TANPA JUNNAH UMAT ISLAM SENANTIASA TERANIAYA
Oleh : Rosiana Trianawati, SE
Kebiadaban para musuh Islam terus menyerang kaum muslim hingga hari ini.Tidak terkecuali terhadap warga Rohingya yang mayoritas penduduknya beragama budha, yang terjadi sejak tahun 2017. Lebih dari 730.000 muslim di Rohingya terpaksa meninggalkan Myanmar setelah tindakan keras militer yang oleh PBB dianggap dilakukan dengan tujuan genosida.
Setidaknya 150 warga sipil dari minoritas muslim Rohingya di Myanmar diperkirakan tewas Minggu ini yang mencoba melarikan diri dari pertempuran sengit di Rakhine, Myanmar. Mereka berupaya menyeberangi sungai Naf kabur menyelamatkan diri.
Mereka di bom saat mencoba mencari perahu untuk menyeberangi sungai ke Bangladesh dan melarikan diri dari kekerasan dan terlihat ratusan mayat di tepi sungai. Begitu pun yang terjadi dengan kaum muslim yang berada di Palestina, Gaza. Konflik Palestina-Israel berlangsung antara 1948-1949 atas perintah PBB dilakukan gencatan senjata antara Israel -Palestina pada tahun 1949 dan sampai saat ini.
Pada tanggal 5 Juni 1967, Israel menduduki sisa wilayah sejarah Palestina termasuk jakur Gaza, Tepi Barat, Yerusalem Timur.
Baru-baru ini Israel kembali serang sekolah, Badan Pertahanan Sipil Gaza mengatakan Sabtu (10/8) bahwa sedikitnya 90 orang tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah sekolah yang menampung pengungsi di wilayah Palestina yang terkepung.
Badan tersebut mengatakan 3 roket Israel menghancurkan sekolah di Kota Gaza, menggambarkan insiden tersebut sebagai 'pembantaian yang mengerikan' dan sejumlah jenazah terbakar.
Kabar terbaru di tengah pembantaian Gaza, AS memberikan bantuan persenjataan RP 55,8 T ke Israel dalam Kongres AS menyetujui alokasi bantuan pada Israel selama aksi genosida ke Palestina.
Kementerian kesehatan Gaza mengatakan bahwa sejak saat serangan militer Israel telah menewaskan hampir 40 ribu warga Palestina dan juga menyebabkan hampir seluruh populasi yang berjumlah 2,3 juta orang mengungsi dan menyebabkan krisis kelaparan dan memicu tuduhan genosida yang selalu dibantai Israel.
Muslim Rohingya kembali diburu dan dianiaya. Muslim di Palestina terus menjadi sasaran penjajah dan mereka mengalami kesulitan yang luar biasa. Namun mirisnya negara-negara barat terus mendukung dan membeli negara zionis.
Penganiayaan yang terus-menerus terhadap kaum muslim ini menggambarkan hilangnya kemuliaan kaum muslim. Begitu mudahnya dibantai, dianiaya, dihina. Begitu miris nasib kaum muslim saat ini. Berbagai peristiwa tragis enggan pergi dari wajah kaum muslim sebagai mana derita yang dialami kaum muslim Palestina, Suriah, Rohingya, Uighur, Kasmir serta negeri negeri muslim lainnya, mereka terus mengalami tindakan tidak berperikemanusiaan.
Meskipun air mata dan darah sudah banyak tertumpah namun tidak juga mengetuk empati para penguasa negeri muslim. Sejatinya, penderitaan dan kezaliman yang menimpa kaum muslim di seluruh dunia disebabkan ketiadaan Junnah yang melindungi harta, jiwa dan harga diri kaum muslim. Bahkan umat muslim kini telah kehilangan gelar sebagai Umat terbaik.
Derita kaum muslim hanya bisa diakhiri dengan hadirnya sebuah negara yang benar benar menjadi Junnah yang dapat menjaga harta, jiwa, dan kehormatan kaum muslim.
Namun perisai ini tidak akan mungkin di temui di dunia saat ini karena diterapkankannya sistem kapitalis yang memisahkan agama dari kehidupan. Mereka tidak menegakkan hukum-hukum Allah dalam segala aspek kehidupan. Mereka tidak menginginkan pengaturan dalam segala aspek kehidupan diatur oleh hukum Allah (syariat Islam).
Saatnya kaum muslim bangkit dan menerapkan hukum-hukum Islam di muka bumi ini karena hanya dengan penerapan Islam secara kaffah dalam kehidupan, jerit tangis, dan tumpahan darah kaum muslim dapat diakhiri. Selain itu, keberkahan sebagai hamba Allah akan benar-benar dirasakan dalam naungan Islam yaitu Daulah Khilafah Islamiah.
Wallahu a'lam.
Posting Komentar