Ilmu Adalah Buruan Dan Tulisan Adalah Ikatannya
Oleh: Susi Mariam Mulyasari, S.Pd.I
Begitu luar biasa sosok seorang Ibnu Al Jauzi sungguh menginspirasi kita semua, disepanjang hidup ia tuangkan ilmu dengan guratan tulisan, keluasan ilmunya akan terus menembus ruang dan waktu, bahkan nuansa ilmunya akan kita rasakan sampai sekarang, nasehat-nasehatnya tertuang dalam tulisan tapi sungguh seolah kita duduk mendengarkan majlis ilmu dari beliau.
inilah sosok seorang muslim yang bisa jadi sangat sulit kita temukan di era sekarang, dimana ia dedikasikan hidupnya untuk menolong agama Allah baik melalui lisan maupun tulisan.
Berbicara dakwah melalui tulisan, maka ini sangat erat dengan perjuangan para ulama dan salafus shaleh mereka sampaikan dakwah dan ilmunya dengan menuangkan melalui tulisan.
Seperti kita ketahui bahwa dakwah adalah aktivitas mulia yang dibebankan kepada seluruh kaum muslim, dimana tidak ada perkataan yang lebih baik kecuali mengajak kepada kebaikan dan mencegah kepada kemungkaran, itulah aktivitas yang seharusnya dilakukan bagi mereka yang menginginkan terbentuknyaa kebaikan ditengah umat dan kemungkaran menjadi sesuatu hal yang hina untuk dilakukan.
Allah swt berfirman:
وَمَنۡ أَحۡسَنُ قَوۡلٗا مِّمَّن دَعَآ إِلَى ٱللَّهِ وَعَمِلَ صَٰلِحٗا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ
Siapakah yang lebih baik ucapannya daripada ucapan orang yang menyeru manusia kepada (agama) Allah dan beramal salih serta berkata, ‘Aku termasuk orang yang berserah diri (QS Fushshilat [41]: 33).
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893).“
Inilah kenapa kita harus melakukan aktivitas dakwah baik lisan, bahkan tulisan, karena antara kebaikan dan keburukan akan saling menegasikan (menghilangkan), apalagi kita hidup di era dimana informasi akan sangat mudah di dapat, entah informasi kebaikan ataupun sebaliknya, maka jika kita bercermin kepada sosok Ibnu Al Jauzi dan para ulama sebelumnya kita akan dapati bahwa mereka menjadikan guratan-guratan tulisan menjadi bagian perjuangan Agama islam, demi tersebar luaskan hasanah ilmu islam ditengah umat yang belum paham islam seutuhnya, sehingga keluasan ilmu mereka tuangkan kedalam berbagai tulisan menjadi sebuah kitab yang menjadi rujukan ditengah kemelut dan kerusakan umat.
Tak satupun para ulama dan para pendahulu kita yang telah mewakafkan hidupnya untuk berdakwah melainkan mereka telah menuangkan segala hal yang menjadi pemahaman dan tekad perjuangannya ke dalam sebuah tulisan, bukan karena tanpa sebab melainkan supaya bermanfaat bagi umat dikehidupan selanjutnya tatkala azal telah menghampiri.
Detik-detik bulan suci Ramdhan ini, maka jangan sia-sia kan tanpa melakukan aktivitas yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw, para sahabat dan salafus shaleh dimana menjadikan bulan ini sebagai bulan perjuangan dan mengajak kepada kebaikan, maka gunakanlah segala potensi yang kita miliki untuk bagaimana kita menjadi hamba yang lebih baik dan mampu menjadi wasillah tersampaikannya hdayah ditengah-tengah umat, walaupun hanya melalui tulisan-tulisan.
Allah swt bersumpah dengan kata “pena” yang merupakan alat untuk menulis, ini menunjukan betapa pentingnya menulis dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menjaga ilmu.
Allah swt berfirman:
“Nun, Demi kalam dan apa yang mereka tulis” (Qs. Al-Qalam : 1)
Al-Qalam (jenis pena yang biasa digunakan untuk menulis).
Posting Komentar