersebut dengan mengerahkan pasukan militer. Allah Swt. berfirman,
وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُمْ مِنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ
“Perangilah mereka di mana saja kalian menjumpai mereka dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian.” (TQS Al-Baqarah [2]: 191).
Jika dihitung pendudukan Israel atas Palestina yakni sejak tahun 1948 hingga kini adalah 75 tahun. Selama itu sudah tidak terhitung korban rakyat Palestina. Kekejian Israel tidak pernah berhenti, dan tidak akan bisa dihentikan tanpa ada kekuatan militer besar dalam satu komando global. Kekuatan dan ketangguhan para mujahidin Palestina, yakni sebagian dari rakyat Palestina, tanpa bermaksud meremehkan mereka, nyatanya sampai hari ini belum berhasil mengusir Israel.
Maka butuh kekuatan militer kaum muslim dalam satu komando pemimpin tunggal yakni khilafah. Karena jikapun saat ini akan mengirimkan tentara - tentara dari berbagai negara, sepertinya sulit karena adanya sekat - sekat nation state buatan penjajah Barat.
Oleh karena itu adanya khilafah adalah kebutuhan mendesak dan mendasar. Khilafah akan menjalankan pemerintahannya dengan syariat Islam. Khilafah akan mengirimkan tentara kaum muslim pilihan menuju Palestina dan wilayah lain yang terdzalimi.
Oleh karena itu, mari bersama berjuang untuk mewujudkan kepemimpinan khilafah minhaj nubuwwah yang akan menyudahi penderitaan rakyat Palestina dan wilayah lain. Haram hukumnya ketika membiarkan kaum muslim Palestina menderita tanpa pembelaan kita. Haram pula kita membiarkan Palestina tetap dikuasai kaum Y4hud1 penjajah. Sebabnya, jika kita hanya diam, berarti kita telah berkhianat kepada bangsa Palestina, saudara sesama muslim; berkhianat kepada Umar bin Al-Khaththab ra. yang telah membebaskan Tanah Palestina untuk pertama kalinya; berkhianat kepada Sultan Abdul Hamid II dan para khalifah yang beratus-ratus tahun mempertahankan Bumi Palestina; berkhianat kepada para syuhada yang telah mempersembahkan darah dan nyawanya demi kemerdekaan Palestina; bahkan berkhianat kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya yang telah menetapkan Palestina sebagai tanah milik kaum muslim.
Wallahu a'lam.
Posting Komentar