-->

Tragedi Banglades Dunia Butuh Perubahan Hakiki

Oleh : Mahda

Sejak tanggal 1 Juli 2024 kemarin, telah terjadi kondisi yang mengkhawatirkan di Banglades, hal itu di karenakan Mahasiswa yang melakukan Demonstrasi secara besar besaran.

Gelombang protes tersebut dilakukan di karenakan mahasiswa menolak adanya sistem kuota pekerjaan untuk bekerja di pemerintahan, hal itu di karenakan begitu banyak nya pengangguran di Banglades

Pengangguran di Banglades itu sendiri terdapat seperlima dari total penduduk Banglades yang berjumlah kurang lebih 170 juta jiwa
Itu sebabnya mahasiswa menolak adanya kuota pembatasan tersebut.

Kebijakan yang menyulitkan Masyarakat

Pemerintah Banglades membuka kuota pekerjaan untuk bekerja di Pemerintahan sebesar 56% itu pun 30% diantaranya untuk golongan keluarga veteran yang ikut berperang pada Tahun 1971 melawan Pakistan,kemudian untuk perempuan, untuk penyandang Disabilitas serta anggota Etnis Minoritas

Hal ini lah yang membuat Mahasiswa geram, maka terjadilah Demonstrasi besar besaran, banyak nya polisi yang menembakkan gas air mata dan melempar granat suara, mengakibatkan banyaknya korban jiwa yang berjatuhan

Demonstrasi ini telah menewaskan kurang lebih 110 jiwa sepanjang pekan ini, data dari Rumah Sakit Dhaka Medical College menyatakan terdapat 27 jenazah hanya antara pukul 5 sore sampai pukul 7 malam pada Jumat lalu

Semua pihak harus menahan diri dan pasukan keamanan harus memastikan bahwa penggunaan kekuatan sejalan dengan hukum hak asasi manusia internasional,” kata Volker Turk.

Bukan hanya korban yang berjatuhan, tetapi Pemerintah pun menangguhkan Internet sehingga semua akses tidak bisa di lakukan, sehingga panggilan telepon ke luar negeri sebagian besar gagal terhubung, sementara situs Web Media yang berbasis di Bangladesh tidak update dan akun media sosial mereka tetap tidak aktif.

"Memutuskan internet di negara dengan berpenduduk yang kurang lebih 170 juta jiwa adalah langkah drastis, yang belum pernah kita lihat sejak revolusi Mesir tahun 2011," kata John Heidemann, kepala ilmuwan divisi jaringan dan keamanan siber di Institut Ilmu Informasi USC Viterbi, dikutip dari Reuters, Sabtu (20/7/2024)

Demonstrasi ini merupakan Demonstrasi terbesar salama Pemerintahan perdana menteri Sheikh Hasina yang terpilih kembali ke empat kalinya secara berturut turut. 

Ini terjadi karena Mahasiswa menganggap bahwa aturan ini menguntungkan sebagian besar pendukung Hasina dan juga pemimpin Partai Liga Awami serta Pemimpin Gerakan merdeka. 

Kewajiban yang harus di lakukan oleh Pemerintah

Pada dasarnya Pemimpin berkewajiban untuk mengatasi pengangguran, karena pemimpin bertanggungjawab atas kepengurusan rakyat nya

Inilah yang terjadi di negara negara saat ini, dimana aturan bisa di mainkan, tanpa memandang baik buruknya untuk rakyatnya.

Pandangan Islam dalam Menyelesaikan Pengangguran

Dalam Islam Pemimpin adalah raa'in yaitu pengurus rakyat, di mana dia bertanggungjawab atas kepengurusan rakyatnya
Dimana dalam sebuah hadits yang menyatakan bahwa : 
"Imam (Khalifah) adalah raa'in (pengurus rakyat) dan ia bertanggungjawab atas pengurusan rakyatnya." (H.R Al-Bukhari)

Dalam Islam ada beberapa cara untuk menekan pengangguran diantaranya adalah
Dalam hal pendidikan, di mana Pemerintah harus berperan aktif agar masyarakat mendapatkan pendidikan yang mumpuni, yang dapat menjadi bekal atau kemampuan rakyat nya untuk bekerja.

Kemudian dalam hal Permodalan atau sarana dan pra saranan dimana Pemerintah berperan memberikan modal untuk masyarakat khususnya laki laki agar bisa berwirausaha dan dapat memenuhi kebutuhan keluarganya, sehingga wanita tidak perlu untuk bersusah payah bekerja di luaran dan fokus dalam mengurus keluarga.

Banyak dari sektor industri kita di kuasai oleh perorangan contohnya dalam sektor industri pangan dan minuman
Sudah seharusnya di kelola oleh Negara, agar dapat menampung dan menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi.

Dan ini semua bisa terwujud jika aturan Islam di terapkan secara kaffah.

Di mana Khalifah hadir di tengah tengah masyarakat untuk menyelesaikan masalah masalah yang terjadi.

Maka tugas kitalah untuk dapat mengembalikan kejayaan dimana Khilafah di tegak kan.

Wallahu'alam bissawab