Kapitalisme, Abai Terhadap Nyawa dan Keselamatan Pekerja
Oleh: Erna Ummu Azizah
Kecelakaan kerja di perusahaan smelter nikel yang menyebabkan korban jiwa kembali terjadi. Mirisnya, ini bukan kali pertama. Ini sudah yang ke-19 kalinya kecelakaan tersebut terjadi di sepanjang tahun 2023.
Seperti dilansir dari berita online, "Tragedi kebakaran dan ledakan tungku smelter terjadi di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang beroperasi di PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Insiden pada 24 Desember 2023 itu menyebabkan 11 pekerja Indonesia dan 8 Tenaga Kerja Asing atau TKA Cina meninggal. Selain itu, 39 pekerja luka-luka." (Tempo, 1/1/2024)
Belum genap sepekan, insiden kebakaran dan ledakan tungku smelter serupa juga terjadi di pabrik pengolahan nikel milik PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Tepatnya pada Kamis, 28 Desember 2023, peristiwa tersebut merupakan kejadian kesekian kalinya yang menimpa perusahaan asal Cina itu.
Berulangnya kasus serupa semestinya menjadi pelajaran. Apakah benar hanya kecelakaan biasa, atau memang ada kelalaian di dalamnya? Banyak pihak menyebutkan kecelakaan itu terjadi karena masih adanya keteledoran dalam penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Seperti diketahui, dalam rekaman CCTV yang beredar luas, terlihat nyata bagaimana detik-detik meledaknya tungku smelter tersebut dan kondisi para korban yang mengenaskan. Pasca ledakan dahsyat yang menyebabkan para pekerja berhamburan, hingga banyak yang nekat melompat dari lantai atas ke aspal. Terbayang tulang-tulang yang remuk dan patah, bahkan diantaranya hangus terbakar.
Dan mirisnya, api terus berkobar, sementara korban merintih kesakitan. Mereka harus menunggu lama kedatangan tim medis dan pemadam kebakaran. Sungguh ironis, perusahaan sebesar itu, apalagi bergerak di bidang pertambangan yang tentunya rawan kecelakaan semestinya menyediakan fasilitas kesehatan dan pemadam kebakaran yang memadai untuk mengantisipasi. Namun nyatanya amat sangat minim.
Sistem Kapitalisme Zalim!
Berbagai bukti nyata, mengindikasikan adanya suatu kelalaian perusahaan dalam menjamin keselamatan pekerja juga abai terhadap upaya pencegahannya. Inilah potret perusahaan dalam sistem kapitalisme. Demi cuan, mereka tega mengabaikan keselamatan dan nyawa para pekerja. Prinsip mereka, dengan modal sekecil-kecilnya, untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
Penguasa yang seharusnya tegas pun seakan tunduk di hadapan para kapitalis ini. Nyatanya, tidak ada sanksi tegas meskipun sudah berulang kali kasus serupa terjadi. Sebaliknya, perusahaan malah memberi sanksi kepada para pekerja yang menuntut hak-hak mereka. Inilah buah busuk sistem kapitalisme. Kezaliman demi kezaliman dipertontonkan.
Sistem Islam Solusi Hakiki
Islam sebagai agama yang paripurna, memiliki seperangkat aturan kehidupan yang membawa kebaikan dan keselamatan. Islam begitu menjaga nyawa manusia. Sampai-sampai disebutkan dalam sebuah hadits riwayat An-Nasa'i dan Turmudzi, bahwa hilangnya nyawa, apalagi seorang muslim, lebih besar perkaranya daripada hilangnya dunia.
Oleh karena itu dalam hal pekerjaan pun, baik dari segi akad, hak dan kewajiban antara pekerja dan majikan harus saling menjaga. Seperti sabda Rasulullah SAW, "Tidak boleh ada bahaya dan tidak boleh membahayakan orang lain." (HR. Ahmad)
Begitupun dalam masalah ekonomi. Islam mewajibkan negara untuk mengelola kepemilikan umum seperti dalam hal pertambangan. Dimana hasilnya akan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat. Sebaliknya, haram hukumnya menyerahkan pengelolaan kepemilikan umum kepada individu, swasta, apalagi asing.
Saat ini syariat Islam diabaikan, sistem Islam pun dicampakkan. Akibatnya, pengaturan masyarakat menjadi rusak. Manusia berlomba-lomba berburu harta dan tahta hingga berani menghalalkan segala cara dan nyawa manusia pun tak lagi berharga.
Sungguh hanya sistem Islam satu-satunya yang sesuai fitrah manusia. Dimana harta dan nyawa akan dijaga dengan sebaik-baiknya. Tidakkah kita rindu sistem seperti ini diterapkan di tengah umat yang akan membawa keselamatan di dunia dan akhirat? Oleh karena itu mari kita terus opinikan di tengah umat, semoga sistem Islam kembali tegak. Aamiin.
Wallahu a'lam bish-shawab.[]
Posting Komentar