-->

Dua Faktor Penyebab Rusaknya Pemuda Saat Ini

Oleh : Nusroh

Kerusakan pemuda yang terjadi saat ini disebabkan dua faktor. Hal tersebut diungkap Ustadzah Ari Herlina S.Pd., dalam kajian bulanan yang diselenggarkan oleh Majelis Quran Ummahat, Ahad (21/7/2024), di Depok. 

“Kerusakan pemuda saat ini bisa terjadi disebabkan dua faktor yaitu pertama faktor internal dan eksternal,” ungkapnya.

Pertama, faktor internal. “Karena generasi Y, Alpha, dan Z terkenal dengan generasi strawberry yang bersifat lembek, mudah rapuh, mudah ngambek, dan cepat frustrasi. Hal ini bisa terbentuk karena pola pikir, maka pola pikir itu yang harus diubah,” jelasnya.

Tak hanya itu, menurutnya, mereka juga bersifat hedonisme, yang selalu hanya mau mencari kesenangan tanpa aturan. Berpikir pendek, iman lemah dan tanpa tujuan hidup, maka orang tua harus mendampingi dan selalu berkomunikasi,” terangnya.

Kedua, faktor eksternal. “Pemuda pada saat ini juga dikenal dengan generasi sandwich yaitu mempunyai beban hidup atau tekanan yang berat baik dari orang tua atau orang-orang di lingkungan sekitar, godaan gadget, lingkungan yang cuek,” ujarnya.

Tambahnya, diperparah dengan abainya peran negara terhadap pemuda sebagai generasi bangsa. “Salah satunya dengan terbebankannya UKT untuk mahasiswa yang bisa menghambat pemuda untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi, dan semua kehidupan selalu dinilai dengan materi,” bebernya.

Ia pun menegaskan, ditambah pula faktanya pemuda saat ini terjebak dalam kehidupan yang rusak, misalnya mengikuti aliran sekte yang sesat, terjebak pinjol dan judol, sebagai korban pemerkosaan dari ayah kandung dan korban dari konten video porno. Dan fakta yang terdekat yang terjadi di Kota Depok yaitu sekolah memanipulasi nilai raport yang tanpa disadari telah mengajarkan anak/pemuda untuk berbuat curang atau menjadi cikal bakal koruptor.

“Ada apa dengan pemuda sebagai penggerak generasi? Pemuda pada hari ini adalah tokoh pada masa yang akan datang (syubanul al yaum rijalu al ghaddi). Kalau saat ini pemuda sudah berbuat curang bagaimana untuk ke depannya?” tanyanya kepada sekitar 100 orang peserta.

Pemuda Berkualitas

Padahal, menurutnya, Islam mempunyai banyak pemuda yang berkualitas dan memiliki syakhsiyah Islam yang baik. 

“Para pemuda tersebut seperti Iyash bin Muawiyah dan Muhammad bin Idris As Sayfii yang memberikan fatwa di usia 15 tahun, Abdullah Zubair dan Muhammad Al Fatih yang ikut berperang di usia 8 tahun dan membebaskan konstantinopel, Imam Nawawi yang menelurkan berjilid-jilid kitab di usia 20 tahunan, Imam Ahmad dan Imam Bukhori yang mengumpulkan dan menghafal lebih dari 1 juta hadits, dan Al Battani seorang ahli astronomi penemu penentuan tahun masehi (365 hari),” bebernya.

Agar terbentuk pemuda yang berkualitas dan bersyaksiyah Islam, lanjutnya, haruslah diberikan pendidikan Islam secara kaffah karena serta membekalinya dengan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan kehidupan. 

“Begitu juga kurikulum pendidikan wajib berlandaskan akidah Islam. Mata pelajaran serta metodologi penyampaian pelajaran seluruhnya disusun tanpa adanya penyimpangan sedikit pun dari asas tersebut (akidah Islam)” pungkasnya. []*Nusroh*