-->

Badai PHK dalam Ekonomi Kapitalisme: Siklus yang Terulang dan Solusi Islam

Oleh : Henise

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal adalah fenomena yang kerap terjadi dalam ekonomi kapitalisme. Ketika siklus ekonomi mengalami penurunan, salah satu solusi yang sering ditempuh perusahaan adalah mengurangi jumlah pekerja demi menjaga stabilitas keuangan. Siklus ini terus berulang, menunjukkan adanya masalah struktural yang lebih dalam dalam kapitalisme. Sistem ini cenderung mengorbankan tenaga kerja demi keuntungan modal, menciptakan ketidakstabilan ekonomi yang terus-menerus, terutama bagi kelas pekerja.

Kapitalisme dan PHK Massal: Fokus pada Modal dan Keuntungan

Dalam sistem kapitalisme, perusahaan selalu berorientasi pada keuntungan. Ketika ekonomi mulai lesu atau terjadi penurunan dalam permintaan pasar, beban biaya menjadi perhatian utama. Pengurangan tenaga kerja sering dijadikan langkah cepat untuk memangkas biaya dan menjaga profitabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa dalam sistem ini, buruh tidak dianggap sebagai aset berharga, melainkan sebagai pengeluaran yang dapat dikurangi tanpa memikirkan dampaknya terhadap kehidupan mereka.

Praktik PHK massal ini bukanlah hal baru. Selama resesi, banyak perusahaan yang lebih memilih untuk memberhentikan karyawan daripada mencari solusi lain. Dalam banyak kasus, pemilik modal dan perusahaan besar tidak mempertimbangkan tanggung jawab sosial mereka terhadap masyarakat, termasuk dampak PHK terhadap ekonomi lokal dan kesejahteraan keluarga pekerja yang terdampak.

Mengapa Sistem Kapitalisme Gagal?

Sistem kapitalisme mengerdilkan peran negara dalam melindungi rakyat. Peran negara hanya terbatas pada regulasi pasar, dan tidak cukup aktif dalam menjamin kesejahteraan sosial. Ketidakmampuan negara untuk memberikan perlindungan yang memadai bagi tenaga kerja menjadi salah satu penyebab utama terjadinya PHK. Selain itu, ketidakpastian ekonomi yang terus menerus menciptakan iklim bisnis yang tidak sehat, di mana perusahaan merasa aman untuk melakukan PHK tanpa mempertimbangkan konsekuensi sosialnya.

Solusi Islam: Membangun Ekonomi yang Adil

Islam menawarkan solusi yang lebih berkelanjutan dan manusiawi melalui sistem ekonomi yang berbasis syariah. Dalam ekonomi Islam, negara berperan sebagai penjamin kesejahteraan rakyat secara langsung. Negara diwajibkan untuk menyediakan lapangan kerja dan memastikan distribusi kekayaan yang adil, sehingga semua individu dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Sistem ekonomi Islam mendorong pengelolaan sumber daya yang optimal dan berkelanjutan, serta menghindari praktik-praktik yang dapat merugikan masyarakat, seperti spekulasi dan monopolitas. Dengan mengutamakan kepentingan masyarakat dan bukan hanya keuntungan individu, sistem ini menciptakan lapangan kerja yang lebih stabil dan mengurangi risiko PHK massal.

Peran Negara dalam Mewujudkan Kesejahteraan

Dalam sistem khilafah, negara bertanggung jawab untuk menciptakan iklim usaha yang sehat. Hal ini mencakup pembuatan undang-undang yang adil bagi pekerja dan perusahaan, serta menjaga stabilitas ekonomi. Negara harus berperan aktif dalam mengelola sektor-sektor vital, seperti energi dan infrastruktur, yang dapat membuka peluang kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Penerapan prinsip-prinsip syariah dalam ekonomi juga memastikan bahwa kebutuhan mendasar setiap individu, seperti pendidikan, kesehatan, dan keamanan, dapat terpenuhi tanpa beban finansial yang berat. Sumber daya negara dikelola untuk kepentingan bersama, bukan hanya untuk keuntungan segelintir orang.

Kesimpulan

Badai PHK yang terjadi dalam sistem kapitalisme mencerminkan kegagalan mendasar dalam mengelola kesejahteraan masyarakat. Solusi jangka panjang harus mencakup perubahan paradigma menuju sistem ekonomi yang lebih manusiawi, yaitu dengan menerapkan prinsip-prinsip Islam. Dengan menjadikan negara sebagai penjamin kesejahteraan rakyat, sistem ekonomi Islam berfokus pada penciptaan lapangan kerja yang luas, menghindari praktik ekonomi yang merugikan, dan memastikan distribusi kekayaan yang adil. 

Khilafah sebagai sistem pemerintahan yang diusung oleh Islam tidak hanya menawarkan perlindungan bagi pekerja, tetapi juga menciptakan iklim usaha yang sehat dan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan sumber daya secara optimal dan menjamin kebutuhan dasar masyarakat, sistem ini dapat mencegah terulangnya badai PHK. Oleh karena itu, saatnya umat Islam bersatu untuk mengembalikan nilai-nilai Islam dalam sistem ekonomi dan politik, sehingga kesejahteraan dan keadilan dapat terwujud untuk semua. 

Perubahan ini tidak hanya akan menguntungkan individu, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan, menciptakan masa depan yang lebih stabil dan sejahtera bagi generasi mendatang.

Wallahu a'lam