-->

Stres, Depresi, dan Bunuh Diri: Menggali Solusi Islam untuk Mengatasi Tekanan Zaman


Oleh : Selvi Sri Wahyuni M.Pd

Akhir-akhir ini, kasus bunuh diri di kalangan pemuda semakin marak dan menjadi perhatian serius. Salah satu yang viral adalah pemuda yang nekat mengakhiri hidupnya setelah lamaran kerja yang diajukan berkali-kali terus ditolak. Kasus ini hanyalah puncak gunung es dari masalah yang jauh lebih besar, yaitu meningkatnya stres, depresi, dan kekecewaan yang berujung pada keputusan tragis. Tekanan hidup yang semakin besar, persaingan ketat di dunia kerja, dan kurangnya dukungan emosional sering kali membuat seseorang merasa terjebak, tanpa harapan atau jalan keluar.

Fakta Mengerikan di Balik Fenomena Bunuh Diri

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun lebih dari 700.000 orang di dunia memilih untuk mengakhiri hidup mereka sendiri. Bunuh diri adalah penyebab utama kematian di antara orang berusia 15 hingga 29 tahun. Di Indonesia, fenomena ini semakin mengkhawatirkan. Terlepas dari faktor pribadi, banyak kasus bunuh diri dipicu oleh tekanan sosial dan ekonomi.

Fenomena seperti ditolaknya lamaran kerja berkali-kali, gagal dalam hubungan, atau menghadapi tekanan keluarga adalah beberapa penyebab yang sering kita temui. Kehilangan harapan, perasaan tidak berharga, dan tidak adanya tempat untuk mencari solusi membuat banyak orang merasa bunuh diri adalah satu-satunya jalan keluar dari penderitaan mereka.

Apa yang Menyebabkan Orang Memilih Bunuh Diri?

Beberapa faktor yang kerap menyebabkan seseorang terjebak dalam kondisi mental yang rentan terhadap bunuh diri antara lain:

1. Tekanan Ekonomi dan Sosial: Kehidupan yang semakin sulit, sulitnya mendapatkan pekerjaan, dan harapan ekonomi yang tidak terpenuhi sering kali memicu stres yang luar biasa.

2. Perasaan Keterasingan: Banyak orang merasa sendirian, terputus dari keluarga, teman, atau masyarakat. Perasaan bahwa tidak ada orang yang peduli atau mengerti apa yang mereka alami sering kali memperburuk kondisi mental mereka.

3. Kesehatan Mental: Depresi, kecemasan, dan gangguan mental lainnya sering kali menjadi akar dari keputusan untuk bunuh diri. Sayangnya, stigma terhadap kesehatan mental masih tinggi, sehingga orang yang mengalami depresi jarang mencari bantuan yang tepat.

4. Tekanan Sosial: Di era media sosial, tekanan untuk tampil sempurna semakin besar. Gagal mencapai standar sosial yang dianggap 'sukses' membuat banyak orang merasa rendah diri dan tidak berharga.

Pandangan Islam Tentang Bunuh Diri
Islam dengan tegas melarang bunuh diri dalam kondisi apa pun. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman:

"Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu" (QS. An-Nisa: 29).

Ayat ini menegaskan bahwa hidup adalah anugerah dari Allah yang harus dijaga. Setiap ujian dan cobaan yang dialami manusia merupakan bagian dari kehidupan yang harus dihadapi dengan kesabaran dan ketawakalan. Rasulullah SAW juga bersabda, "Barang siapa yang membunuh dirinya dengan cara apa pun, maka di hari kiamat ia akan diazab dengan cara yang sama." (HR. Muslim).

Islam mengajarkan bahwa setiap masalah memiliki solusi, dan setiap kesulitan disertai dengan kemudahan. Mengambil keputusan bunuh diri berarti menyerah terhadap rahmat Allah dan tidak percaya pada kemampuan-Nya untuk memberikan jalan keluar dari setiap ujian.

Solusi Islam untuk Mengatasi Stres dan Tekanan Hidup

Islam memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana menghadapi tekanan hidup dan mengatasi rasa putus asa. Berikut adalah beberapa solusi yang ditawarkan oleh Islam:

1. Menguatkan Keimanan dan Ketawakalan kepada Allah: Salah satu akar dari rasa putus asa adalah kehilangan keyakinan pada pertolongan Allah. Islam mengajarkan pentingnya tawakal, yaitu berserah diri kepada Allah setelah berusaha. Yakin bahwa setiap cobaan adalah ujian dari Allah yang pasti bisa dilalui dengan sabar dan doa.

2. Pentingnya Dukungan Sosial dan Kekeluargaan: Islam sangat menekankan pentingnya menjaga hubungan sosial dan kekeluargaan. Ketika seseorang merasa sendirian, keluarga dan teman-teman yang baik bisa menjadi tempat berbagi masalah dan mencari solusi. Rasulullah SAW mengajarkan agar kita saling tolong-menolong dalam kebaikan, terutama ketika ada saudara yang tengah mengalami kesulitan.

3. Berpegang pada Sabar dan Shalat: Allah SWT berfirman, “Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.” (QS. Al-Baqarah: 45). Sabar dan shalat adalah dua kunci utama yang dapat menguatkan hati ketika menghadapi tekanan dan cobaan hidup.

4. Bersyukur dan Melihat Kehidupan dengan Perspektif Positif: Islam mengajarkan pentingnya bersyukur atas apa yang dimiliki, sekecil apa pun nikmat tersebut. Fokus pada hal-hal yang positif dalam hidup, dan selalu ingat bahwa kehidupan di dunia ini sementara, sehingga segala masalah yang kita hadapi juga bersifat sementara.

5. Mencari Bantuan Saat Diperlukan: Islam tidak mengabaikan pentingnya mencari bantuan ketika kita membutuhkan. Konsultasi dengan ahli, psikolog, atau bahkan tokoh agama yang bisa memberi nasihat yang baik adalah tindakan yang dianjurkan. Rasulullah SAW mengajarkan agar kita selalu berkumpul dengan orang-orang yang saleh, yang bisa membantu kita tetap berada di jalan yang benar.

Kembali kepada Ajaran Islam sebagai Solusi Hidup

Fenomena bunuh diri yang terus meningkat menjadi cermin bahwa masyarakat kita sedang mengalami krisis dalam menemukan makna hidup. Islam, sebagai agama yang sempurna, memberikan solusi yang jelas untuk menghadapi tekanan hidup, baik dalam bentuk spiritual maupun sosial. Dalam setiap ujian, selalu ada rahmat dan hikmah yang bisa kita petik jika kita tetap berpegang pada ajaran-Nya.

Momen-momen berat dalam hidup seharusnya menjadi kesempatan bagi kita untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat hubungan dengan sesama. Ketika kita merasa terpuruk, ingatlah bahwa Allah selalu bersama orang-orang yang sabar. Dengan memperkuat keimanan, menjaga hubungan sosial yang baik, dan selalu memohon pertolongan Allah, kita dapat menghadapi setiap tantangan dengan lebih baik, serta menjauhkan diri dari keputusan tragis seperti bunuh diri.

Pada akhirnya, solusi sejati bagi stres dan tekanan hidup adalah kembali kepada ajaran Islam, yang memberikan ketenangan, harapan, dan jalan keluar bagi setiap masalah yang kita hadapi.