-->

Agenda Cegah Pernikahan Dini: Pergaulan Bebas Semakin Merajalela, Solusi Islam Sebagai Jalan Keluar

Oleh : Henise

Upaya pencegahan pernikahan dini sering kali dianggap sebagai solusi untuk masalah kesehatan reproduksi dan hak anak. Namun, ironisnya, di balik agenda global tersebut, pergaulan bebas justru semakin merajalela. Program edukasi seksual dan pembatasan usia pernikahan yang banyak diterapkan dalam kebijakan sekuler tidak secara signifikan menekan permasalahan moral di kalangan remaja. Justru, angka kehamilan di luar nikah dan hubungan seksual pranikah semakin meningkat, mengindikasikan adanya kelemahan dalam pendekatan yang ada.

Pernikahan Dini: Masalah atau Solusi?

Pernikahan dini kerap dianggap sebagai masalah dalam masyarakat modern, dengan alasan bahwa menikah pada usia muda dapat membahayakan kesehatan reproduksi dan menghambat pendidikan anak. Dalam konteks global, pernikahan dini dikaitkan dengan ketidakadilan gender dan kemiskinan, sehingga dianggap perlu diatur secara ketat oleh negara. Namun, dalam masyarakat yang terus menghadapi peningkatan angka pergaulan bebas, pencegahan pernikahan dini tanpa penanganan moral yang komprehensif justru memunculkan persoalan baru.

Pencegahan pernikahan dini di banyak negara, termasuk Indonesia, dilakukan dengan menaikkan batas usia minimal untuk menikah serta memperkenalkan edukasi seksual di sekolah-sekolah. Namun, kebijakan ini tidak serta-merta berhasil menekan angka kehamilan di luar nikah. Justru sebaliknya, kebebasan yang diberikan melalui program-program edukasi seksual sering kali membuka ruang lebih besar bagi remaja untuk terjerumus dalam pergaulan bebas, yang pada akhirnya meningkatkan risiko kehamilan pranikah.

Pergaulan Bebas: Dampak yang Menghancurkan

Pergaulan bebas merupakan masalah besar yang menghantui remaja di era modern ini. Dengan akses mudah ke media sosial dan konten digital yang tidak terfilter, banyak remaja terpapar pada pengaruh negatif seperti pornografi dan hedonisme. Akibatnya, semakin banyak remaja yang terlibat dalam hubungan seksual di luar pernikahan, yang kemudian memicu tingginya angka kehamilan tidak diinginkan serta masalah sosial lainnya.

Ketidakmampuan sistem sekuler untuk mengatasi pergaulan bebas ini disebabkan oleh pandangan yang memisahkan agama dari kehidupan sehari-hari. Pendidikan yang berfokus pada kebebasan individu tanpa landasan moral yang kuat justru menciptakan ruang bagi perilaku menyimpang. Remaja dibiarkan bebas mengeksplorasi tanpa bimbingan moral yang jelas, sehingga mudah terjerumus dalam gaya hidup yang destruktif.

Solusi Islam dalam Mengatasi Masalah Moral Remaja

Islam menawarkan solusi komprehensif dalam menghadapi permasalahan pergaulan bebas di kalangan remaja. Pertama, Islam tidak menolak pernikahan dini, selama pasangan sudah mencapai akil baligh, yaitu fase kedewasaan fisik dan mental. Dalam Islam, pernikahan adalah sarana untuk menjaga kesucian dan mencegah perbuatan maksiat seperti zina. Oleh karena itu, penundaan pernikahan dengan alasan yang tidak jelas dapat menyebabkan meningkatnya perilaku maksiat, termasuk pergaulan bebas.

1. Pendidikan Moral yang Kuat

Islam menekankan pentingnya pendidikan moral dan agama sejak dini. Keluarga, sebagai unit terkecil dalam masyarakat, memegang peranan penting dalam membimbing anak-anak mereka agar memahami nilai-nilai agama dan moral. Pendidikan ini harus dilengkapi dengan contoh nyata dari orang tua dan lingkungan yang mendukung terbentuknya karakter yang baik pada anak-anak. Sekolah dan masyarakat juga harus berperan aktif dalam menanamkan nilai-nilai ini, bukan hanya fokus pada pendidikan akademis semata.

2. Pengaturan Sosial yang Islami

Dalam Islam, masyarakat tidak dibiarkan bebas tanpa kontrol. Amar makruf nahi mungkar, atau mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, menjadi bagian dari tanggung jawab sosial. Negara juga harus memastikan bahwa sistem hukum dan media mendukung terbentuknya masyarakat yang bermoral. Konten-konten yang merusak akhlak, seperti pornografi dan program yang mempromosikan pergaulan bebas, harus dilarang secara tegas oleh negara. Selain itu, negara harus memastikan bahwa hukum yang berlaku mampu menekan perilaku menyimpang dengan memberikan sanksi yang tegas bagi pelaku zina.

3. Pernikahan Sebagai Solusi

Islam memandang pernikahan sebagai solusi efektif untuk mengatasi pergaulan bebas. Melalui pernikahan, hubungan antara laki-laki dan perempuan diatur dalam kerangka yang sah dan bertanggung jawab. Islam juga memberikan panduan jelas tentang bagaimana menjalani pernikahan yang baik, termasuk hak dan kewajiban suami-istri. Negara Islam memastikan kesejahteraan keluarga, sehingga pasangan yang menikah pada usia muda tidak terhalang oleh masalah ekonomi atau sosial.

Kesimpulan

Upaya pencegahan pernikahan dini tanpa penanganan terhadap pergaulan bebas hanya akan menjadi solusi yang setengah hati. Meningkatnya angka pergaulan bebas di kalangan remaja justru menunjukkan bahwa pendekatan yang ada saat ini masih jauh dari cukup. Islam menawarkan solusi yang lebih menyeluruh, dengan menekankan pendidikan moral yang kuat, pengaturan sosial yang Islami, dan pernikahan sebagai cara menjaga kesucian dan mencegah perbuatan maksiat. Dengan menerapkan prinsip-prinsip Islam, masyarakat akan mampu menciptakan generasi muda yang lebih bermoral, bertanggung jawab, dan terlindungi dari bahaya pergaulan bebas.

Wallahu a'lam