-->

Program Makan Siang Gratis: Solusi Nyata atau Sekadar Gimmick?

Oleh : Henise

Program makan siang gratis untuk anak sekolah yang diluncurkan pemerintah kerap dipandang sebagai langkah strategis dalam menangani masalah stunting dan meningkatkan kualitas generasi mendatang. Dengan tujuan untuk meningkatkan asupan gizi dan kesehatan anak-anak, program ini diharapkan mampu menekan angka stunting yang masih tinggi di berbagai wilayah Indonesia. Namun, banyak pihak mempertanyakan efektivitas program ini dan apakah benar-benar memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan anak atau hanya sekadar solusi sementara.

Tantangan Implementasi Program

Meski secara konsep program makan siang gratis terdengar ideal, pelaksanaannya di lapangan sering kali menemui berbagai kendala. Salah satu permasalahan yang mencuat adalah ketidaksesuaian antara anggaran dan makanan yang disediakan. Banyak laporan menyebutkan bahwa menu makanan yang diberikan dalam program ini sering kali tidak sesuai dengan anggaran yang telah dialokasikan. Misalnya, anggaran yang ditetapkan sebesar Rp18.000 per anak ternyata hanya menghasilkan makanan sederhana yang tidak cukup memenuhi kebutuhan gizi mereka.

Selain itu, alokasi anggaran program ini juga sering dikritik karena rawan dikorupsi. Dalam beberapa kasus, dana yang seharusnya digunakan untuk program makan siang gratis tidak digunakan secara optimal dan berakhir tidak memberikan dampak yang diharapkan. Dengan kata lain, masalahnya bukan hanya pada jenis makanan yang disajikan, tetapi juga pada lemahnya pengawasan dan manajemen anggaran.

Solusi Islam: Kesejahteraan Rakyat yang Hakiki

Islam memandang bahwa negara memiliki tanggung jawab penuh untuk memastikan kesejahteraan setiap individu, termasuk pemenuhan kebutuhan pangan. Dalam sistem ekonomi Islam, negara berperan sebagai pengelola sumber daya yang bertujuan untuk kemaslahatan rakyat, bukan untuk keuntungan segelintir pihak. Negara dalam sistem Islam akan memastikan bahwa setiap rakyat mendapatkan akses yang merata terhadap kebutuhan dasar, termasuk makanan bergizi, melalui distribusi yang adil dan pengelolaan yang baik.

Program makan siang gratis dapat menjadi bagian dari tanggung jawab negara dalam Islam, tetapi itu bukanlah solusi tunggal. Dalam sistem Islam, negara juga akan memastikan bahwa ekonomi rakyat diperkuat melalui kebijakan yang berkeadilan. Dengan menghilangkan beban ekonomi seperti pajak dan harga bahan pokok yang mahal, rakyat akan lebih mandiri secara ekonomi. Sehingga, mereka dapat memenuhi kebutuhan gizi anak-anak mereka tanpa harus bergantung pada program bantuan yang sering kali tidak memadai.

Selain itu, negara Islam juga memastikan bahwa masalah gizi dan kesehatan masyarakat ditangani secara komprehensif melalui sistem pendidikan yang baik, penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai, serta pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Dengan demikian, masalah seperti stunting dan gizi buruk dapat diatasi dari akar masalahnya, bukan hanya dengan solusi sementara seperti makan siang gratis.

Kesimpulan

Program makan siang gratis mungkin dapat memberikan manfaat sesaat bagi anak-anak di sekolah, tetapi tanpa perbaikan sistemik yang mendasar, program ini tidak akan cukup untuk meningkatkan kualitas generasi. Solusi Islam menawarkan pendekatan yang lebih menyeluruh dalam menyelesaikan masalah ini dengan memastikan bahwa negara memenuhi tanggung jawabnya dalam memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya. Sistem Islam menekankan pentingnya keadilan ekonomi, akses yang adil terhadap sumber daya, serta pengelolaan yang amanah, sehingga setiap individu dapat menikmati kehidupan yang layak tanpa harus bergantung pada program bantuan sementara.

Wallahu a'lam.