Mengikuti Kepemimpinan Nabi Dalam Kehidupan
Oleh : Ummu Neysa
Muslimah Bangka Belitung
Masyarakat Indonesia mayoritas musllim penuh suka cita menyambut kelahiran Rasullah SAW. Semua karena wujud cinta umat Islam kepada sosok mulia dan suri teladan dunia. Di Bangka Belitung perayaan Maulid Nabi dilaksanakan pada Senin 16 September 2024. Hampir semua masjid di desa Kabupaten Bangka maupun Belitung termasuk kota Pangkalpinang merayakannya dengan makan bersama (nganggung). Kegiatannya dengan membawa dulang ke masjd diisi dengan ceramah agama. Pada beberapa daerah di setiap rumah membuka pintu untuk menyambut tamu yang dipersilakan makan sepuasnya dengan berbagai menu khas daerah.
Sayangnya momen kecintaan pada kelahiran Nabi hanya sebagai kegembiraan seremoni belaka. Kecintaan pada Nabi Muhammad SAW tak diaplikasikan total pada kehidupan secara kaffah. Wujud cinta harusnya dilakukan dengan bukti nyata dengan meneladani apa-apa yang diperintahkan dan menjauhi semua yang dilarang. Mengamalkan lisan dan perilaku Beliau SAW dalam segala aspek kehidupan. Allah SWT berfirman :
قَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
Artinya : Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan ia banyak menyebut Allah (QS. Al Ahzab ayat 21)
Penting bagi umat Islam mencontoh Rasulullah SAW sebagai hamba Allah yang takwa. Sebagai pembimbing yang tegas dan bersahaja dalam membawa kaumnya taat pada Allah SWT. Sebagai pionir dakwah Islam yang berjuang penuh keikhasan dan semangat mengharap ridha Allah SWT. Sebagai pemimpin yang bersungguh-sungguh menerapkan hukum Allah SWT baik kehidupan pribadi, keluarga, bermasyarakat maupun bernegara. Rasulullah SAW tak menerapkan hukum buatan manusia seperti sistem demokrasi kapitalis liberal yang menyesatkan umat hari ini.
Wallahu a’lam bish-shawabi.
Posting Komentar