-->

Perang Zionis - Gaza Perang Ideologi

Oleh : Soelijah W. (Aktivis Muslimah)

Sejak 7 Oktober 2023, perang Zionis-Gaza telah menewaskan setidaknya 40.200 warga Palestina yang sebagian besar merupakan perempuan dan anak-anak serta blokade yang terus berlangsung di Gaza sehingga terjadi kelangkaan akut pasokan medis terutama obat-obatan (www.antaranews.com). 
Hal ini mengakibatkan kesengsaraan yang sangat mendalam bagi warga Palestina. Ini juga
menjadi bukti bahwa sistem kapitalisme adalah sistem jahat yang pantas untuk dicampakkan.

Sesungguhnya Zionis tidak bisa berdiri tanpa dukungan negara adidaya. Terbukti bahwasanya Amerika Serikat sebagai negara pengemban ideologi kapitalis selalu berada dibelakang Zionis Israel. Zionis ada di tengah-tengah warga Palestina agar kaum kafir penjajah tetap bisa menguasai dan mengendalikan kawasan Timur Tengah. Hal mutlak bagi Amerika Serikat sebagai negeri Imperium Kapitalisme adalah penjajahan.

Syekh Taqiyuddin An Nabhani dalam kitab Nidzomul Islam Bab Qiyadah Fikriyah, menuliskan bahwa metode/thariqah berkuasa ideologi Kapitalisme adalah melalui penjajahan. 
Tragedi kemanusiaan serta genosida di Gaza adalah perang ideologi Islam melawan ideologi Kapitalisme. Begitu dahsyatnya hingga merusak persatuan negeri-negeri kaum muslimin. Membuat para pemimpin muslim tidak mau peduli dengan saudara se-akidah, membiarkan mereka terzalimi dan menderita. Bahkan mirisnya, para pemimpin boneka itu memberikan dukungan kepada Amerika Serikat untuk menjajah negeri-negeri kaum muslimin. Diamnya mereka pada kondisi ini menjadikan mereka secara tidak langsung terlibat, ikut andil dalam penjajahan dan genosida yang jelas merupakan perbuatan terkutuk yang dilaknat oleh Allah SWT.

Sayangnya, ideologi Islam saat ini baru diemban oleh individu saja dan belum ada satu pun negara yang mengemban. Namun, meskipun hanya diemban oleh individu ia telah sanggup mempermalukan kepongahan negara adidaya dan sekutunya. Dengan ketabahan yang luar biasa muslim Palestina mampu menghadapi segala penderitaan yang diluar ambang batas kekejaman manusia. Ini merupakan sebuah tragedi kemanusiaan terburuk yang pernah ada di sepanjang sejarah umat manusia.

Ideologi Islam wajib diemban oleh negara dengan penerapan hukum syariat yang diwujudkan melalui Institusi negara Khilafah, dimana penerapannya pasti akan membawa kemaslahatan bagi seluruh umat manusia. Saat negara menerapkannya, maka kaum muslimin akan hidup dalam kesejahteraan, kemuliaan, kedamaian dan keamanan. Terhadap kaum kafir penjajah seperti Amerika Serikat dan Zionis, maka Negara Khilafah akan menyerukan syariat jihad untuk membebaskan kaum muslim. Sebagaimana yang ada dalam Al Qur'an surah Al Baqarah ayat 190, Allah SWT berfirman:

وَقَا تِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ الَّذِيْنَ يُقَا تِلُوْنَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوْا ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَ

"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." 
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 190).

Jihad adalah upaya Negara Khilafah melindungi kaum muslimin dari marabahaya ideologi Kapitalisme yang tengah diterapkan saat ini. 

Rasulullah SAW, pernah menghukum beberapa bani Yahudi yang telah melanggar perjanjian Piagam Madinah dengan memerangi dan mengusirnya dari Madinah. Khilafah belum tegak kembali sejak Kekhilafahan terakhir di Turki runtuh pada tahun 1924. Maka, sangat dibutuhkan kesadaran umat untuk mengembalikan lagi kehidupan Islam di tengah-tegah kaum muslimin. Seperti yang telah dibangun oleh Rasulullah SAW di Madinah untuk yang pertama kalinya. Jadi, peran kelompok dakwah Islam Ideologis sangat dibutuhkan dalam rangka menyadarkan dan membimbing umat untuk kembali menempuh thariqah syar'i seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. 

Wallahu'alam bishshawwab.[]