-->

Fitrah Ibu Dan Himpitan Ekonomi

Oleh : Puji Yuli

Satreskrim Polrestabes Medan meringkus empat perempuan yang terlibat jual dan beli bayi seharga Rp. 20 juta di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Si ibu mengaku menjual bayinya karena ekonomi, si pembeli mengaku tidak punya anak (https://metro.tempo.co/16/08/2024).

Begitu teganya seorang ibu menjual buah hatinya kepada orang lain untuk mendapatkan uang. Seharusnya seorang ibu begitu dekat dan tidak ingin berpisah dengan anaknya apalagi anak yang baru dilahirkan. Karena sejatinya seorang ibu mempunyai kasih sayang yang tulus dan lebih dekat dengan anaknya daripada seorang ayah. Hal ini bisa dilihat dari pengasuhan anak balita ada pada seorang ibu. Seperti adanya ungkapan bahwa kasih sayang ibu kepada anaknya itu bagaikan matahari yang menyinari bumi. Tanpa kenal lelah mengasuh dan mendidik anaknya. 

Namun ternyata fitrah keibuan bisa hilang. Dengan alasan ekonomi ada seorang ibu yang tega menjual bayi. Penghasilan suami masih kurang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Himpitan ekonomi mengakibatkan hilangnya akal sehat dan matinya naluri keibuan.

Perhatian dan kasih sayang ibu akan tercurah sepenuhnya bagi sang buah hati. Kasih sayangnya sepanjang masa. Seorang ibu rela berkorban untuk melahirkan dan membesarkan anak-anaknya. Oleh karenanya benarlah ada kemuliaan bahwa surga itu berada dibawah telapak kaki ibu. Hal ini menggambarkan sosok ibu begitu mulia, menjadi madrasah pertama dan memberikan teladan bagi anak-anaknya.

Fitrah ibu tergerus himpitan ekonomi ini juga terjadi karena abainya negara untuk mewujudkan kesejahteraan rakyatnya termasuk dalam penyediaan lapangan kerja bagi suami. Hal ini berkaitan erat dengan ekonomi yang diterapkan saat ini adalah kapitalisme sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan. Sehingga pekerjaan apapun itu dilakukan untuk memperoleh uang tanpa melihat halal atau haram. Termasuk jual dan beli bayi karena ekonomi. 

Islam menetapkan peran negara sebagai raa'in atas rakyatnya yang nantinya akan diminta pertanggungjawaban. Sehingga kesejahteraan rakyat menjadi kewajiban negara untuk mewujudkannya. Islam memiliki sistem ekonomi yang mampu mensejahterakan masyarakat dengan konsep kepemilikan maupun zakat. Negara akan menyediakan lapangan kerja bagi laki-laki sebagai kepala keluarga agar bisa memenuhi kebutuhan pokok. Sehingga harapannya penerapan Islam kaffah akan mewujudkan optimalnya fungsi keluarga. Dimana naluri ibu akan terjaga dan tidak akan ada kejadian ibu jual bayi karena himpitan ekonomi.