-->

Deflasi Tanda Ekonomi Merosot, Rakyat Makin Tak Sejahtera

Oleh : Dini Siti Masluhah

Harga pangan disebut Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sebagai salah satu penyebab terjadinya deflasi di Indonesia selama lima bulan berturut-turut. Pada September 2024, deflasi Indonesia tercatat sebesar 0,12 persen secara bulanan atau month to month.

Ekonom pangan dan pertanian dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Eliza Mardian, menyebut menurunnya harga pangan selaras dengan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) sektor pertanian pada September 2024, yang terus menurun sejak mencapai puncaknya pada April 2024. Eliza mengatakan harga komoditas sayuran anjlok disebabkan oleh oversupply yang tidak diimbangi dengan kemampuan penyimpanan komoditas sayuran untuk jangka panjang. Situasi ini juga membuat banyak petani merugi karena komoditas sayuran membusuk. Eliza mengungkapkan hampir 56 persen konsumsi masyarakat kelas menengah dan bawah adalah untuk kebutuhan pangan. Namun, kini ketika jumlah kelas menengah menurun, daya beli juga ikut menurun. Akhirnya, daya beli masyarakat terus melemah hingga saat ini, diperparah dengan banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Deflasi yang terus terjadi selama lima bulan berturut-turut merupakan indikasi bahwa pemerintah tidak mampu mengatasi penurunan daya beli masyarakat, yang berdampak pada penurunan harga barang dan jasa.

Selama ini, kinerja perekonomian Indonesia ditopang sebagian besar oleh konsumsi rumah tangga. Deflasi mengindikasikan bahwa konsumsi rumah tangga mengalami penurunan daya beli yang signifikan akibat pendapatan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan belanja barang dan jasa, sehingga rumah tangga menahan daya belinya. Akibatnya, tidak menutup kemungkinan generasi berikutnya akan mengalami penurunan kualitas kesehatan dan pendidikan, mengingat lemahnya daya beli rumah tangga.

Islam memberikan jaminan pemenuhan kebutuhan pokok keluarga. Semua orang akan selalu mampu mengakses kebutuhan tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung. Layanan pendidikan dan kesehatan dijamin oleh negara untuk setiap individu. Penerapan sistem Islam secara kaffah akan memungkinkan terwujudnya kesejahteraan rakyat, individu per individu. Sistem ekonomi Islam menetapkan sumber-sumber pemasukan negara, sehingga negara akan mampu memenuhi kebutuhan pokok rakyat tanpa bergantung pada utang dan pajak, seperti yang terjadi dalam sistem kapitalisme.