-->

Daulah Islam Wujudkan Peran Strategis Seorang Ibu

Oleh : Soelijah W. (Aktivis Muslimah)

Tak bisa dipungkiri bahwa fungsi ibu sangatlah strategis dalam rangka membentuk generasi penerus yang tangguh di masa depan. Namun, sistem Kapitalisme Sekuler yang berjalan saat ini telah menggerus peran mulia tersebut. Peran itu kini telah ternoda oleh kemaksiatan akibat penerapan sistem yang rusak. Sebut saja peristiwa miris yang terjadi di Kalianget, Sumenep, Madura. Seorang ibu kandung yang berprofesi sebagai guru TK (PNS) malah mengantarkan sendiri anaknya untuk dirudapaksa oleh pelaku yang seorang Kepala Sekolah (kumparan.com, 01/09/2024). 

Sungguh, ibu yang seharusnya menjadi pendidik pertama dan utama justru berbuat yang tidak semestinya. Para pelaku ini merupakan tenaga pendidik yang seharusnya peduli dengan nasib generasi. Namun, perbuatan mereka justru merusak generasi yang notabene merupakan anak kandung sendiri. Peristiwa ini bukanlah bukti yang pertama atas bobroknya sebuah sistem kehidupan kufur, akan tetapi sudah terjadi secara berulang. Daya rusak yang ditimbulkannya sungguh luar biasa. Bukan saja kerusakan individu namun juga rusak tatanan kehidupan masyarakatnya. 
Peristiwa memilukan ini jelas merupakan buah dari sistem kehidupan yang ada saat ini. Semua aspek telah dipengaruhi oleh akidah sekularisme, agama dipisahkan dari kehidupan yang membuat manusia berbuat mengikuti hawa nafsunya. Batasan syariat tidak lagi menjadi standar dalam beramal, baik dalam ranah individu maupun masyarakat.

Sekularisme telah membuat sistem pendidikan yang seharusnya mencetak manusia berkepribadian Islam malah menjadi pribadi yang hanya sekedar mengetahui ilmu tetapi tidak untuk diamalkan. Ditambah pula sistem sanksi yang ada saat ini berasal dari kesepakatan antar manusia yang mirisnya tidak mengetahui hakikat kebaikan untuk diri mereka sendiri. Telah banyak pelaku kejahatan yang mendapatkan sanksi atas tindak pidana pencabulan. Namun, mereka tidak pernah merasa jera. Bahkan sanksi yang memang jauh dari kata adil ini justru memunculkan banyak pelaku baru.   
Maka, sudah saatnya umat melihat dengan hati nurani serta pikiran yang luas, bahwasanya ada sebuah sistem yang agung yaitu Islam. Dalam cara pandang Islam, kehidupan tidak boleh dipisahkan dari syariat Allah. Segala sesuatu harus terikat dengan hukum-hukum Allah SWT. Sosok ibu memahami perannya sebagai pendidik pertama dan utama. Pemahaman ini harus disadari dan dijaga oleh semua pihak untuk mewujudkan peran strategisnya nan mulia.

Dalam sistem pendidikan Islam baik di sekolah maupun kampus setiap individunya akan dibentuk untuk memiliki kepribadian Islam baik dari sisi aqliyah (pola pikir) dan nafsiyah (pola sikap) mereka. Hal ini akan membentuk atmosfer ketakwaan di mana pun, sehingga siapa pun akan mampu mengemban amanah besar serta optimal untuk menjadi seorang ibu. 

Diperkuat oleh sistem sanksi/uqubat, dimana sistem ini akan membawa dua efek yang efektif dan efisien secara sekaligus. Efek jawabir sebagai penebus dosa di akhirat dan efek zawajir yang berfungsi untuk mencegah masyarakat berbuat hal yang serupa. Sanksi ini sangat efektif karena masyarakat yang melihat hukuman tersebut akan merasa ngeri atas hukuman yang diperlakukan, sehingga akan membuat pelaku maksiat berfikir seribu kali untuk berbuat dosa yang sama. 
Semua ini hanya bisa diterapkan oleh negara yang menerapkan aturan Allah SWT. Negara Islam yang menerapkan syariat secara sempurna dibawah naungan Daulah Khilafah Islamiyyah. Sehingga institusi negara Khilafah akan mampu menjaga setiap individu dalam kebaikan, ketaatan dan keberkahan Allah SWT.

Wallahu'alam bishshawwab. []