-->

Tren Kejutan Ultah Merenggut Nyawa, Kok bisa?

Oleh : Mom Nino

Peristiwa tragis terjadi di SMAN 1 Cawas, Klaten, Jawa Tengah. Ketua OSIS, Fajar (18), meninggal usai mendapatkan surprise ulang tahun (ultah) teman-temannya dengan cara diceburkan ke kolam. Bukan karena tenggelam nyawa korban melayang, melainkan karena tersetrum arus listrik. Dia berpegangan pada kabel yang dibungkus pipa yang tanpa disadari korban ada aliran listrik di kabel tersebut.

Kejadian bermula pada hari itu, Senin (7/7), masih dalam suasana liburan semester. Tak ada aktivitas pembelajaran di SMAN 1 Cawas. Fajar dan 30-an temannya ke sekolah untuk rapat persiapan kegiatan OSIS pukul 09.00 WIB. Rencananya akan ada event pada 25 Juli 2024.

Kemudian salah satu teman mengetahui bahwa hari itu Fajar berulang tahun dan beberapa diantaranya memberikan surprise, menyiram Fajar dengan tepung dan menceburkan ke kolam berukuran 10x5 meter yang letaknya di tengah sekolah dekat masjid. Awalnya dia (Fajar) bisa menepi usai diceburkan di kolam dengan kedalaman 1,75 meter tersebut. Tapi naas, dia berpegangan pada pipa yang berisi kabel yang beraliran listrik. Dua teman membantu mengangkat Fajar dari kolam namun keduanya ikut tersetrum. Kemudian Fajar dilarikan ke rumah sakit dan meninggal dunia sebelum mendapatkan penanganan medis.

Fenomena prank seperti ini memang kerap kali terjadi dikalangan remaja, alih-alih untuk bersenang-senang atau hanya bercanda yang dijadikan alasan mereka berbuat prank kepada korbannya. Atau juga merupakan bentuk eksistensi diri.  
Di sisi lain, perilaku remaja seringkali spontan, tanpa disertai pemikiran mendalam, karena ketidak pahaman atas kaidah berpikir dan beramal, serta adanya pertanggungjawaban atas setiap perbuatan. Demikian pula abainya atas resiko yang mungkin terjadi. Sehingga seringkali perbuatan dilakukan hanya untuk bersenang-senang semata dan jauh dari produktif.

Pencegahan Yang Seharusnya di Lakukan

Pemerintah seharusnya melihat permasalahan ini sebagai hal yang serius agar dimasa yang akan datang tidak lagi terjadi hal-hal seperti ini. Perlunya ada pembinaan terhadap para remaja yang mulai mencari jati diri dan suka mencoba-coba hal baru agar lebih terarah dengan pendalaman aqidah Islam yang benar bahwa setiap perbuatan pasti ada konsekuensinya.

Islam sendiri memiliki sistem pendidikan yang mengajarkan kaidah berpikir benar yang akan menghasilkan amal produktif yang dihasilkan dari berpikir mendalam. Itulah perlunya para remaja ini dibina agar tidak terjerumus pada hal-hal yang tak berfaedah.

Sangat disesalkan bila nyawa melayang dengan sia-sia. Padahal generasi muda diharapkan mempunyai cita-cita luhur untuk membawa perubahan ditengah umat dengan hal-hal yang berfaedah.

Pemuda selalu menjadi aktor penting dalam sejarah peradaban manusia, tak terkecuali dalam sejarah Islam.
Sepanjang sejarah, Islam memiliki pemuda-pemuda hebat pada zamannya masing-masing. Sebut saja Muhammad Al Fatih diusia 21 tahun beserta pasukannya sudah bisa menaklukkan Konstantinopel ibu kota Byzantium. Sekaligus mengakhiri riwayat Kekaisaran Byzantium. Konstantinopel terkenal karena pertahanannya yang sangat kuat, tetapi berbekal strategi yang terencana dengan matang, pasukan Muhammad Al Fatih dapat menembusnya.

Lain lagi kisah tentang Usamah bin Zaid yang diangkat menjadi panglima oleh Rasulullah. Pada waktu pengangkatan ini, usianya masih 18 tahun. Karena itulah Usamah bin Zaid menjadi panglima termuda yang pernah dimiliki kaum muslim. Untuk pertama kalinya Usamah bin Zaid langsung mengemban tugas yang cukup berat dari Rasulullah beliau mengemban tugas untuk mengusir pasukan Romawi yang mengancam keutuhan umat Islam pada waktu itu.
Begitu banyak kisah heroik lainnya yang diemban oleh para pemuda Islam dengan pemikiran dan keberaniannya yang cemerlang yang tidak bisa disebutkan disini satu-persatu.
Pertanyaan, siapkah kita menjadi pemuda Islam selanjutnya yang akan membawa Islam kembali untuk menaklukkan dunia? 

Wallahu’alam bishawab