-->

Mengenal Susu Ikan Yang Di Nilai Bukan Susu Asli, Apa Itu?

Oleh : Ummu Saman

Makan siang gratis yang menjadi program presiden terpilih Prabowo Subianto akhir akhir ini Tengah menjadi perbincangan.

Itu semua di karenakan adanya rencana perubahan dimana susu ikan di sebut sebut akan menjadi alternatif susu sapi

Program ini di gadang gadang, dapat menekan biaya serta dapat menurunkan tingkat stunting di Indonesia, dan dapat meningkatkan nilai gizi

Menurut Teten, teknologi di Indonesia sudah bisa memproduksi susu ikan dengan biaya yang tidak terlalu mahal. "Secara teknologi di dalam negeri sudah mampu membuatnya dengan biaya yang tidak terlalu mahal," ucap Teten saat dikonfirmasi 

Faktanya, susu ikan tersebut bukanlah susu yang berasal dari ikan, misalnya ikan lumba lumba atau ikan paus dimana ikan merupakan jenis mamalia, tetapi susu ikan ini merupakan Protein daging ikan segar diekstrak (hidrolisis), lalu ditambahkan sejumlah bahan, sebelum diseduh.

Bahkan Dr Putri menegaskan maltodekstrin memiliki indeks glikemik lebih tinggi ketimbang gula pasir. Tentu hal ini menjadi catatan bagi anak-anak hingga orang dewasa dengan penyakit penyerta termasuk diabetes.

"Karena di beberapa merek (susu ikan), kandungan gulanya cukup tinggi lho. Kemudian juga ada tambahan maltodekstrin, padahal maltodekstrin, indeks glikemiknya jauh lebih tinggi dibandingkan gula pasir, jadi tentunya terutama untuk anak-anak itu nggak bagus," terang dr Putri.

"Apalagi, untuk kita orang dewasa yang punya risiko diabetes atau memang sudah mengalami diabetes tersebut," tegasny

Sudah sangat jelas bahwa susu ikan bukan solusi untuk menggantikan nutrisi yang ada pada susu sapi

Seharusnya pemerintah mempunyai penanganan mengenai permasalahan ini, di mana susu sapi bisa di ganti dengan makanan makanan yang bergizi lainnya
Semisal ikan dan telur, sesuai dengan makanan apa yang banyak di setiap daerah.

Pemerintah dapat bekerja sama dengan peternak peternak yang berada di setiap daerah, semisal peternakan kambing atau sapi, karna susu kambing pun tak kalah bagus nya dengan susu sapi.

Bahkan biaya pun bisa di tekan, sehingga pemerintah tidak lagi membebani masyarakat untuk membayar pajak lebih
Karna pada dasarnya makan siang ini tidaklah gratis, karna di duga dana makan siang ini, adalah pengalihan dana subsidi BBM.
Maka jika dana makan siang gratis membengkak, bisa jadi pemerintah akan menaikkan biaya pajak, dan dapat mengakibatkan harga harga naik.

"Arim mengulas, makan siang gratis ini sesungguhnya tidak gratis karena diduga dananya berasal dari pengalihan dana subsidi BBM. “Padahal ketika subsidi BBM dicabut atau dialihkan efek multipliernya akan mengakibatkan harga-harga naik,” imbuhnya."

Islam sendiri sudah mengatur, bagaimana pemerintah sudah seharusnya dapat memberikan solusi tentang masalah ini

Dengan kita menegakkan aturan Islam secara kaffah, maka tidak akan ada lagi masyarakat yang kelaparan bahkan terzolimi oleh akal akalan sistem saat ini.

Maka solusinya adalah Dengan menerapkan sistem ekonomi Islam, tetapi sistem ekonomi Islam ini dapat terwujud jika kita menerapkan sistem Islam secara kaffah.

Karna jika sistem Islam telah di terapkan, bukan hanya masalah susu dan makan siang yang akan di selesaikan, tetapi juga kesejahteraan masyarakat pun akan terjamin.

Wallahu'alambissawab